Anda terdaftar dengan alamat: arch...@mail-archive.com

e-JEMMi -- Okultisme
No.23, Vol.15, Mei 2012

SEKILAS ISI
ARTIKEL MISI: OKULTISME
DOA BAGI MISI DUNIA: ASIA SELATAN
DOA BAGI INDONESIA: KEBEBASAN BERAGAMA

Shalom,

Iblis, Lucifer, setan, roh jahat, adalah nama-nama untuk satu pribadi yang sama 
yang pekerjaannya adalah menipu dan merongrong kehidupan orang percaya. Dalam 
edisi ini, kami mengajak Anda untuk mengenal Iblis dari sudut pandang Alkitab 
dan apa saja yang sanggup dilakukannya, agar kita waspada terhadap musuh kita 
ini dan selalu "berjaga-jaga" dalam kehidupan kita sehari-hari. Kiranya artikel 
ini memberkati Anda sekalian. Selamat menyimak dan berdoa. Tuhan Yesus 
memberkati!

Staf Redaksi e-JEMMi,
Yosua Setyo Yudo
< http://misi.sabda.org/ >


ARTIKEL MISI: OKULTISME

Dunia di mana kita berpijak adalah ajang peperangan antara kuasa kegelapan dan 
kuasa Tuhan. Sedangkan manusia adalah makhluk yang memunyai kehendak, mau atau 
tidak mau harus memilih di antara dua hal tersebut. Manusia tidak akan menjadi 
makhluk netralisme yang memunyai kuasa tersendiri. Sekali lagi, tidak mungkin, 
sebab manusia hidup dan kehidupannya ada dalam kuasa tersebut. Dalam Matius 
12:43-45 dan Wahyu 3:20, dua bagian ayat ini menjelaskan bahwa dalam diri 
manusia, kalau tidak ada Tuhan, pasti kehendak setan yang berkuasa.

Siapakah Iblis Itu?

Dalam mendekati keberadaan iblis, lebih dahulu kita perlu melihat 
gagasan-gagasan iblis yang masuk ke sendi-sendi budaya -- adat kita.

1. Menurut Masyarakat Primitif

Menurut masyarakat Yunani kuno, Iblis dikaitkan dengan roh jahat. Istilah yang 
dipakai adalah "daimones", merupakan makhluk-makhluk yang melampaui manusia, 
yang menjadi perantara antara manusia dengan dewa yang telah mendiami antara 
langit dan bumi. Konsep ini memunyai anggapan bahwa orang-orang mati pada zaman 
keemasan akan berubah menjadi "daimones", dia nanti akan menjadi pengawal 
orang-orang di kemudian hari. Dalam perkembangannya, "daimones" diidentikkan 
dengan roh-roh jahat yang memunyai tubuh fana. Begitu pula dalam masyarakat 
kita, Iblis sering diidentikkan dengan setan atau roh jahat lainnya. Konsep 
yang mendasari hal tersebut berasal dari Yunani kuno. Konsep ini menegaskan 
bahwa roh-roh orang yang sudah meninggal, namun tidak dikehendaki oleh Allah, 
seperti mati gantung diri, bunuh diri, atau orang yang jahat mati, roh-rohnya 
masih penasaran dan masih mengembara di bumi, serta menggoda manusia.

Ada pandangan lain yang mengatakan bahwa setan atau Iblis berasal dari 
orang-orang mati sebelum Adam dan Hawa. Pandangan ini memahami setan sebagai 
yang pada mulanya memerintah atas dunia yang sempurna atas orang-orang sebelum 
zaman Adam. Pada waktu setan berdosa melawan Allah, maka orang-orang ini juga 
terlibat dalam pemberontakan, sehingga mereka kehilangan tubuh mereka dan yang 
tinggal roh-rohnya saja, lalu mereka menjadi roh-roh jahat. Namun konsep ini 
tidak sesuai dengan Alkitab, sebab firman Allah tidak pernah mengatakan bahwa 
ada suatu bangsa sebelum Adam. Begitu pula Tuhan Yesus mengatakan bahwa Adam 
adalah manusia pertama (Matius 19:4).

2. Menurut Pandangan Modern

Munculnya zaman Pencerahan di Eropa telah menyebabkan timbulnya aliran 
Empirisme di Inggris dan aliran Rasionalisme di Perancis. Kedua aliran tersebut 
merupakan pukulan berat bagi kepercayaan lama, sebab aliran tersebut menganggap 
bahwa manusia sudah mencapai kedewasaan untuk mengetahui segala bidang 
pengetahuan, termasuk setan dan pekerjaannya. Menurut pandangan ini, iblis atau 
setan adalah sesuatu yang tidak rasional, sebab standar sesuatu yang benar 
adalah rasio. Namun dalam dunia ini, semua yang rasional, semua fenomena dapat 
didekati dengan akal, dengan kata lain setan atau Iblis adalah rekayasa 
manusia, karena ketidakmampuan manusia menemukan fakta yang ada.

3. Menurut Pandangan Alkitab

Alkitab sebagai wahyu Allah telah memberikan penjelasan yang lengkap, bukan 
hanya sekadar spekulasi apa yang dilihat manusia. Penolakan terhadap realitas 
setan biasanya didasari atas pertimbangan adanya anggapan mengenai setan 
sebagai personifikasi kejahatan. Namun, firman Tuhan telah membantu kita untuk 
mengerti dengan jelas tentang keberadaan setan. Kata-kata Iblis berasal dari 
bahasa Yunani "diabolos", yang berarti penuduh, pengumpat, atau pemfitnah. 
Sedangkan istilah setan berasal dari Ibrani "shatan", yang berarti musuh. 
Penyebutan dua istilah ini berbeda sebab penulis Alkitab ingin menekankan 
sifat-sifat mereka yang menonjol, namun pada dasarnya esensi mereka adalah sama.

a. Dia adalah ciptaan.

Pengertian setan atau Iblis sebagai makhluk ciptaan; bukan pencipta. Mereka 
bukan ada pada mulanya kendatipun Tuhan menciptakan mereka, namun Tuhan tidak 
menghendaki kehadiran mereka setelah mereka memberontak kepada Tuhan. Sebab 
pada mulanya Allah hanya menciptakan malaikat untuk melayani Tuhan Allah, bukan 
menciptakan Iblis. Iblis dan balanya ada karena pemberontakan Malaikat Lucifer 
terhadap Tuhan Allah, sehingga Allah membuangnya ke dunia (Yehezkiel 28:11-19).

b. Dia adalah makhluk roh.

Setan termasuk golongan malaikat-malaikat yang disebut kerubim (Yehezkiel 
28:14). Rupanya mereka adalah ciptaan yang tertinggi (ayat 12). Inilah yang 
menjadi alasan mengapa Mikhael, penghulu malaikat, tidak berbantah-bantah 
dengan setan mengenai tubuh Musa (Yudas 9). Setan bisa disebut sebagai penghulu 
semua malaikat yang jahat, dia tetap memiliki kuasa, tapi tidak mahakuasa. Dia 
disebut ilah dari dunia ini dan penguasa dari kuasa-kuasa di udara (2 Korintus 
4:4; Efesus 2:2).

c. Nama-nama iblis.

Beberapa nama yang dikenakan oleh setan sebagai indikasi tentang keberadaannya. 
Nama-nama Iblis yang sering kita temukan dalam Alkitab lebih menekankan 
aktivitasnya atau sifatnya, yaitu: Si Ular Tua (Wahyu 12:9; Kejadian 3:1), 
Bintang Timur, Putera Fajar, Lucifer (Yesaya 14:12), Beelzebul (Matius 12:24), 
Penguasa Dunia (Yohanes 12:31), Ilah Zaman ini (2 Korintus 4:4), Belial (2 
Korintus 6:15), Si Penggoda (1 Tesalonika 3:5), Singa (1 Petrus 5:8), Pendakwa 
(Wahyu 12:10), Si Jahat (Matius 13:19), Pembunuh, Pendusta, Bapa Segala Dusta 
(Yohanes 8:44), Penguasa Kerajaan Angkasa (Efesus 2:2), Naga (Wahyu 12:9), dan 
Malaikat Terang (2 Korintus 11:14).

Asal Mula Iblis

Keberadaan Iblis atau setan tidak pernah Tuhan izinkan, sehingga iman kita 
menolak bahwa penyebab kehadiran Iblis adalah Tuhan. Allah tidak pernah 
menciptakan Iblis dengan balanya. Memang Kolose 1:16 berkata, "Karena di dalam 
Dia telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, 
yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik 
pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia." 
Penciptaan itu termasuk malaikat. Hal itu dikerjakan oleh Allah jauh sebelum 
penciptaan manusia. Salah satu malaikat yang menjadi pemimpin ialah Lucifer 
atau Bintang Timur atau Putera Fajar, yang kemudian menjadi tinggi hati mau 
menyamai Yang Maha Tinggi, tetapi kemudian diturunkan Allah sehingga dia 
menjadi Iblis/setan (Yesaya 14:12-15, Yehezkiel 28:13-17). Setelah itu Iblis 
bekerja di taman Firdaus, lalu menjatuhkan Hawa dan Adam. Setan disebutkan 
sebagai penghulu roh-roh jahat (Matius 12:24). Hal ini sebagai indikasi bahwa 
setan atau Iblis telah menjadi pemimpin malaikat-malaikat yang jatuh menjadi 
roh-roh jahat.

Iblis atau setan telah mengatur dengan baik tingkatan-tingkatan 
malaikat-malaikatnya untuk memperluas tujuannya. Efesus 6:12 berkata, "karena 
perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan 
pemerintah-pemerintah (penekanannya pada sistem), melawan penguasa-penguasa 
(penekanannya pada pribadi dari setan yang berkuasa), melawan penghulu-penghulu 
dunia yang gelap ini (penekanannya Iblis sebagai pemimpin kegelapan), melawan 
roh-roh jahat di udara (penekanannya pada kegiatan roh-roh ini yang sering 
menimbulkan kekacauan manusia)." Dua dari tingkatan-tingkatan tersebut -- 
pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, memiliki sebutan yang sama dengan 
malaikat-malaikat (Efesus 3:10). Hal ini sebagai indikasi bahwa jenis makhluk 
yang sama, merupakan pribadi-pribadi pada tingkatan ini. Roh-roh jahat disebut 
sebagai makhluk-makhluk halus (sebenarnya adalah roh-roh yang najis). Contoh: 
roh jahat yang disebut dalam Matius 17:18. Sebenarnya ada kesamaan antara 
roh-roh jahat dengan roh-roh halus yang terdapat dalam Lukas 10:17-20. Kitab 
Matius 8:16 juga menyaksikannya, Tuhan Yesus menyembuhkan banyak orang yang 
dirasuk oleh roh-roh jahat dengan cara mengusir keluar roh-roh najis dari dalam 
diri mereka.

Bentuk Kegiatan Setan Menurut Alkitab

Kegiatan-kegiatan setan telah tercatat dalam firman Allah: dalam hubungan 
dengan Kristus, dengan Allah, dengan bangsa-bangsa, dengan orang yang tidak 
percaya, dengan orang-orang percaya.

Hubungan dengan Yesus Kristus

Permusuhan antara Setan dengan Kristus pertama kali terlihat dalam Kejadian 
3:15. Kristus sebagai benih perempuan akan meremukkan kepala si setan, begitu 
pula setan akan meremukkan tumit dari benih perempuan tersebut (penderitaan 
Yesus di kayu salib). Pada saat kelahiran Tuhan Yesus di bumi, Dia sudah 
dihadang oleh Setan melalui Herodes. Tidak dapat disangkal bahwa pembunuhan 
yang diperintahkan oleh Herodes terhadap anak-anak di bawah umur dua tahun, 
diilhami oleh setan (Matius 2:16). Begitu pula dalam Matius 16:21-23, Tuhan 
Yesus menghardik Petrus karena dia dipakai setan untuk menghalangi karya 
Kristus (menderita, mati, dan bangkit). Setan juga memakai Yudas untuk 
mengkhianati Tuhan Yesus (Yohanes 13:27). Serangan selanjutnya dalam Matius 
4:1-11, Tuhan Yesus dicobai oleh Iblis untuk berbuat jahat melalui tiga bidang. 
Tiga serangan ini sebagai gambaran tentang bidang-bidang di mana seseorang 
dapat dicobai: keinginan daging, keinginan mata, keangkuhan (1 Yohanes 2:16). 
Segala tujuan pencobaan setan kepada Kristus adalah untuk meniadakan 
penderitaan dan kematian di kayu salib.

Hubungan dengan Allah

Dalam Kejadian 3:5, setan memberikan penawaran palsu kepada Hawa, bahwa dia 
akan menjadi "seperti Allah" jika makan buah pengetahuan baik dan jahat yang 
dilarang itu. Tindakan setan ini sebagai penyerangan kepada Allah. Saat ini, 
kegiatan setan untuk "menyerang" anak-anak Allah semakin berkembang (2 Timotius 
3:5). Setan juga menampilkan pelayan-pelayan yang menyamar sebagai 
pelayan-pelayan kebenaran (2 Korintus 11:15). Puncak dari kepalsuan itu ialah 
kedatangan antikristus. Kegiatan ini menyesatkan banyak orang dengan 
"kebohongan/tipu muslihat" (2 Tesalonika 2:9-11).

Hubungan dengan Bangsa-Bangsa

Tujuan utama setan dalam hal ini adalah untuk menyesatkan bangsa-bangsa (Wahyu 
20:30). Penyesat ini beranggapan dapat memerintah secara adil, bijaksana, dan 
damai, terlepas dari kehadiran Tuhan dan pemerintahan Tuhan. Taktiknya hanya 
untuk mengelabui. Dalam melakukan tugas ini, setan mempekerjakan roh-roh jahat 
(Daniel 10:13, 20), dan dia memakai pemerintah-pemerintah untuk menghalangi 
pengabaran Injil (1 Tesalonika 2:18).

Hubungan dengan Orang Kafir

Dalam 2 Korintus 4:4, setan membutakan pikiran mereka, sehingga mereka tidak 
mau menerima Injil. Dia memberikan pemahaman yang salah: "Banyak jalan menuju 
ke Roma" (cara berpikir pluralisme dan kebatinan). Pertimbangan manusia dan 
berbagai argumentasi yang meyakinkan, memunyai peranan penting. Tetapi, setan 
juga datang pada saat orang mau mendengarkan firman Tuhan, sehingga dia tidak 
dapat percaya (Lukas 8:12).

Hubungan dengan Orang Percaya

Dalam relasi dengan orang-orang percaya, setan tidak pernah tinggal diam, 
tetapi justru bekerja lebih giat.

1. Setan Mencobai

Seperti halnya setan mencobai Tuhan Yesus, begitu juga setan berusaha mencobai 
para pengikut-Nya. Tujuan dari pencobaan ini agar orang percaya melakukan 
kejahatan. Dalam pencobaan setan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, 
yaitu:

a. Supaya manusia menyesuaikan diri dengan segala tekanan dan tatanan yang 
berlaku dalam masyarakat (1 Tesalonika 3:5).
b. Agar orang percaya menyembunyikan diri atau menutupi kepentingan diri 
sendiri (Kisah Para Rasul 5:1-11).
c. Agar orang-orang percaya melanggar susila (1 Korintus 7:5).

2. Setan Penyerang

Pekerjaan setan sebagai penyerang atau penuduh orang-orang percaya dalam 
berbagai bidang kehidupan, yaitu:

a. Menyerang kesaksian kita terhadap Injil (mengambil firman Tuhan, memusuhi 
orang percaya, mencegah tersebarnya penginjilan).
b. Menyoroti dosa-dosa orang percaya, menuduh (Wahyu 12:10).
c. Menyerang orang percaya dengan cara menekan, yang membuat kita tidak sanggup 
menanggungnya (2 Korintus 2:5-11).

Diambil dari:
Judul majalah: Yasuma, Edisi VIII, Tahun 2000
Penulis: Pdt. Legowo, M.Div
Penerbit: Yayasan Sumber Sejahtera, Jakarta
Halaman: 5 -- 8


DOA BAGI MISI DUNIA: ASIA SELATAN

Setahun yang lalu, Injil memasuki sebuah daerah yang gelap, penuh penolakan, 
dan terpencil di Asia Selatan.

Dua kuil Hindu yang besar mendominasi sebuah komunitas kecil, yang terdiri dari 
4.500 jiwa di dekat pantai sebuah negara di Asia Selatan. T adalah pendeta bagi 
komunitas-komunitas yang bersembahyang di kedua kuil itu. Ia sangat dihormati, 
bahkan ditakuti sebagai "Pendeta Pengorbanan" di kedua kuil tersebut.

