Senin, 1 Juni, 2009
PerubahanUntukRakyat.com

Saat ini tercatat sekitar 40 juta orang yang bergerak di usaha kecil
kesulitan untuk mengakses pinjaman. Dana sebesar 15 Triliun yang di
sediakan pemerintah tidak dapat menjangkau keseluruhan dan baru
menjangkau sekitar 1.5 juta pengusaha kecil.

Jika melihat rasio seperti ini dapat dikatakan kondisi belum merata dan
sesuai dengan kondisi riil di lapangan. Jumlah pengusaha kecil yang
mencapai puluhan juta tersebut tidak sebanding dengan dana yang
tersedia. Selain itu, proses pencairan kredit masih dibayang-bayangi
dengan kekhawatiran terjadinya kredit macet yang sebenarnya merupakan
kekhawatiran yang tidak beralasan. Justru menurut laporan Bank
Indonesia angka kredit macet di level pengusaha kecil hanya mencapai
1%. Artinya proses distribusi dan kuantitas kredit untuk pengusaha
kecil menengah perlu ditingkatkan untuk mendorong bergeraknya sektor
riil.

Struktur ekonomi Indonesia saat ini didominasi oleh sektor riil dan
kelas ekonomi kecil dan menengah. Keberadaan sektor riil ini memegang
peranan penting karena menunjang perekonomian secara nasional dan
terbukti relatif tahan terhadap krisis.

Namun yang sangat disayangkan saat ini, perlakuan terhadap sektor ini
masih sangat rendah dan terbatas. Perlahan sektor riil ikut tertekan
dengan kondisi perekonomian seperti saat ini karena beberapa produk
bergantung dengan kondisi negara tujuan ekspor. Jika permintaan menurun
maka produksi terpaksa diturunkan, jika produksi diturunkan
konsekuensinya pengurangan SDM. Pilihan saat ini adalah mencari pasar
alternatif. Maka perlu intervensi untuk merevitalisasi sektor yang
sangat dekat dengan masyarakat menengah kecil ini.

Masalah daya saing menjadi hal penting untuk sektor riil dan UMKM.
Dengan kondisi yang sulit untuk mencari pasar akibat krisis global maka
UMKM perlu didorong untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas
produknya agar dapat bersaing di pasar lokal dan internasional untuk
memperebutkan pasar yang semakin terbatas.

Membangun sektor riil seperti membangun fondasi ekonomi yang kokoh.
Ketika struktur ekonomi masih didominasi oleh sektor riil terutama UMKM
maka meningkatkan peredaran likuiditas keuangan di sektor ini akan
menggairahkan masyarakat menengah dan kecil. Saat ini keluhan yang
terjadi adalah sulitnya mencari pinjaman yang mudah dicairkan dan
ringan bunganya. Bagi kreditur juga menjadi sebuah dilema tersendiri
karena dana yang terbatas dan besarnya jumlah debitur yang akan
meminjam dana.

Di tengah dilema seperti ini, meningkatkan dana kepada lembaga keuangan
yang menyalurkan kredit mikro kepada masyarakat adalah sebuah kebutuhan
penting dan mendesak. Membangun fondasi sektor riil yang kokoh dan
mendorong berkembangnya masyarakat menengah kecil untuk meningkatkan
kesejahteraannya melalui pengembangan usahanya.

Pekerjaan rumah saat ini adalah mempersiapkan infrastruktur lembaga
kredit yang kokoh, meratakan kesempatan memperoleh kredit, dan
memperbesar modal untuk usaha menengah kecil. Jika ketiga hal tersebut
dapat dilakukan maka niscaya Indonesia akan menjadi negara yang
memiliki perekonomian kokoh dan relatif kuat terhadap krisis moneter
karena ditopang oleh sektor riil masyarakat.***

--
Posted By Gosip Politik to Gosip Politik at 6/03/2009 04:59:00 PM

Kirim email ke