Bung Putra,
   
  Kenapa tidak dibangun di Jl. Fatmawati (yang sudah ambur adul!) saja? Ataupun 
di Jl. Pangeran Antasari?!
  Apakah karena dikedua jalan tersebut tidak ada Mal-mal nya ya? Dan juga 
di-ujung kedua jalan tersebut tidak ada "Giant" dan "Care-four"???!! 
Hemmmm....let me think...maybe people think we are stupid!
  Kan kedua jalan-jalan tersebut dibiayai oleh Pemprov DKI? Dan ditengah jalan 
dari kedua jalan tersebut tidak ditanami pohon-pohon yang rindang? Kenapa tidak 
sekalian dirusak saja, ya?? Mana sering banjir lagi, kan jika ada Bus-way lebih 
menolong masyarakat disekitar Fatmawati dan P. Antasari? Agar bisa kekantor 
dengan mudah jika banjir datang? Gimana menurut anda?
  Mengapa harus merusak jalan yang rapi dan rindang Di P.Indah?? Dan yang 
pembiayaan penanaman pohon-pohon nya dibiayai oleh masyarakat dilingkungan P. 
Indah sendiri??
   
  Alasan anda mengatakan bahwa sekarang disekitar P. Indah makin macet, karena 
ongkos toll sudah dinaik-kan, jadi para pengendara mobil tidak mau lewat toll 
lagi. Menjadikan jalan-jalan di P. Indah dipakai numpang lewat oleh para 
pengendara mobil yang datang dari daerah Pamulang dan Pondok Cabe area. Apa 
karena mau membangun bus-way di P. Indah maka toll dinaik-kan? Untuk 
"justification" mereka? Supaya ada alsan, gitu loch!

  Merusak, menghancurkan sesuatu yang indah dan "aesthetics" mungkin sudah 
menjadi "hobby" yang menyenangkan bagi Pemprov DKI??
   
  Sungguh sayang......
   
  Yuli
  
Putra <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Yuliati Soebeno
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kapan Pemprov DKI akan belajar untuk berdiskusi dengan
tindakan-tindakan yang akan mereka lakukan dalam hal pembangunan
Bus-way atau Mono-rail, yang mana dalam hal itu menyangkut banyak para
warga yang tinggal didaerah dimana pembangunan tersebut akan dilaksanakan?
> Kapanakah Pemprov DKI menyumbangkan uang untuk penanaman
pohon-pohon di Pondok Indah? Kapankan Pemrov DKI juga mengeluarkan
uang untuk membuat "side-walks" yang teratur rapi, untuk para pejalan
kaki biar nyaman jika berjalan dijalan raya di area di P. Indah?

:: Bu, jika diperhatikan koridor 1 pedestriannya juga dipercantik dan
diperlebar. Di koridor 7 misalnya di Jl. Matraman Raya trotoarnya juga
diperlebar dan dipercantik. Di koridor2 lain juga begitu. Jadi bukan
berarti Pemprop tidak ngapa2in, pemprop sudah berbuat sesuatu walau
memang masih belum sempurna.

> Jika pembangunan kita serahkan ke Pemprov DKI, maka tidak akan ada
"side-walks" di P. Indah dari mula-mula daerah tersebut dibangun.
Tidak ada pohon-pohon dan rumput-rumput yang hijau didekat "trotoir".
Tidak ada system saluran air yang benar, sehingga kami tidak sering
terlanda banjir. Yang akan terjadi malah "ambur-adul".

:: Loh sekarang saja tidak ada sidewalks di PI. Karena warga PI
bermobil semua. Justru dengan proyek busway, syarat yang harus
dipenuhi untuk mendukung angkutan ini adalah sidewalks yang memadai.
Itu sudah dibuktikan di koridor 1 dan koridor lainnya, dimana trotoar
sepanjang koridor busway diperbaiki dan ditingkatkan kualitasnya,
walaupun belum seluruhnya selesai tapi ada arahnya kesitu.

> Saya rasakan kadang-kadang Pemprov DKI ini kok seperti lakunya
"Hitler", menjalankan semua yang mereka pikir benar untuk diri mereka
sendiri, tetapi bukan untuk "lingkungan", atau kepentingan masyarakat
setempat dimana pembangunan akan dilakukan. Merusak adalah hal yang
amat mudah, tetapi membangun dengan aturan-aturan yang benar, itu
memerlukan pemikiran yang genius dan cukup mahal.

:: Kadang2 masyarakatnya juga susah diajak bernalar sih. Memangnya
tanpa busway, apa menjamin lingkungan PI tidak rusak? Saya melakukan
riset kecil2an. Tahun 2000, waktu tempuh perjalanan dari perempatan
Carrefour (Lebak Bulus) hingga perempatan PIM rata2 memakan waktu
10-15 menit. Tahun 2007, rata2 waktu tempuhnya meningkat menjadi 20-40
menit. Setiap tahun waktu tempuhnya bertambah.Ini tanpa busway lho.

Ini karena apa? Ini karena mobil dan motor terus bertambah setiap
tahun, tetapi luas Jl. Metro Pondok Indah tidak bertambah2 karena
sudah stagnan. Akibatnya, polusi udara juga meningkat setiap tahunnya
di Jl ini, yang menyebabkan kerusakan lingkungan secara gradual.

Tinggal menunggu waktu saja Jl. MPI benar2 deadlock sehingga tidak ada
ruang untuk bergerak sama sekali, dan kerusakan lingkungan menjadi
titik yang paling parah. Ini kalau warga PI senang mempertahankan
status yang sekarang, dan menolak sama sekali ide2 untuk menanggulangi
masalah yang bisa terjadi di masa mendatang. 


> Saya mendukung petisi untuk tidak dibangun Bus-way di P. Indah
karena daerah yang hijau dan rindang serta nyaman lingkungan nya akan
menjadi sumpek dan gersang serta makin ribed serta hilang "aesthetics"
nya dari area yang amat "specific" bagi daerah Jakarta Selatan.

:: Silahkan saja bu. Tapi yang jelas tanpa busway, PI tinggal menunggu
saja momentum kerusakan lingkungan yang lebih parah. Itu akibat tidak
adanya langkah2 revolusioner untuk membenahi pola transportasi
masyarakatnya yang sangat mempengaruhi kualitas lingkungan hidup.

> Salam,
> Yuli



                         

       
---------------------------------
Pinpoint customers who are looking for what you sell. 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke