Ini adalah tulisan saya sehari
sebelum Bupati Serang Taufik Nuriman mengatakan akan  mencabut Izin Aqua yang 
saya sebarkan
terbatas.

 

MASYARAKAT PADARINCANG AKAN
DEMO

Oleh Aji Setiakarya
Rabu (29/7) saya berkesempatan
meliput panen raya petani Rumput Laut di daerah Tenjo Ayu, Carenang, Kabupaten
Serang yang dihadiri oleh Gubernur Banten Atut Chosiyah dan Bupati Serang
Tauifk Nuriman (TN).  Perputaran uang di
daerah ini menurut salah satu pengusaha rumput laut disana sekitar 12 Miliar.
Artinya masyarakat sekitar merasakan keberadaan usaha Rumput Laut ini. Hanya
saja mereka mengeluhkan sikap pemerintah provinsi dan kabupaten yang tidak
peduli terhadap infrastruktur (jalan) yang rusak parah. Saat audiensi,  jelas 
petani rumput laut ini membutuhkan
jalan yang bagus.  Saat itu ia langsung
menembak Atut Chosiyah sebagai Gubernur Banten untuk segera memperbaiki jalan.
Untung,  Atut bisa melemparkannya ke
Bupati TN sehingga tampak wajahnya 
memerah. Itu terekam oleh banyak mata termasuk kamera saya.

 

Sepulang dari acara itu,  bersama rekan wartawan lainnya, saya
menyaksikan hamparan sawah yang kering kerontang. Tanah merekah, disertai pohon
padi yang merah karena tak berhasil tumbuh. Saya melewati sungai terusan
Ciujung yang hitam.  Dan sungai durian
yang tidak terurus. Rekan-rekan wartawan menertawakan kerja Bupati  Serang yang 
kata mereka  hanya bisa memberikan salam saat sambutan.
Yang membuat kami tertawa yang sesungguhnnya jengkel adalah sekelompok ibu-ibu  
yang mandi di aliran air yang kotor, hijau,
air buangan dan bercampur sampah. Kami prihatin!! Dengan masyarakat seni yang
kekurangan air bersih. Seorang rekan diantara kami mengaku   pernah menulis hal 
ini tiga kali di
korannya, namun tak ada juga respon dari Pemkab.

 

Kemana saja Bupati Serang selama
ini?? Kemana janji TN  saat kampanye
yang  menjual kesejahterakan rakyat??

 

Saya teringat kawan Ubayhaqi
(anggota DPRD Lampung), pada Minggu (26/7) sebelum saya ke Pontang ia bercerita
tentang sistem irigasi Pontang masa lampau. Menurutnya irigasi Pontang saat itu
terkenal terbaik di Banten sehingga pertanian berhasil dengan baik. Tidak ada
cerita kekeringan sehingga masyarakat gontok-gontokkan seperti sekarang. Namun
menurut lelaki asli Pontang lulusan Unila ini adalah pemerintah tidak mau
belajar pada sejarah sehingga bukan memelihara malah menghancurkan. 

 

Ini juga yang sedang terjadi di
daerah kami di Kampung Cirahab, Desa Curugoong, Kecamatan Padarincang Serang
Banten. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang tidak belajar pada pengalaman.
Mereka menutup mata atas kerusakan lingkungan yang disebabakan oleh Aqua. 

 

 

Sepertinya Bupati TN  kalah cerdas dengan masyarakat Padarincang
yang tinggal  di  kampung itu.  Pak TN   tidak bisa
memisahkan antara keuntungan dan 
kerugian untuk masyarakat. Padahal secara kasat mata, jika eskplorasi
itu terjadi akan mengeringkan 4000 ribu hektar.  Belum lagi potensi kekeringan 
Cidano mongering. Dari aspek  kekeringan ini  menyebabkan kehancuran di sektor 
ekonomi para petani. Mana
untungnya untuk rakyat?? Penyerapan Tenaga kerja?? Ehm… paling hebat masyarakat
setempat menjadi komandan keamanan, yang gajinya dua jutaan.  Coba lihat 
kerugian yang akan ditimbulkan. 

 

Bupati Tak Kunjung Cerdas

 

Masyarakat Padarincang sudah
cukup cerdas.  Sejauh ini mereka tidak
pernah melakukan aksi anarkis. Mereka selalu mengikuti aturan demokratis.
Mereka menyuarakan aspirasinya dengan beraudiensi dengan wakil rakyat (Komisi
D) DPRD Kabupaten Serang, pihak perusahaan dan eksekutif untuk menghentikan
pembangunan pabrik Aqua yang dilakukan oleh PT Tirta Investama (TI). Mereka
juga  menggunakan media sebagai
fasilitator dan fungsi kontrol meminta eksekutif mencabut izin pembangunan di
sana. Namun, Taufik Nuriman sepertinya tak kunjung cerdas, tiga bulan isu ini
bergulir Bupati belum juga punya sikap. 

