Selamat malam Bapak Tri Saya Lingga dari Malang yang kebetulan pada tanggal tersebut insyaAllah sedang ada di Bandung,, yang mau saya tanyakan.. apakah kolokium tersebut bersifat terbuka untuk umum (mahasiswa non ITB).. dan jika iya,, bagaimana proses pendaftaran dan HTM nya?? demikian pertanyaan dari saya,, dan atas perhatian Bapak saya sampaikan terimakasih..
Hormat saya Lingga Adistya ________________________________ Dari: Tri L. ASTRAATMADJA <t...@astraatmadja.org> Kepada: fisika_indonesia@yahoogroups.com Dikirim: Jumat, 16 Agustus 2013 19:53 Judul: [FISIKA] Fwd: Kolokium: Senin-Selasa, 19-20 Agustus 2013 [revisi tempat] [1 Attachment] [Attachment(s) from Tri L. ASTRAATMADJA included below] Salam kawan-kawan fisika_indonesia Saya akan memberikan kolokium pada hari Senin (19/08) mengenai Teleskop Neutrino ANTARES, dan Selasa (20/08) mengenai satelit astrometri Gaia. Lokasi di Kampus ITB, Jalan Ganesha 10 Bandung, di Program Studi Astronomi. Kolokium ini saya usahakan bersifat semi-populer sehingga bisa diikuti baik oleh yang berlatarbelakang astronomi/fisika, maupun oleh yang lain. Mohon disebarkan kepada yang barangkali berminat. Terima kasih. Salam -tri- ---------- Forwarded message ---------- From: M. I. Arifyanto <ik...@as.itb.ac.id> Date: 2013/8/16 Subject: Kolokium: Senin-Selasa, 19-20 Agustus 2013 KK/Program Studi Astronomi FMIPA, ITB akan menyelenggarakan kolokium dengan pembicara sebagai berikut : Dr. Tri Laksmana Astraatmadja (Max Planck Institute for Astronomy, Heidelberg, Germany) 1. Hari/tanggal : Senin, l9 Agustus 2013, Wakti : 13:30 - l4:30 Judul : Cahaya Bintang di Dasar Lautan : Teleskop Neutrino ANTARES dan Fungsi Gandanya Sebagai Teleskop Sinar Gamma Tempat : Ruang Seminar 2 Prodi Astronomi ITB, Labtek III Lt. 4, Kampus ITB, Jl. Ganesha 10, Bandung. 2. Hari/tanggal : Selasa, 20 Agustus 201 3 Waktu : 13:30 - 14:30 Judul : Satelit Astrometri Gaia dan Pencarian Kandidat Bintang Hipercepat Tempat : Ruang Seminar 2 Prodi Astronomi ITB, Labtek III Lt. 4, Kampus ITB, Jl. Ganesha 10, Bandung. Dengan ini pula kami mengundang peminat Kolokium tersebut di atas untuk menghadirinya. Atas perhatian, kehadiran dan parlisipasi aktifnya, kami sampaikan terima kasih. Bandung, 16 Agustus 2013 Koord. Seminar/Kolokium Lampiran abstrak Judul : Cahaya Bintang di Dasar Lautan : Teleskop Neutrino ANTARES dan Fungsi Gandanya Sebagai Teleskop Sinar Gamma Abstrak : Penelitian astronomi yang jamak dilakukan selama ini bergantung pa- da informasi yang diperoleh dari foton: partikel cahaya yang membawa gaya elektromagnetik. Akan tetapi, foton bukanlah satu-satunya partikel di alam semesta ini, dan kini sudah dibangun detektor-detektor astrono- mi yang mampu mengamati partikel-partikel selain foton: sinar kosmik energi ultra-tinggi, neutrino, dan gelombang gravitasi. Astronomi kini memasuki babak baru yaitu astronomi multikurir. Teleskop Neutrino ANTARES, berlokasi di kedalaman 2500 meter di bawah permukaan Laut Tengah, berjarak sekitar 40 km dari kota Toulon di pantai Perancis Selatan, dibangun untuk mengamati neutrino beren- ergi tinggi yang dipancarkan oleh berbagai fenomena enerjik di dalam maupun di luar