Setuju menolak asbes. Di Eropa hampir 15 tahun lalu, gedung Markas Uni Eropa di 
Brussel diganti seluruh atapnya sebab bahannya dari asbes. Asbes diberitakan 
dapat menyebabkan kanker. Sebab itu tolak asbes!!!

  ----- Original Message -----
  From: Ivan V Ageung
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL 
PROTECTED]
  Sent: Monday, April 16, 2007 2:45 PM
  Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Petisi TOLAK ASBES-CHRYSOTILE


  FWD dari millist aceh

  salam,
  ivan

  Cantumkan Nama Anda, dukung Petisi Tolak Asbes.
  Saatnya Kita Tolak Penggunaan Bahan Asbes-Chrysotile,
  dalam proses Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh !.
  Cantumkan Nama Anda dalam Petisi "Untuk Kehidupan Hari Ini dan
  Generasi Mendatang, Saatnya Menolak Penggunaan Bahan Asbes-Chrysotile
  dalam Proses Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh.
  Dengan mengirim (Nama, Alamat atau Asal Organisasi ke:
  [EMAIL PROTECTED] <mailto:[EMAIL PROTECTED]> atau [EMAIL PROTECTED]
  <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
  Petisi ini akan diserahkan ke BRR Aceh-Nias dan Pemerintahan Aceh,
  serta instansi lainnya. dalam kegiatan aksi massa dan hearing.
  yang akan di Organisir Oleh Koalisi Advokasi Tolak Asbes.
  =====================================================================

  *P E T I S I*

  *Untuk Kehidupan Hari ini dan Generasi Mendatang*

  *Saatnya Menolak Penggunaan Bahan “Asbes-Chrysotile” dalam Proses *

  *Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh*

  *****

  Setelah dihantam oleh bencana gempa dan tsumani pada akhir Desember 2004
  lalu, hari ini Masyarakat Aceh akan kembali dihantam oleh “potensi
  Bencana massal” yang berasal dari penggunaan bahan bangunan rumah korban
  tsunami yang mengandung “Chrysotile” yang terdapat dalam “Asbes”.

  204 rumah di Desa Deyah Raya Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, yang
  dibangun oleh Yayasan Bakrie menggunakan bahan bangunan yang berasal
  dari Asbes yang mengandung Chrysotile, kasus serupa teridentifikasi di
  Desa Neuheun Kecamatan Masjid Raya, Aceh Besar, dan Kecamatan Meureubo
  Aceh Barat oleh pelaku yang berbeda.

  Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias, sebagai regulator
  dalam pemulihan kembali Aceh, justru menutup mata dan melempar tanggung
  jawabnya terhadap persoalan ini, belum ada upaya kongkriet untuk
  melakukan re-habilitasi terhadap rumah korban tsunami yang menggunakan
  bahan Asbes-Chrysotile dan memberlakukan regulasi untuk pelarangan
  penggunaan bahan Asbes yang mengandung Chrysotile dalam proses
  Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh.

  Asbes adalah istilah pasar untuk bermacam-macam mineral yang dapat
  dipisah-pisahkan hingga menjadi serabut yang fleksibel. Berdasarkan
  komposisi mineralnya, asbes dapat digolongkan menjadi dua bagian.
  Golongan serpentin; yaitu mineral krisotil yang merupakan hidroksida
  magnesium silikat dengan komposisi Mg6(OH)6(Si4O11) H2O, Golongan
  amfibol; yaitu mineral krosidolit, antofilit, amosit, aktinolit dan
  tremolit. Walaupun sudah jelas mineral asbes terdiri dari
  silikat-silikat kompleks, tetapi dalam menulis komposisi mineral asbes
  terdapat perbedaan. Semula dianggap bahwa silikatnya terdiri dari
  molekul Si11O12. Akan tetapi berdasarkan hasil penyelidikan sinar-X,
  sebenarnya silikat-silikat itu terdiri dari molekul-molekul Si4O11.

