Orang Malaysia juga suka bilang kalau orang Indonesia ini
  telah membajak bahasa mereka (bahasa Melayu) lantas
  dijadikan "bahasa Indonesia"...
  Bagaimana komentar kita?
   
  Soal batik, juga ada di Thailand, Burma, Nepal dan sebagainya!
  Namanya lain bentuk berbeda tapi ya serumpun "batik"!
  Wayang kulit juga ada di pelosok people Republic of China,
  ada di Nepal bahkan sampai ke Turkey (baca buku "Zorba the
  Greek" karya Nikos Katanzakis) dan sebagainya...
  Jadi bukan kita saja yang punya!
   
  Sarung misalnya, bukan cuma orang Indonesia yang pakai sarung!
  Juga orang di Somalia, Zanzibar, Sri Lanka dan seribu tempat lainnya.
  Jadi tak mungkin dibilang bahwa orang Garut (misalnya) yang ciptakan
  sarung atau orang Samarinda.
  Sarung bikinan Garut dan Samarinda sangat terkenal dikalangan para
  penyarung....
   
  Dalam buku tentang Suriname (banyak orang Jawa disana) dikatakan
  makanan nasional-nya adalah "nasi goreng" (fried rice).
  Padahal nasi goreng juga ada di Shanghai, Taipeh, KL, Singapore plus
  di seluruh dunia yang punya Chinese restaurant!
  Tak ada yang ribut atau panik kalau Suriname memproklamirkan bahwa
  "nasi goreng" adalah makanan nasional Suriname.
   
  Kalau Malaysia bilang sate adalah made in Malaysia lantas Thailand juga
  bilang tape adalah made in Thailand, apakah kita perlu ribut dan panik?
  Apa kurang kerjaan atau bagaimana sih kita ini?
  Please explain!
   
  Salam
  Las.
  

Satrio Arismunandar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Luar biasa! Jika batik, wayang kulit, lagu Rasa Sayange, Jali-Jali, 
landscape pura Bali, bahkan sampai seluruh isi Kamus Besar Bahasa Indonesia 
(KBBI) juga diklaim sebagai "milik Malaysia", terus apalagi yang tersisa dari 
Indonesia?.....

Tapi kita juga harus introspeksi: Apa yang sudah kita/pemerintah lakukan untuk 
memproteksi milik Indonesia?

Satrio

(dari milis tetangga:)

Dalam sebuah wawancara, seorang pengusaha landscape di Bali dan pernah bekerja 
di Langkawi bercerita, Malaysia sekarang sedang meniru Bali habis-habisan. 

Jadi siap2 saja kalau nanti style pura-pura Bali pun dianggap milik Malaysia.

So, what we gonna do? :((

-anton-
http://rumahtulisan .wordpress. com

--- "Oyos Saroso H.N." <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:

> Soal colong menyolong, tak cuma lagu yang dicolong
> Malaysia. Saya dapat info dari Kepala Kantor Bahasa
> Lampung (maksudnya cabangnya Pusat Pembinaan dan
> Pengembangan Bahasa/P3B) bahwa semua entri Kamus
> Besar Bahasa Indonesia (KBBI) juga dimasukkan dalam
> Kamus Bahasa Melayu Malaysia. Mereka cuma
> memindahkan KBBI ke dalam kamus mereka lalu ditambah
> dengan entri Bahasa Melayu Malaysia. 
> 
> Menurut Agus Shri Danardana, kepala Kantor Bahasa
> Lampung, forum-forum pengembangam "bahasa serumpun"
> selama ini hanya menguntungkan Malaysia. Selain
> mencuri kamus, mereka juga mencuri ide-ide
> pengembangan bahasa. Yang baru saja dibahas dalam
> forum Majelis Bahasa Asia Tenggara dalam tempo
> singkat sudah direalisasikan di Malaysia dalam
> bentuk proyek penerbitan buku. Malaysia bisa
> melakukan itu karena punya dana besar dan
> orang-orangnya "lebih cekatan"...
> 
> Salam,
> 
> Oyos

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



                         

 __________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke