http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/10/02/14154665/BPPT.Gelar.Pameran.Batik



JAKARTA, KOMPAS.com - Penetapan Batik oleh UNESCO hari ini, Jumat (2/10), 
sebagai salah satu dari 76 seni dan tradisi yang masuk dalam daftar warisan 
budaya tak benda di sambut baik oleh semua kalangan.

Kementerian Negara Riset dan Teknologi serta Badan Pengkajian dan Penerapan 
Teknologi (BPPT) mengadakan pameran batik dengan tema "Batik Kreatifitas Budaya 
dan Teknologi Indonesia", di Gedung BPPT Jakarta, Jumat, untuk menyambut 
penetapan tersebut..

Hadir dalam pameran Menteri Ristek Kusmayanto Kadiman, Menteri Pemberdayaan 
Perempuan Meutia Hatta, serta pakar batik Iwan Tirta.

Kusmayanto mengatakan, sejak dulu batik merupakan budaya yang disakralkan 
karena pemakai batik bukan hanya masyarakat umum tetapi juga kalangan bangsawan 
dan kerabat kerajaan. Harga batik tulis cukup mahal mengingat tingkat kesulitan 
dan ketelitian pembuatannya.

"Melalui pengukuhan ini seluruh negara telah mengakui bahwa batik tulis adalah 
budaya asli Indonesia. Bangsa Indonesia harus bangga dan cinta terhadap produk 
budaya bangsa sendiri," jelas dia.

Dalam acara, dipamerkan berbagai kain batik tulis dari berbagai daerah seperti 
batik Madura klasik dan modern, batik Solo, batik Garut, Sidoarjo, Cirebon, 
Jawa Tengah, Yogyakarta, Irian, dan berbagai daerah lain. Pameran juga 
menampilkan peta batik di Indonesia, demo teknologi pembuatan batik dengan 
teknologi fractal serta canting elektronik.



Kirim email ke