orang picik dalam beragamapun akan picik pula
orang picik biasanya kurang percaya diri, dan menganggap setiap yang berbeda 
(dianggap kurang beriman) sebagai ancaman. 
orang picik mengecilkan kebesaran agama


disini, di negeri ini agama makin artificial dan matematis : solat oke korupsi 
oke (dengan anggapan pahala - dosa = impas). Padahal mestinya : ustadz yang 
bangsat lebih bangsat ketimbang bangsat.

barangkali benar bahwa (bagi orang picik) agama menjadi semacam candu : 
memabukkan, menina bobokan dan merusak akal sehat. 

salam hangat
sugri



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Win Wan Nur <winwan...@...> wrote:
>
> Ramadhan telah tiba, di beberapa tempat di negeri ini, mulai hari ini 
> sampai selama sebulan ke depan, di siang hari, semua restoran akan 
> diperlakukan layaknya barang haram. 
> 
> 
> 
> Dengan alasan menghormati bulan ramadhan, di daerah-daerah semacam itu, 
> sebentar lagi kita akan mendengar adanya sweeping terhadap rumah makan 
> yang buka diam-diam di siang hari.
> 
> 
> 
> Sebentar lagi akan banyak kita dengar pemilik rumah makan yang buka 
> diam-diam melayani pelanggan di siang hari akan dihujat dan 
> dipermalukan, seolah-olah PUASA di bulan RAMADHAN itu adalah kewajiban 
> semua orang.
> 
> 
> 
> Padahal kenyataannya, bukan hanya yang Non-Islam, orang Islam sendiripun
>  banyak yang tidak berpuasa, sebab Islam memberi hak kepada perempuan 
> hamil, menyusui dan sedang menstruasi serta laki-laki (juga perempuan) 
> yang sakit atau bekerja berat serta anak-anak untuk tidak berpuasa di 
> bulan Ramadhan. 
> 
> 
> 
> Lalu adilkah kita, memaksa semua orang berpuasa dengan cara menutup 
> paksa semua rumah makan pada siang hari bulan Ramadhan, padahal 
> kewajiban yang hanya diperintahkan kepada sebagian orang. 
> 
> 
> 
> Pernahkah kita berpikir, di bulan ramadhan ini ada ibu hamil yang karena
>  pekerjaan, pada siang hari terpaksa mengunjungi daerah yang mewajibkan 
> penutupan semua restoran lalu ikut-ikutan berpuasa karena tidak dapat 
> menemukan restoran?.
> 
> 
> 
> Mereka memang bisa saja membeli makanan kering di supermarket atau kios 
> pinggir jalan, tapi tetap saja kita telah mengurangi HAK mereka untuk 
> tidak berpuasa?
> 
> 
> 
> Ketika kita memaksa orang yang diberi HAK untuk tidak berpuasa, untuk 
> berpuasa seperti kita, atau ketika kita mengurangi hak-hak mereka untuk 
> tidak berpuasa, bukankah itu berarti kita sudah bertindak melebihi Tuhan
>  yang kita percaya telah memberikan hak itu pada mereka?
> 
> 
> 
> Saudara-saudara sekalian, puasa adalah adalah sebuah aktivitas yang 
> didasarkan atas kepercayaan yang berlandaskan IMAN. Dan seperti yang 
> banyak kita dengar dari para penceramah dan pengkhotbah, inti dari 
> ibadah puasa itu adalah menekan ego dan mengendalikan diri. 
> 
> 
> 
> Menurut iman yang kita percayai, katanya, semakin besar tantangan yang kita 
> hadapi semakin besar pahala yang kita dapatkan. 
> 
> 
> 
> Karena itu, bukankah  kita yang melaksanakan ibadah puasa sebaiknya 
> jangan lebay, tapi sebaliknya berpuasalah dengan santai dan nggak usah 
> minta dihormati terlalu berlebihan.
> 
> 
> 
> Sebab sesuai dengan kepercayaan yang kita imani, puasa  di bulan 
> Ramadhan memang  tidak diwajibkan oleh Tuhan kepada setiap orang.
> 
> 
> 
> MARHABAN YA RAMADAHAN 
> 
> 
> 
> Wassalam 
> 
> 
> 
> Win Wan Nur
> 
> 
>       
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke