Pak Erick Monk Ozta, 
  
  Perkenankan kami menjelaskan kepada anda, beberapa hal :
  
  1. Bagi kami, PLTN tidak semata-mata teknologi. Dan teknologi-pun bukan  
barang yang netral. Ada serangkaian kepentingan ideologi dan ekonomi  yang 
mengikuti teknologi bernama PLTN. Kami yakin anda paham betul soal  ini. 
  2. Para kyai tidak dalam kapasitas "mengharamkan nuklir", karena pada  
dasarnya nuklir adalah barang Mubah. Para kyai hanya mengharamkan PLTN  Muria, 
karena beliau-beliau sadar-sesadar-sadarnya bahwa mafsadah PLTN  lebih besar 
dari manfaatnya. 
  3. Kami menyesalkan pernyataan anda, "Kalau nggak salah, kiai itu urusannya 
dengan agama, bukan dengan teknologi". 
  Ada satu pertanyaan mendasar yang ingin saya ajukan kepada anda???  "Anda 
hidup dan menghirup udara di mana?" Di ruang kosong?? Tidak  terikat dengan 
jarak dan waktu?? 
  Para kyai di Jepara tidak mengurusi teknologinya, karena memang bukan  
'maqam'nya. Namun beliau-beliau menjaga ummatnya dari dampak buruk PLTN  bagi 
kelangsungan hidup generasi yang akan datang. Setiap barang yang  dampak 
buruk(mafsadah)nya jelas di depan mata, maka bagi kami hukumnya  HARAM. Kami 
tidak ingin gegabah. Kami sangat khawatir terjadi lagi  "bencana bikinan 
manusia" pasca LAPINDO, insiden Puspitek Serpong dan  lainnya. 
  Kriteria Keharaman PLTN Muria bagi kami adalah sangat jelas (muhaqqaqah). 
  
  Seringkali orang menyangka bahwa urusan dunia tidak ada kaitannya dengan 
akhirat. Begitupun sebaliknya.
  
  Silakan kembangkan ilmu pengetahuan ketenaga-atoman setinggi-tingginya.  
Silakan perdalam ilmu pengetahuan kenukliran sehebat-hebatnya.
  Namun, untuk PLTN kami masih meragukan teknologinya.
  Dan nabi kami, Muhammad SAW, mengajarkan "Da' maa yariibuka ilaa maa  laa 
yariibuka" (Tinggalkan yang meragukan menuju yang tidak meragukan). 
  
  Mohon maaf jika penjelasan kami kurang berkenan.
  
  Hormat Kami,
  
  Zakariya Anshori
  Warga Jepara Biasa
  
  

Erick monk ozta <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                                      
      Semua  mau masuk campur urusan PLTN. Kalau nggak salah, Kiai itu 
urusannya  dengan Agama, bukan dengan technology. Kearifan mereka tentang  
technology dan kriteria mereka mengharamkan Nuke itu dasarnya apa juga  nggak 
jelas. Kalau nggak mau buat PLTN ya nggak papa, tapi nggak  usahlah pakai 
bilang Nuke itu Haram. karena kriterianya nggak jelas  dalam soal itu.Tapi 
mungkin itulah hasil dari Demokrasi kita. Semua org  bebas mengemukakan 
pendapat mereka. Yg urusan Agama mau ikut ngurusi  Nuclear, yg mantan ini itu 
mau ikut ngurusi pemerintahan, yg sastrawan  sok jadi politikus, inilah 
jadinya. Mau di buat buat saja. kalau Nggak  nggak usah.... menyenangkan semua 
orang itu Mustahil. Kalau nggak  dibangun, kapasitas Listrik kurang. Kalau 
dibangun, dengan alasan nggak  jelas, org membangkang. Jadi kita kita nggak 
usah bergaduh sesama  sendiri di forum, karena itulah Indonesia sekarang. 
  
  

Kirim email ke