Dengan tidak bermaksud mementahkan apa yang sudah dibicarakan, saya coba sampaikan kembali penjelasan yang pernah saya terima dari guru tentang mengapa kita merasa gerah sebelum hujan turun.
Pada saat menjelang hujan kelembaban udara mencapai maksimum, sehingga keringat kita tidak bisa lagi menguap untuk membawa sebagian panas tubuh kita (padahal tubuh selalu memproduksi panas). Akibatnya adalah kita 'terbakar' panas tubuh sendiri yang kita sebut dengan kegerahan. Ketika hujan telah turun maka kelembaban udara pun menurun karena uap air sebagian besar sudah menjadi tetes hujan. Keadaan ini memungkinkan keringat kita bisa menguap kembali untuk mendinginkan tubuh kita. Itulah kenapa setelah hujan turun kita akan merasa dingin kembali. Ada juga yang menjelaskan, bahwa pada saat hujan turun terjadi banjir ion negatif di udara, sehingga kita merasa segar. Untuk hal ini saya butuh konfirmasi dan pencerahan dari hadirin yang tahu persisnya. Ayo kita berbagi tahu ... :) - eka - 2009/1/12 erika nurhansyah <er_erh...@yahoo.com> > klw mnurut ilmu pengawuranqyu sih gini.... > udara yang panas(suhu tinggi) masa jenisnya kecil akan bergerak naik karena > lebih ringan dr udara yg lbih dingin. > > pas sampai di atas, udara kan reuni berkumpul bareng tmen2nya, lha > terjadilah persekutuan(penggumpalan/kondensasi) awan. > > karena tlah menjadi mendung dan memadat lagi jadi air,,,,ada lapisan air > yang partikelnya padat. > > Trus udara panas dari Bumi tercinta masih truz naik, eH Mentok di > lapisan Mendung basah tadi, jadi udara panas terkungkung. > .......makanya kita merasa sumuk, ongkep atau bahasa kerennya kegerahan. > HAAHAHAHAHA. > > ..........................Don't Try This at > Home.............................. > >