terimakasih infonya :-)

________________________________
 Dari: "tri.setya...@ytljt.com" <tri.setya...@ytljt.com>
Kepada: fisika_indonesia@yahoogroups.com 
Dikirim: Senin, 11 Februari 2013 9:57
Judul: Re: Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam
 

  

tambahan: 
Zirconium oxide di dunia Instrumentasi
sering dipakai untuk sensor O2, karena pada temperature tertentu mempunyai
korelasi antara beda potensial dan kandungan oxigen. 

suwun. 





Michael DeGuzman <deguzmanbus...@yahoo.com>  
Sent by: fisika_indonesia@yahoogroups.com 
02/08/2013 05:05 PM 
Please respond to
fisika_indonesia@yahoogroups.com 
 To "fisika_indonesia@yahoogroups.com"
<fisika_indonesia@yahoogroups.com>  
cc  
Subject Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida
dari mineral alam 
  
 


   
Mas Lingga 

Kalau saya boleh sarankan kenapa
tidak coba meng-upgrade Zr saja? Rutile kita tidak ada industrinya, bahkan
pengepul di Indonesia saja belum ada. Tapi kalau Zr di Kalbar, di Kalteng
sudah ada beberapa 'pengepul' Zr. Selama ini Zr dijual kiloan dan paling2
maksimal dibuat konsentrat lalu dijual ke Cina. Zr itu logam mahal. Kalau
gak salah dosen saya bilang murninya dijual gram-an.  

Layar TV, HP dsb sangat memerlukan
Zr. Di Indonesia (Kalteng-Kalbar) orang menambang Zr cuman seperti nambang
galian C dijual kilo-an dan karungan. Saya pernah dapat proyek survey Zr
di Kalteng mungkin 7 tahuanan lalu. Ketika itu Zr kalau tidak salah dijual
per kg 9rb atau 18 rb ditempat dengan kadar 30-40% kalau tidak salah. 

Beberapa waktu lalu di Kompas kalau
tidak salah ada ditamp ilkan profile ketua pengusaha penambang Zircon.
Selama ini mereka untuk buat konsentrat pun tenaga ahli-nya datangkan dari
Cina daratan. Artinya masih ada prospek yg menjanjikan dari harga mineral
yg cukup ekonomis disamping pemurniannya. 

Untuk Rutile / TiO2 di Indonesia
bahan bakunya sepertinya masih sangat tergantung dari pasir besi yg berkadar
TiO2 rendah. Di Indonesia juga belum ada industrinya. Dan satu lagi Rutile
(sebagai bibit untuk pewarna) juga sudah punya pesaing bibit pewarna sintetis
kalau tidak salah. Mohon di-cek. 

Tapi tetaplah semangat, karena
minat keilmuan sudah seharusnya tidak tergantung paa prospek uang. Tapi
kalau bisa diarahkan ke pasar, penelitian anda akan mudah terbantu oleh
sponsor atau dijual.  
  
Saya tidak punya no pak Indarto
Katim, coba anda search saja di jurnal2 tentang ekstraksi pasir besi menjadi
TiO2 ada banyak sekali penelitian beliau. Coba tanyakan saja ke lembaga
Metalurgi LIPI serpang alamat email dan tlp beliau. 

Catatan : Iron sand dari pulau
Bangka bisa mencapai 40% TiO2 nya pada kondisi natural 

Wassalam 
       


________________________________
Dari: Lingga adistya Mukti <lingga.adistya_phy...@yahoo.com>
Kepada: "fisika_indonesia@yahoogroups.com" <fisika_indonesia@yahoogroups.com> 
Dikirim: Kamis, 7 Februari 2013 16:41
Judul: Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam 

   
alhamdulillah,, 
terimasih sekali infonya.. pak
Michael,,setelah kemarin mencoba membandingkan beberapa sampel,, sebenarnya
presentasi pasir awal yang saya gunakan sudah cukup tinggi,, kadar awalnta
sekitar 18 persen,, 
kemarin setelah separasi magnet
naik menjadi 24 persen,, dengan komposisi mayor tertinggi adalah Zr.. 
menurut referensi yang saya baca,,
unutuk pemisahan fisis,, antara Zr dan Ti sedikit susah,, karena keduanya
cenderung bersifat paramagnetik/diamagnet.. 
sedangkan untuk pemisahan berdasarkan
berat jenis pun,, sepertinya juga sulit,, karena massa atom relatifnya
yang hampir sama,, 

*salah satu solusinya dengan leaching,, 

*maaf pak,, selain magnetik separation,,
bapak dulu pakai metode apa saja ya?? 
ooiya,, mau tanya. 
bagaimana kalau misal saya ingin
mengkontak beliau ( Ir.Indarto)? 
alamat email,, forum,, atau no
tel yang bisa saya hubungi misalnya,, 

terimakasih.. 

________________________________
Dari: Michael DeGuzman <deguzmanbus...@yahoo.com>
Kepada: "fisika_indonesia@yahoogroups.com" <fisika_indonesia@yahoogroups.com> 
Dikirim: Kamis, 7 Februari 2013 14:29
Judul: Bls: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam 

   
waalaikumsalam wr wb 

Dulu thesis master saya di (Material)
Fisika UI tentang perbandingan ekstraksi antara hasil pasir besi dari Cilacap
dan dari Bangka. 
dari Cilacap kadar TiO2 sekitar
8% bisa di upgrade sampai 81-83%. Dari pasir besi Bangka yang awalnya sudah
sekitar 30-40% bisa upgrade sampai 85% kalau tidak salah. Saya lupa angka
pastinya. Karena kemudian saya meninggalkan bidang tsb pada pekerjaan. 

Thesis tsb ada di Program Pasca
Sarjana Material UI di Salemba, kalau di Jakarta coba bisa tanya ke petugas
untuk liat. Ada 2 thesis yg sama dengan tujuan anda. 

Tapi yg paling mumpuni sebaiknya
anda coba kontak bapak Ir.Indarto Katim di Puslitbang Metalurgi LIPI Serpong,
beliau orang tambang metalurgi yang bertahun-tahun berkutat pada penelitian
ekstraksi Rutile di pasir besi. Saya pikir beliau lah pakar yang paling
tepat untuk bertanya. 

Semoga membantu, dan tetap semangat 

Wassalam 


________________________________
Dari: Lingga adistya Mukti <lingga.adistya_phy...@yahoo.com>
Kepada: "fisika_indonesia@yahoogroups.com" <fisika_indonesia@yahoogroups.com> 
Dikirim: Kamis, 17 Januari 2013 12:15
Judul: [FISIKA] ekstraksi titanium dioksida dari mineral alam 

   
assalamualaikum,, 
salam sejahtera bagi anggota milis
dimanapun berada... 
saya,, mahasiswi fisika material
smester 8 yang saat ini sedang sibuk memulai dan melanjutkan penelitian
terkait dengan ekstraksi titanium dioksida dari pasir mineral.. 

kendala terbesar selama penelitian
ini,, adalah kurangnya informasi dan referensi terkait dengan ekstraksi,, 
kalau mungkin mas2/mb2 di sini
ada yang sedikit banyak mengetahui tentang topik penelitian yang saya lakukan,, 
saya mohon dengan sangat bantuannya,, 

terimakasih.. 

salam 
Lingga Adistya M 

 

 

  

 

Kirim email ke