Memang uang membuat silau ... Tapi kalau sudah merenggut nyawa orang lain
apakah nurani tidak terkoyak?? Halo pembesar pertamina Dan pengusaha -
pengusaha pembuat tabung?? Bagaimana kalau yang tewas mengenaskan itu istri
Dan anakmu... Atau kerabatmu??? Karma berlaku lho. Siap-siap saja .... 

 
 
 
-------Original Message-------
 
From: Y.B. Riyanto
Date: 23/07/2010 14:30:28
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para
Penebar Pesona
 
Uraian yang menggelitik namun tajam.
Kalau pemerintah berkelit dan hanya menyalahkan selang, itu artinya
pemerintah sama sekali tidak melakukan kontrol pada produksi tabung. Ada
pengakuan dr mantan pekerja di pabrik tabung, plat yang digunakan memang di
bawah standar yg ditetapkan pertamina, dr yg seharusnya 2.5 mm menjadi 2 mm.
Selain itu, bagian QC seharusnya mengetes tabung hasil produksi itu dengan
tekanan tertentu, tp kenyataannya ditest dengan tekanan dibawah standar (krn
kalo ditest dengan tekanan sebenarnya akan jebol).
Sudah ada direktur sebuah perusahaan yg memproduksi tabung yg ditahan. Tp,
tidak hanya 1 perusahaan saja yg membuat tabung gas bermasalah.
Diduga, tabung seperti itu bisa lolos karena ada kongkalingkong antara
pengusaha dan oknum pertamina. Entah benar atau tidak, krn pertamina sendiri
sudah tegas memberi sanksi pada pengusaha nakal.
 
Salamn,
riyanto
 
-----Original Message-----
From: Win Wan Nur <winwan...@yahoo.com>
Sender: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thu, 22 Jul 2010 03:30:52
To: IACSF<ia...@yahoogroups.com>
Reply-To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Urusan Nyawa Dikelola Oleh Para
Penebar Pesona
 
Belakangan ini kita santer mendengar pemberitaan bahwa Toyota Motor,
produsen mobil terbesar di dunia asal Jepang berencana menarik peredaran 270
000 kendaraan di seluruh dunia. Padahal  Toyota mengatakan pihaknya belum
menerima laporan apapun tentang kecelakaan atau kerugian berkaitan dengan
persoalan tersebut.
 
Tapi karena cacat mesin yang menimpa sejumlah mobil, termasuk sedan mewah
Lexus dan Crown itu beresiko membuat orang kehilangan nyawa, Toyota tetap
melakukan penarikan produk mereka yang terbukti gagal tersebut meski mereka
menanggung kerugian sebesar triliunan rupiah. Apa yang dilakukan oleh Toyota
itu adalah cerminan MORALITAS bangsa asia timur yang budayanya, kalau
dipandang dari segi moralitas bangsa Indonesia jelas budaya jahiliyah karena
mereka memiliki budaya semacam Geisha dan masyarakatnya tidak pernah protes
terhadap kelakuan artis semacam Maria Ozawa.
 
Dalam waktu yang hampir bersamaan, di Indonesia yang merupakan negeri kaum
moralis dan agamis ini kita juga mendengar cerita tentang kecacatan sebuah
produk yang bernama TABUNG GAS ELPIJI yang diedarkan oleh Pertamina atas
usul pemerintah Indonesia.
 
Meski tidak persis sama, kasus ini mirip dengan yang dialami Toyota yaitu
beredarnya produk yang berpotensi merenggut nyawa manusia.
 
Satu beda yang sangat jelas dalam dua kasus ini adalah, kecacatan produk
TABUNG GAS ELPIJIini bukan hanya laporan, tapi sudah menjadi teror
tersendiri karena kemampuannya yang luar biasa dalam merenggut nyawa rakyat
negeri ini. Bahkan belakangan berita keberhasilan produk yang bernama tabung
gas elpiji ini dalam meyebar teror dan merengut nyawa penduduk negeri ini
hampir kita dengar setiap hari.
 
 
 
 
------------------------------------
 
=====================================================
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :
 
1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
 
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ ,
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/
 
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke
anggota
 
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
 
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com
 
KOMPAS LINTAS GENERASI
=====================================================
Yahoo! Groups Links
 
 
 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke