<>< <>< <>< <><       30 HARI DOA BANGSA-BANGSA        ><> ><> ><> ><>
/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\/\
                        Kamis, 14 Desember 2000


SUKU HATUHAHA
=============

    Suku Hatuhaha berlokasi di P. Haruku, kecamatan P. Haruku,
kabupaten Maluku Tengah, propinsi Maluku. Suku ini menempati belahan
P. Haruku bagian dalam dengan lima desa utama yakni desa Ori, Kabau,
Kailolo, Rohmoni dan Pelau sebagai ibukota kecamatan. Mereka juga
disebut sebagai orang-orang LEASE. Sebutan orang-orang Lease ditujukan
bagi penduduk asli (Kristen dan Islam) yang bermukim di P. Haruku, P.
Saparua dan P. Nusalaut. Suku ini memelihara bahasa asli mereka yang
dikenal dengan "bahasa tanah" yang dalam dialek pemakainya disebut
bahasa orang Pelau - Kailolo.

    Sebanyak 16.000 jiwa di 5 desa ini adalah pemeluk Islam. Belum
diketahui seorang pun dari mereka yang telah  membuka hati dan
menerima sang Juruselamat. Selain menjalankan ritual agama Islam,
dengan rajin mereka juga memelihara kepercayaan datuk leluhur mereka
secara turun temurun, sehingga terjadilah pencampuran animisme dengan
agama. Budaya "pela gandong" (sumpah persaudaraan yang diikrarkan
dengan meminum darah antar desa Islam dengan Islam, maupun antara desa
Kristen dengan Islam) adalah warisan nenek moyang sebelum mereka
menerima agama.

    Masyarakat suku ini dikenal sebagai orang-orang yang tekun dan
rajin dalam berbagai pekerjaan seperti bertani, nelayan, pegawai
negeri dan pedagang musiman. Pohon cengkeh, pala dan kelapa merupakan
harapan perekonomian yang diandalkan oleh masyarakat setempat. Umumnya
hasil pertanian mencakup sagu dan umbi-umbian, dilengkapi dengan ikan
dan sayur mayur menjadi makanan utama masyarakat Hatuhaha. Hasil
pertanian biasanya untuk keluarga sendiri dan bila berlebih baru
dijual pada hari pasar lokal, juga ke pusat pasar di kota Ambon dan
antar pulau. Penangkapan ikan biasanya dilakukan dengan
mengail/memancing, juga menggunakan "bubu dan sero" (anyaman dan
rakitan bambu yang ditenggelamkan ke dalam air laut). Hasil
penangkapan juga dijual ke berbagai pasar.

    Pada musim panen cengkeh, pedagang  dari Hatuhaha berkeliling ke
berbagai desa dan pulau di Lease (Kristen dan Islam) untuk menjajakan
berbagai barang dagangan. Bentuk pembayaran dapat dilakukan dengan
uang tunai atau barter dengan cengkeh. Hal yang menambah kegembiraan
orang-orang Hatuhaha adalah tampilnya beberapa anak negeri suku ini
yang masih aktif di pemerintahan sebagai gubernur Maluku dan juga yang
memiliki posisi dalam TNI (Tentara Nasional Indonesia).

    Sarana tranportasi yang tersedia untuk menuju ke lokasi suku ini
adalah kendaraan laut antar pulau seperti perahu motor, speed boat,
dan kendaraan darat antar desa yang satu dengan desa yang lain. Sarana
pendidikan SD, SLTP dan SMU, juga sarana penerangan terdapat di kota
Pelau yang adalah ibukota kecamatan P. Haruku.


POKOK-POKOK DOA
===============
* Berdoa mohon Kuasa Tuhan membebaskan mereka dari kepercayaan yang
   sia-sia, dan hati mereka dipersiapkan untuk menerima lawatan Tuhan
   bagi mereka.

* Berdoa agar Tuhan akan berkenan memperkenalkan diriNya kepada
   mereka dengan caraNya yang adikodrati baik melalui mimpi, visi,
   penyingkapan kebenaran tentang Isa dalam Qur'an dan cara lainnya,
   sehingga mereka datang dan menyerahkan hati mereka kepada Tuhan
   Yesus dan menerima keselamatan kekal.

* Berdoa mohon agar Kasih Bapa dilimpahkan dalam hati umat percaya di
   Maluku dan di Indonesia untuk mengasihi suku ini dengan membawa
   Berita Damai dari Firman Kehidupan di tengah mereka.

* Berdoa minta kasih Tuhan menjamah hidup mereka, sehingga mereka
   dapat hidup damai dan tidak mengizinkan hidup mereka diperalat
   untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang mengakibatkan perpecahan dan
   kehancuran dengan umat percaya di Ambon dan Maluku.


e-Doa ********************************************************* I-KAN

   Anda terdaftar dalam e-DOA [30-Hari] sebagai [archive@jab.org]
   Untuk berhenti, silakan kirim ini ke [EMAIL PROTECTED] 


Kirim email ke