Rekan-Rekan FPK, Penyakit PUSING soal harga minyak bisa timbul karena masih adanya PENGHARAPAN/IMPIAN bahwa harga minyak dunia akan turun. PUSING akan hilang bila adanya PENGAKUAN bahwa harga minyak dunia akan terus menanjak naik. Dan yang paling penting adalah mencurahkan segala daya upaya untuk menghadapi berakhirnya era minyak murah ini.
Sayangnya WAKTU berakhirnya era minyak murah terjadi pada masa Presiden SBY menjabat. Silent Tsunami sudah nampak nun jauh di sana menuju ke arah kita. Pilihannya sekarang adalah membiarkan rakyat TERPESONA melihat Tsunami ini dan berebut untuk mengabadikannya, atau dengan tegas melakukan proses evakuasi walaupun beresiko dimusuhi oleh rakyat. Silent Tsunami ini akan mencapai bibir pantai dan akan terjadi tragedi kalau kita tidak mengambil tindakan yang tepat DIMULAI DARI SEKARANG. Pada tahun 2007, IEA sudah menyalakan alarm bahwa minyak akan habis lebih cepat dari yang diperkirakan. Akankah kita mengabaikan alarm tersebut dan menunggu alarm itu mati sendiri? Untuk menghadapi masalah harga minyak ini ada tiga cara yaitu: 1) Meningkatkan efisiensi energi 2) Menggunakan bahan bakar alternatif pada sektor transportasi 3) Meningkatkan produksi minyak Untuk mengetahui pendapat seorang chief economist IEA, Fatih Birol, silakan melihat terjemahannya di: http://www.kombeng.com/utama/ index.php?option=com_content&task=view&id=221 Bagi yang memahami bahasa Inggris, silakan lihat di: http://www.energybulletin.net/43604.html Best Regards, Rudyanto Mari Hemat BBM, Ayo Nebeng! Tinggalkan Minyak Sebelum Minyak Meninggalkan Kita --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "Agus Hamonangan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Laporan Wartawan Kompas, Wisnu Nugroho A > > http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/05/05/13370568/ sby.ngaku.pusing.soal.harga.minyak > > JAKARTA, SENIN - Harga minyak mentah dunia yang jauh dari asumsi APBN > membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pusing tujuh keliling. Harga > minyak dunia sempat menembus 120 dollar AS per barrel, sementara > asumsinya di APBN hanya 95 dollar AS per barrel. > > "Minggu lalu harga minyak turun dari 118 dollar AS per barrel. Saya > berdoa terus turun mendekati asumsi APBN yaitu 95 dollar AS per barrel > sehingga saya tidak pusing tujuh keliling. Namun, dua hari lalu > harganya naik lagi," ujar Presiden dalam sambutan jamuan santap siang > bersama pimpinan media massa di Istana Negara, Jakarta, Senin (5/5). > > Terhadap kesulitan pemerintah, Presiden berterima kasih kepada media > massa yang mewartakan keadaan secara gamblang. Dengan cara itu > Presiden berharap, apa pun yang dipilih pemerintah dapat dimengerti > rakyat."Selalu ada risiko. Tetapi risiko itu harus diambil > pemerintah," ujarnya. > > Wisnu Nugroho A >