T memimpin orang-orang dari komunitas itu untuk menyembah sebuah patung berhala 
yang dikenal sebagai "Dewi Kematian", dan orang-orang di komunitas-komunitas 
itu percaya bahwa patung ini meminum darah dari korban yang diletakkan di 
hadapannya. Hasilnya, selama masa festival, T secara rutin mempersembahkan 
korban hingga sebanyak 100 ekor kambing setiap harinya demi penebusan dosa-dosa 
umat di tempat itu.

Tetapi tahun lalu, sebuah tim dengan Proyek Film YESUS tiba di tempat itu untuk 
memutar film "YESUS", film yang menceritakan tentang kehidupan Yesus menurut 
Injil Lukas. Tim itu mempertontonkan film itu sebanyak empat kali dan T 
berkesempatan hadir di salah satunya.

Meskipun T sangat dihormati sebagai pendeta sampai titik itu, namun darah 
kambing yang dibunuhnya selalu meninggalkan dirinya dengan sebuah kekosongan di 
dalam batinnya, demikian menurut laporan Proyek Film YESUS. Pada saat ia 
melihat darah Yesus yang tidak bersalah tercurah ketika Ia disalibkan, ia mulai 
mengerti bahwa itulah pengorbanan terbesar -- dan satu-satunya pengorbanan -- 
pantas bagi Allah.

T adalah orang pertama yang maju menerima undangan untuk menerima Yesus malam 
itu. Setahun kemudian, banyak anggota komunitas itu yang mengikuti jejaknya. 
Kini sebanyak 300 jiwa menghadiri gereja di desa tersebut.

T kini terlibat aktif dalam penginjilan dan pemuridan. Ia juga menolong tim-tim 
film "YESUS" untuk menjangkau pulau-pulau yang tidak terjangkau, yang jauh dari 
pantai bagi Kristus. (t/Yudo)

Sumber: http://mnnonline.org/article/17226

Pokok doa:

1. Mengucap syukur untuk T yang mau menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru 
Selamat. Mari kita berdoa agar T semakin bertumbuh dalam pengenalannya akan 
Tuhan.

2. Doakan juga untuk tim film "YESUS" dalam pelayanan mereka, agar melalui 
pelayanan mereka banyak jiwa dimenangkan bagi Kristus.

3. Berdoa agar Tuhan memakai program penginjilan dan pemuridan yang dilakukan 
oleh T dan rekan-rekannya, untuk menjangkau orang-orang yang belum mengenal 
Kristus.


DOA BAGI INDONESIA: KEBEBASAN BERAGAMA

Setelah mendapat banyak pertanyaan tentang kebebasan beragama dalam Universal 
Periodic Review Human Rights Council, ada dua agenda yang harus diselesaikan 
oleh bangsa Indonesia, salah satunya penyelesaian masalah GKI Yasmin.

Sumber: Kompas, Jumat, 1 Juni 2012, Halaman 4

Pokok Doa:

1. Mari berdoa untuk pihak-pihak yang terlibat dalam penyelesaian masalah GKI 
Yasmin, agar Tuhan memberi hikmat dan hati yang bijaksana, sehingga didapat 
hasil keputusan yang bertanggung jawab.

2. Doakan juga agar Tuhan senantiasa memberi perlindungan kepada semua pihak, 
sehingga mereka bisa bekerja dengan lebih baik dalam menangani masalah GKI 
Yasmin.

3. Mengucap syukur untuk pihak-pihak yang memberi dukungan dan perhatian 
terhadap masalah GKI Yasmin. Kiranya Tuhan memberkati pekerjaan dan pelayanan 
mereka.

4. Berdoa agar masyarakat Indonesia tidak terpancing dengan isu-isu provokasi 
yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu, yang bertujuan untuk memecah belah 
umat Kristen.


"TO SET YOURSELF AGAINTS THE DELIVERER IS TO OPEN YOURSELF TO THE DESTROYER"


Kontak: < jemmi(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti dan Yosua Setyo Yudo
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/misi >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >

Kirim email ke