Justru Sumpah Pemuda itu SAMA SEKALI bukan kuno. Karena produk dari masyarakat terpelajar yang sangat memahami betuk kondisi zamannya. Sebetulnya ada perbedaan yang cukup besar (menurut saya) antara sumpah pemuda dan sumpah palapa.
Sumpah Pemuda adalah produk dari pemikiran yang matang dan sangat diperlukan di zaman dimana orang merasa perlu melakukan perlawanan bersama-sama atas sebuah kekuatan asing yang menjajahnya. Bila ini diartikan angkat senjata, maka pernyataan-pernyataan tersebut sangat tepat. kalaupun ingin diadaptasi pada kondisi hari ini dimana perang yang terjadi bukan antara bambu runcing dan meriam, melainkan perang pembunuhan budaya dan identitas (kalau boleh saya sebut begitu) maka, sudut pandang dalam memahami sumpah pemuda itulah yang harus diperbaharui. Bukan lagi menyatukan yang terserak tapi memahami keberagaman. karenanya itulah identitas kita. KEBERAGAMAN. bukan KESERAGAMAN. Oh, ya sementara itu sumpah palapa (tanpa mengurangi rasa hormat saya pada Patih Besar Gajah Mada) menurut saya adalah ambisi meluaskan wilayah kekuasaan. Bukan usaha menyatukan yang terserak seperti yang dilakukan oleh organisasi seperti Budi Utomo. Lalu karya kita sebagai pemuda zaman sekarang ??? Nah, kalau menurut saya, mengenali diri kita yang punya akar saat ini sangat penting. Pohon yang berakar kuat masih mungkin menumbuhkan daun dan buah, tapi bila akar sudah tumbang bagaimana buah dapat terpetik ? Wah, menyenangkan sekali ngobrol sama mba Dwi, sering-sering aja ya... Salam manisss --- In filsafat@yahoogroups.com, "Dwi Irwanti" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Utopis ya..?? > seneng juga baca tulisan kamu ne... > dah lama juga ga ngisi dimilis ini.. > > Sumpah pemuda adalah "momentum" kedua persatuan bangsa setelah pertama > kali diikrarkan oleh Gajah Mada dengan "SUMPAH PALAPA"nya. > Dulu pernah saya postingkan ttg Gajah Mada. > > Apakah benar bahwa penjajah sudah tidak ada? :) > Mungkin dulu perangnya dengan senjata... musuhnya keliatan secara dhohir.. > > 3 point tersebut klo dibaca leterlek memang nampaknya sudah kuno tapi > maknawinya...? filosofisnya? > apalg lagu Indonesia raya yg diciptakan 17 tahun sebelum kemerdekaan... > > Itu pemuda 79 tahun yang lalu... > kemudian karya pemuda sekarang untuk bangsa ? > > Salam kenal > -i2n- > --- In filsafat@yahoogroups.com, "temon_brangti" <temon_brangti@> > wrote: > > > > Iya, sebentar lagi tanggal 28 Oktober. Kalau pada saat itu semangat > > Sumpah pemuda adalah mengeliminasi perbedaan untuk suatu tujuan > > bersama, saya jadi bertanya-tanya, apakah tujuan yang sama masih > > bisa diterapkan pada saat sekarang ? > > > > Contoh, pernyataan pertama : > > Kami putra-putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang > > satu...Indonesia. Apakah putra-putri Indonesia hanya rela > > menumpahkan darahnya untuk Indonesia (saja)? sementara para pemutus > > kebijakan bahkan rela menumpahkan air mata dan darah rakyatnya > > dengan alasan kepentingan bersama, lalu kepentingan bersama seperti > > apa yang kemudian berhak meniadakan kepentingan seseorang yang tidak > > punya apa-apa selain sepetak tanah garapan yang kalah dalam kasus > > sengketa tanah adat. (seringkali seorang dinyatakan tidak memiliki > > tanah yang telah digarapnya bepuluhtahun hanya karena tidak memiliki > > selembar surat dari lembaga negara) > > > > Lalu pernyataan kedua : > > Kami putra-putri Indonesia mengaku berbangsa satu...bangsa Indonesia. > > Pada kenyataannya Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa. Bila > > keberagaman itu ditiadakan, maka yang seperti apa yang disebut > > bangsa Indonesia ? Apakah Jawa (yang tampaknya lebih dominan) ? > > > > Lalu pernyataan ketiga : > > kami putra-putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan...bahasa > > Indonesia. > > Nah, yang terakhir ini rupanya begitu terhayati oleh putra-putri > > Indonesia sehingga merasa tidak penting memelihara bahasa daerahnya > > masing-masing. Akhirnya (sungguh disayangkan) bahasa daerah yang > > penuh falsafah hidup lama-kelamaan tenggelam dan karya-karya sastra > > menumpuk di perpustakaan para penjajah tanpa ada yang tertarik untuk > > menerjemahkan, akhirnya bangsa Indonesia hanya mampu mengutip > > pendapat ilmuwan barat yang banyak dipublikasi padahal beratus tahun > > yang silam pujangga-pujangga tanah air telah membahasnya dalam > > berbagai babad, siloka dan suluk > > > > Gagasan meniadakan perbedaan adalah relevan bagi bangsa yang > > dirongrong prnjajah seperti saat itu, tapi untuk sekarang, saya > > pikir pernyataan-pernyataan itu perlu ditinjau ulang. Mungkin dengan > > pernyataan yang lebih mengedepankan pernghargaan atas perbedaan yang > > beragam dan indah . warna-warni Indonesia yang menawan. Harmoni > > antara legal formal dan hati nurani...akankah? > > > > --- In filsafat@yahoogroups.com, Dwi Irwanti <irwanti2001@> wrote: > > > > > > http://id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Pemuda yang direkam > > > pada 14 Okt 2007 22:55:59 GMT. > > > > > > Sumpah Pemuda > > > > > > Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa > > > Indonesia. > > > > > > > > > Sumpah Pemuda merupakan sumpah setia hasil rumusan > > > Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia atau dikenal dengan Kongres > > Pemuda II, dibacakan > > > pada 28 Oktober 1928. Tanggal ini kemudian diperingati > > sebagai "Hari Sumpah Pemuda". > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > Daftar isi > > > > > > 1 Isi > > > 2 > > > Kongres Pemuda II > > > 3 Peserta > > > 4 Museum > > > 5 > > > Pranala luar > > > > > > //<![CDATA[ > > > if (window.showTocToggle) { var tocShowText = "tampilkan"; var > > tocHideText = "sembunyikan"; showTocToggle(); } > > > //]]> > > > > > > > > > > > > > > > Isi > > > PERTAMA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah > > Darah Jang > > > Satoe, Tanah Indonesia. > > > KEDOEA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa > > Jang Satoe, > > > Bangsa Indonesia. > > > KETIGA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa > > > Persatoean, Bahasa Indonesia. > > > > > > > > > Kongres Pemuda II > > > Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari > > Perhimpunan > > > Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang > > beranggota > > > pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres > > dilaksanakan di > > > tiga gedung yang berbeda > > > dan dibagi dalam tiga kali rapat. > > > > > > Rapat pertama, Sabtu, 27 > > > Oktober 1928, di Gedung Katholieke > > > Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng. > > > Dalam sambutannya, ketua PPI Soegondo > > > Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat > > persatuan dalam > > > sanubari para pemuda. > > > Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan > > hubungan > > > persatuan dengan pemuda. > > > Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan > > Indonesia yaitu > > > sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan > > > > > > Rapat kedua, Minggu, 28 > > > Oktober 1928, di Gedung Oost-Java > > > Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, > > Poernomowoelan dan > > > Sarmidi > > > Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan > > kebangsaan, > > > harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di > > rumah. Anak juga > > > harus dididik secara demokratis. > > > > > > Pada sesi berikutnya, Soenario > > > menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan > > kepanduan. > > > Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa > > dipisahkan dari > > > pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak- > > anak disiplin > > > dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan. > > > > > > Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu "Indonesia Raya" karya > > Wage Rudolf > > > Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh > > peserta kongres. > > > Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh > > para pemuda yang hadir, rumusan > > > itu diucapkan sebagai Sumpah Setia. > > > > > > > > > > > > Peserta > > > Para peserta Kongres Pemuda II ini berasal dari > > > berbagai wakil organisasi pemuda yang ada pada waktu > > > itu, seperti Jong Java, Jong > > > Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen > > > Bond, Jong Islamieten > > > Bond, dll. Di antara mereka hadir pula beberapa orang pemuda > > Tionghoa sebagai pengamat, yaitu Oey Kay Siang, John > > > Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie serta Kwee Thiam Hong > > > sebagai seorang wakil dari Jong Sumatranen Bond. > > > > > > > > > > > > Museum > > > Di Gedung Sekretariat > > > PPI di Jalan Kramat Raya 106, tempat diputuskannya rencana Kongres > > Pemuda Kedua saat ini > > > dijadikan Museum Sumpah Pemuda. > > > > > > > > > > > > Pranala luar > > > (id) situs resmi Museum Sumpah Pemuda > > > (id) Museum Sumpah Pemuda - Bekas Kos, > > > Pemersatu Bangsa > > > Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Pemuda" > > > > > > > > > Tiada kata akhir untuk belajar seperti juga tiada kata akhir untuk > > kehidupan > > > > > > (Annemarie Schimmel) > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > __________________________________________________ > > > Do You Yahoo!? > > > Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around > > > http://mail.yahoo.com > > > > > > ****************************************************** Milis Filsafat Posting : filsafat@yahoogroups.com Arsip milis : http://groups.yahoo.com/group/filsafat/ Website : http://filsafatkita.f2g.net/ Berhenti : [EMAIL PROTECTED] ****************************************************** Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/filsafat/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/filsafat/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/