 

Sabtu (26/7) saya sempat hadir dalam
musyawarah warga Padarincang di rumah H Ahsan, Kampung Cempaka Desa Ciomas,
untuk penolakan Aqua ini.  Pada
pertemuan itu hadir  beberapa intelek,
aktivis beberapa partai politik, mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan
Mahasiswa Palima Cinangka (HIMPALKA), pemuda, perwakilan ulama dan kaum
tua.  Saya agak merinding juga
menyaksikan kesatuan dan kebersamaan mereka ini namun tetap  bersahaja. Saya 
langsung ceritakan ini pada
kakek saya yang sudah berusia 75-an. 
Kakek saya kemudian  balik
bercerita bahwa  pasca pernyataan
kemerdekaan  oleh Seokarno banyak
masyarakat Padarincang khususnya dari Desa Ciomas datang ke Jakarta untuk
membantu tentara Indonesia melawa Belanda (NICA).  Masih menurut kakek banyak 
orang Ciomas yang gugur disana atau
kembali dengan jenazah.  Itu adalah
sikap patriotisme masyarakat Ciomas yang tidak dimiliki oleh masyarakat
lainnya.  Jika mereka punya musuh
pantang menyerah.  

 

Memang saya belum membaca fakta
tertulisnya. Namun cerita kakek adalah fakta sejarah.  Saya berpikir apakah ini 
reinkarnasi  melawan penjajah (ekonomi), 
kakek mengiyakan. Namun  kakek
yang pernah menyaksikan Ahmad Chotib, residen Banten kala itu bergerilya ke
Ciomas  mengingatkan bahwa tantangan
sekarang besar  adalah duit lan wadon
(uang dan perempuan). Dua inilah yang membuat masyarakat hilang keberanian,
hilang rasa dan lupa diri. Taktik ini memang sedang dijalankan oleh perusahaan
dengan iming-iming akan membangunkan mesjid dan CSR yang berlipat. Ia mendekati
orang-orang yang lemah mental. Sampai sekarang tak dipungkiri ada beberapa
orang yang masih merapat ke perusahaan. Mereka adalah calo tanah. Sisanya para
jawara yang saya sebutkan pada edisi lalu, sudah sadar dengan akibat-akibat
yang ditimbulkan oleh pabrik Aqua ini.  

 

Bahkan masyarakat bergerak sendiri
secara ikhlas  mengumpulkan dana
untuk  berbagai kegiatan, rapat, membuat
spanduk, transportasi, konsumsi dan lain-lain. Bendahara aksi,  H. Ujang 
berhasil menghimpun dari 10 juta
dalam tiga hari. 

 

Rekan,  sepekan ini masyarakat mengambil tindakan lebih keras, memasang
spanduk yang berisi penolakan keberadaan Aqua dan ledekan terhadap Bupati
Serang hampir di setiap desa. Isinya menyepelekan Bupati Taufik. Tapi lacur,
bupati sepertinya tak kunjung mendengar aspirasi rakyatnya. Karena itulah pada
Selasa (05/8) besok mayoritas masyarakat Padarincang akan menyambut Bupati
Taufik Nuriman dengan aksi demonstrasi saat kunjungan pengajian ke Padarincang.
“Bupati harus mencabut izin pembangunan TI,” kata  Basyit, koordinator 
masyarakat dengan tegas.

 

Jika pada Selasa ini Taufik
Nuriman tidak mencabut maka hari  Rabu
(6/8) dipastikan seribuan orang dari perwakilan 32 desa di Padarincang datang
ke Pemkab Serang meminta bupati mencabut izin. 
Sebenarnya masih  banyak yang
ingin ikut aksi namun dibatasi mengingat kemananan yang sulit dikendalikan
apalagi emosi masyarakat yang memuncak. 
Langkah ini adalah langkah terakhir karena TN tak menghiraukan audiens,
spanduk dan media.  Pemirsa,  rakyat semakin cerdas namun pejabat
sepertinya tak lekas cerdas.  

 

Kini saatnya rakyat bergerak
sendiri tolak  Aqua!!

 

KAMI
YANG MENOLAK:

MUI
PADARINCANG,  FORUM ULAMA TAMBIUL UMAH, LPM PADARINCANG, FORUM UMAT
BERSATU, MASYARAKAT PETANI BANTEN, FORUM LINTAS BARAT, HIMPUNAN MAHASISWA
PALIMA CINANGKA (HIMPALKA), HIMPUNAN MAHASISWA SERANG (HAMAS), MAPALA UNTIRTA
(MAPALAUT), BEM UNTIRTA, FORUM KOMUNIKASI KEPALA DESA, IKATAN MAHASISWA
MUHAMMADIYAH, LEMBAGA PERS SIGMA IAIN BANTEN.

 

 


      

[Non-text portions of this message have been removed]


------------------------------------

=====================================================
Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS :

1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM)
3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota
4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED]

KOMPAS LINTAS GENERASI
=====================================================
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke