VQ...
Sisi mananya dalam postingan saya yang lucu? Seingat saya, dua kali saya 
mereply tulisan. Pertama replyan tuk VQ. Kedua untuk Suwito. Coba diliat 
kembali, barangkali VQ ga sempat membaca replyan khusus buat VQ. Salam & Maaf.

--- Pada Jum, 24/10/08, VQ <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
Dari: VQ <[EMAIL PROTECTED]>
Topik: Re: [GM2020] Apa Hukumnya Wanita Muslimah Menikah dengan Lelaki Kristen? 
to ustad mansur
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 24 Oktober, 2008, 8:44 AM










    
            suwit...

thx atas pencerahannya. .

rice,

thx atas dorongannya. ..

sur,

lucu mo liat ente pe tanggapan..

salam dan sowri

BI ADITU PA AMA

VQ


Pada 23 Oktober 2008 23:39, suwito <[EMAIL PROTECTED] com> menulis:

















    
            2008/10/23 Mansur Martam <ibnulkhairaat@ yahoo.co. id>


















    
            



Om Suwito...
Ada beberapa koreksi dan tambahan buat postingan Om Suwito.
Semoga bermanfaat.


Salam, 


Om Suwito: Dan perkataan beliau yakni kalo
ngga salah bunyinya seperti ini "Allah mengharamkan menikahi wanita-wanita
musyrik atas kaum muslimin dan saya tidak tahu sebuah kesyirikan yang lebih
dahsyat dari wanita yang mengatakan bahwa Tuhannya adalah Isa, atau hamba dari
hamba Allah.

 

Sur el Hulondhalo:  Ada
dua hal yang saya koreksi disini;

Pertama: Perkataan
itu bukan perkataan Umar bin Khattab, tetapi perkataan anaknya Abdullah bin
Umar. [Perkataan ini dikutip Doktor Yusuf al-Qardhawi dalam kitabnya; Min Hadyi
al-Islam Fatawa Mu'ashirah, Halaman 467, Jilid 1 dari 3 jilid, cetakan Kuwait,
2005]. Dalam literatur klasik maupun modern, nama sahabat nabi Abdullah bin
Umar selalu dipendekkan dengan nama Ibn Umar. Dan kalau sudah disebut Ibn Umar
maka tiada orang lain yang dimaksud, melainkan Abdullah bin Umar putranya Umar
bin Khattab, saking terkenalnya beliau. Padahal banyak juga sahabat maupun
tabiin yang mempunyai nama yang sama.

Kedua: Ada kesahalan terjemah
pada ujung perkataan itu. Mestinya seperti ini; Saya tidak tahu sebuah
kesyirikan yang lebih dahsyat dari wanita yang mengatakan bahwa Tuhannya adalah
Isa. Padahal dia (Isa, red.) adalah seorang hamba daripada hamba-hamba Allah.

 








































Syukran jazakallah khairan ustad atas koreksinya.



Saya agak lupa2 mengenai nama sahabat tersebut, Yang saya ingat bagian
belakang namanya yakni Ibn Umar, jadi saya pikir Umar Bin Khattab.
Begitu juga dengan redaksi perkataan sahabat itu.



Sekali lagi terimakasih atas koreksinya.
Barakallahufik.

 


............ ......... ....
............ ......... ....
............ ......... ....


 

Yang saya pahami
dari kata-kata Om Suwito; "Mending kita lebih berhati-hati dalam masalah
agama untuk menghindari dosa" adalah
karena Om Suwito belum mendapatkan referensi tentang teknis pelaksanaan akad
nikah antara lelaki muslim dengan wanita Kristen dan yahudi. Sebab tidak
mungkin dosa berlaku pada pernikahan yang sah itu. Dan perbedaan ulama-ulama
moderat dan fundamental disini (salah satu contohnya) letaknya; bahwa ulama
fundamental sering karena terlalu hati-hati, sehingga menutup ketat kebolehan
satu perkara, dan kemudian mengharamkannya secara mutlak, tanpa memperhatikan
kondisi dan situasi personal dan lingkungan. Padahal bolehnya sebuah perbuatan
akan tidak menjadi boleh bagi hanya sebagian orang saja, ya, karena faktor 
personal
dan lingkungan tadi. 

 

Salam.



























Menurut yang ana pahami begini "Tad".
Pernikahan bisa saja menjadi haram karena dalam Islam ada yang lebih prinsip 
dari sekadar menikah atau tidak, yakni keadilan, antikezaliman dan kekerasan. 
Ana pikir kita semua sepakat akan hal itu. Jadi jika ada perbuatan yang akan 
mengakibatkan kemudharatan, maka dapat dipastikan bahwa sesuatu itu secara 
prinsip dilarang dalam Islam. Berdasar hal ini, setiap perkawinan yang akan 
mengakibatkan kenistaan pada salah satu pihak, perempuan atau laki-laki, atau 
keduanya, maka harus dicegah dan diharamkan. 



Maka dari itu diakhir postingan ana sebelumnya, ana pertanyakan apakah masih 
adakah wanita yang murni Ahli Kitab??? atau Adakah wanita Ahlul Kitab saat ini 
yang mampu menjaga kehormatannya? ?? Kalau masih ada ya.. silahkan... Allah 
tidak melarang ataupun mengharamkan.



But, reality in the existing life "Jangankan wanita Ahlul Kitab, wanita-wanita 
Muslim pun banyak yang tidak sanggup menjaga kehormatan diri mereka".

Pernikahan yang digambarkan dalam Al Qur'an adalah untuk membentuk kehidupan 
yang penuh dengan cinta, kasih-sayang, dan kedamaian. Jadi setiap orang, baik 
perempuan maupun laki-laki memiliki hak yang penuh agar benar-benar bisa 
menemukan tujuan tersebut dalam pernikahan yang diridhai oleh Allah Subhahanahu 
Wa Ta'Ala.


Wallahualam.



-- 
Salam,
Suwito.
blog : http://www.suwito. web.id
ym : suwitopom


      

    
    
        
        
        
        


        


        
        
        
        
        




      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      Apakah demonstrasi & turun ke jalan itu hal yang wajar? Temukan 
jawabannya di Yahoo Answers!

Kirim email ke