  Beberapa tinjauan kasus kematian akibat menghirup udara yang tercemar
  asbes menyimpulkan bahwa, 94 persen penggunaan /Asbes /didunia
  mengandung bahan /Chrysotile /atau hidroksida magnesium silikat dengan
  komposisi Mg_6 (OH)_6 (Si_4 O_11 )H_2 O, /Chrysotile/ merupakan bahan
  mineral yang bersifat /Karsinogen /pemicu penyakit kanker yang akan
  menyerang rongga dada, paru-paru, dan perut. Proses terinfeksinya
  melalui udara yang telah tercemar oleh debu Asbes kemudian dihirup oleh
  Manusia. Penggunaan Asbes telah banyak menimbulkan kematian pada korban,
  contoh kasus di Negara Jepang, akibat menghirup udara yang tercemar
  Asbes, 500 orang meninggal dunia pada tahun 1995, dan meningkat menjadi
  878 orang pada tahun 2003, sehingga pemerintah Jepang melarang
  penggunaan Asbes.

  Proses keracunan Asbes tidak terjadi secara seketika, racun /Chrysotile
  /akan menyerang manusia secara akumulatif, proses terinfeksi
  /Chrysotile/ akan memicu terjadi kanker pada manusia dalam waktu puluhan
  tahun kemudian, ketika korban secara terus-menerus menghirup debu asbes
  yang mengandung Chrysotile maka korban akan terkena penyakit kanker,
  yang bisa menyebabkan kematian.

  Dari sejumlah pengalaman, penggunaan asbes sebagai bahan bangunan telah
  banyak menimbulkan korban. Di Jepang saja, akibat menghirup udara yang
  tercemar asbes, 500 orang meningal dunia (1995). Jumlah ini meningkat
  menjadi 878 orang pada tahun 2003. Dan hingga saat itulah, pemerintah
  Jepang melarang segala bentuk bangunan dengan menggunakan bahan baku
  asbes. Dan dibeberapa Negara di Eropa, mengharamkan Asbes sebagai bahan
  baku pembangunan rumah atau gedung yang akan di huni oleh manusia.

  Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias harus segera
  melakukan upaya nyata dan terukur untuk menyelesaikan kasus ini, sebelum
  menjadi berlarut-larut tanpa penyelesaian, untuk itu upaya nyata dan
  terukur dapat dilakukan BRR Aceh-Nias dengan mengambil tindakan :

  1. Melakukan Pembangunan (rekonstruksi) Ulang bagi rumah-rumah yang
  menggunakan Bahan Asbes-Chrysotile di Desa Deyah Raya Kecamatan
  Syiah Kuala, Banda Aceh, dan Wilayah lainnya.
  2. Mengeluarkan regulasi/kebijakan yang melarang penggunaan bahan
  Asbes yang mengandung Chrysotile dalam proses Rehabilitasi dan
  Rekonstruksi di Aceh dan Nias, dan diberlakukan secara ketat serta
  mengikat bagi seluruh pelaku Rehabilitasi dan Rekonstruksi di Aceh
  dan Nias.
  3. Bersikap Transparans dan accountable dalam setiap pengambilan
  keputusan dan memberikan informasi yang akurat dan benar (tidak
  melakukan kebohongan publik) terhadap proses penyelesaian kasus ini.

  * *

  * *

  *Banda Aceh, 16 April 2007.*

  *Hormat Kami.*

  **
  **
  **
  =====================================
  Dewa Gumay - Manager Advokasi dan Kampanye
  Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Aceh
  Jalan Krueng Do II No. 26 Lambhuk Kec. Ulee Kareng
  Banda Aceh, 23116 - Nanggroe Aceh Darussalam
  Telp./Fax. +62 651 21183 +62 651 21184
  Mobile. +62 812 6931990
  E-mail. [EMAIL PROTECTED] <mailto:[EMAIL PROTECTED]> or
  [EMAIL PROTECTED] <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
  Weblog. http://dewagumay.wordpress.com
  =====================================

Kirim email ke