Mas Goen yg baik, Saya termasuk yg pesimis dan penasaran dgn kondisi perekonomian kita, melihat P SBY yg makin redup dlm strategi dan managemen memimpin bangsa terutama dalam soal pemberantasan korupsi spt yg dijanjikannya Penegakan hukum yg jelas juga tebang pilih [ mungkin saking banyaknya ..] juga menyebabkan korupsi berjamaah berkembang pesat sampai dimana2 di daerah terpencil sekalipun.Logika saya kalau tiadanya kejelasan hukum dan amok dimana2 meraja lela maka investasi yg menghasilkan penurunan pengangguran akan tetap minim gitu. Jadi penasaran akan baca berita2 yg optimis , saya memang coba memahami secara bodoh aja, awam , hanya bicara dgn orang2 kecil di Jakarta spt yg saya laporkan pada Mas Goen sebelumnya. Terakhir ini saya berkesempatan menyusuri kota2 di P Jawa Bali, Madura selama 3 mingguan. Rasanya saya harus tetap berkesimpulan memang ekonomi kita yg berhubungan dgn rakyat banyak ada kemajuan yg berarti. Rasanya dibanding 5 thn lalu, daerah atau minimal kota2 kecil telah berkembang cukup baik walau di jalan2 tetap saja terlihat banyak sekali yg nganggur , aah mungkin karena memang rakyat kita banyak pak... Kalau kota, desa tertata baik, bersih, asri maka kita bisa berke simpulan secara kulit luar , banyak dana2 yg dihasilkan disitu dan bisa memelihara kota atau desa , yg berarti dana2 yg buat yg lebih essensial juga cukup pula. Saya juga masih yakin kemiskinan masih banyak, tapi kalau kita bicara ttg MAKIN jeleknya keadaan di Indonesia, maka saya kurang sependapat. Kalau dikatakan , mestinya Indonesia bisa semaju RRT atau India [ kalau korupsi, penegakan hukum dllnya itu berhasil] saya lebih setuju. Suka atau tidak suka, ekonomi kita yg dihela oleh pajak yg sekarang makin mencekik saja [ heran DPR ngga ada suaranya ?] memang mungkin membuat progress buat ekonomi kita. Tapi kalau pendapatan pajak dan minyak ini mau dijadikan kebanggan P SBY dan pemerintah kita yah kurang fair juga yah ? Baru2 ini saya baca pengiriman TKI Sukabumi dr LN bisa mencapai 180 miliar setahun... sbg perbandingan RAPBD Sulteng misalnya hanya 500 an miliar ? PAD nya sendiri juga cuma 300 an miliar ... Entah berapa besar uang TKI yg menggelontor ekonomi kita yg juga bisa menambah kekuatan ekonomi kita namun tidaklah patut dibanggakan oleh penguasa kita ...
Salam , martin - jkt ----- Original Message ---- From: goenardjoadi <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, September 20, 2007 8:46:26 AM Subject: [mediacare] Re: BEGITU JELEKKAH KEADAAN DI iNDONESIA ? [WAS] melamar kerja masih untung mendapat penurunan gaji Mas Martin yang baru pulang kampung dari Indiana, baguslah kalau anda lihat keadaan Indonesia tidak sejelek yang kita rasakan..... beberapa positive indicator.... beberapa toko baru buka: paper clip debenham muzio best denki farmer market belum lagi local chain.... terutama bakery: Ring Master I-crave JCO Nanini Box dll. kita bisa menarik napas lega, kalau Pak Christovita Wiloto sih menulis kadang optimis [seperti yang anda baca] tapi kadang juga pesimis seperti yang judulnya: Doa tobat nasional. tapi kalau anda punya teman yang kerja di Carrefour, atau di Indofood, Wickasana, atau yang di Ray White, coba anda tanya.... betapa sejak kenaikan BBM Oktober 2004 Indonesia seperti ditimpa suasana keluarga ada yang meninggal. ngomong-ngomong soal KPK, sekarang KPK sudah ada solusi, kalau dulu Korupsi dilaporkan, maka Dirut masuk penjara, maka sekarang Korupsi disosialisasikan, namanya Korupsi Berjamaah, jadi tidak ada yang melaporkan lagi. Semua dibagi rata, pimpinan 50%, sisanya dibagi rata, menjadi gaji ke-13, ke-14 dst. salam, goen