Galaksi kita. Neutrino yang telah bergerak menembus pe- rut Bumi dapat diamati dengan menggunakan teleskop ini. Pembangunan teleskop ini diharapkan dapat berkontribusi dalam menjawab pertanyaan- pertanyaan penting mengenai asal-muasal sinar kosmik: dari mana mere- ka dipercepat dan proses seperti apa yang mampu mempercepat partikel hingga mencapai energi demikian tinggi. Sebuah teleskop neutrino juga dapat digunakan untuk mengamati sinar gamma berenergi tinggi. Ketika sinar gamma ini berinteraksi dengan atmosfer Bumi, dapat diproduksi sebuah muon yang kemungkinan dap- at menembus laut dan mencapai ANTARES. Dengan kata lain, sebuah teleskop neutrino juga dapat berfungsi ganda baik sebagai teleskop neu- trino maupun sebagai teleskop sinar gamma. Pada presentasi ini kita akan mendiskusikan prinsip kerja teleskop neu- trino dan bagaimana ia dapat dioperasikan sebagai sebuah teleskop sinar gamma. Akan disampaikan juga sebuah hasil analisis data yang diambil oleh teleskop ANTARES. Judul : Satelit Astrometri Gaia dan Pencarian Kandidat Bintang Hipercepat Abstrak : Pada bulan November tahun ini akan diluncurkan satelit Gaia, sebuah satelit astrometri yang akan mengamati seluruh langit selama 5 tahun ke depan. Gaia akan mengamati seluruh objek dari magnitudo visual 6 hingga 20. Akan diukur posisi, paralaks, fotometri, dan spektrum resolusi rendah dari sekitar 1 Milyar objek, dan juga kecepatan radial sekitar 100 Juta bintang. Gaia akan memberikan informasi mengenai distribusi posisi dan gerakan tiga dimensi bintang-bintang Bima Sakti. Informasi astrometri Gaia dapat digunakan untuk mencari bintang hipercepat (hypervelocity star atau HVS), sejenis bintang yang bergerak dengan kecepatan ekstrim (1000 km s1) menjauhi Pusat Galaksi. Mereka tercipta dari perjumpaan (encounter) dinamik antara bintang-bintang ganda dekat dengan Lubang Hitam Supermasif di Pusat Galaksi. Pertama kali diprediksi oleh Hills (1988) dan ditemukan untuk pertama kalinya oleh Brown et al. (2005), pencarian HVS dimotivasi oleh pentingnya peran bintang hipercepat dalam memahami dinamika dan populasi bintang di daerah sekitar Pusat Galaksi. Brown et al. dengan sukses telah melakukan pencarian terseleksi untuk bintang-bintang dengan kelas spektrum tertentu, namun hingga kini belum ada pencarian menyeluruh melalui parameter-parameter astrometri. Hal ini disebabkan karena survey-survey astrometri yang ada belum cukup mendalam. Adanya katalog Gaia akan memungkinkan kita mencari bintang hipercepat melalui gerak mereka, namun katalog bintang hipercepat yang ingin kita hasilkan harus diekstraksi dari katalog berisi 109 bintang. Dibutuhkan kriteria pencarian yang efektif untuk dapat mendeteksi kandidat bintang hipercepat, agar dapat menolak sebanyak mungkin bintang-bintang non-hipercepat. Dalam presentasi ini akan dijabarkan prinsip kerja satelit Gaia dan tahapan-tahapan penerbitan katalog (data release). Akan disampaikan pula kriteria pencarian bintang hipercepat, aplikasinya pada katalog Hipparcos dan hasilnya, serta hal-hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan esiensi kriteria pencarian. _______________________________________________