Ini masih ada tulisannya Pak Cik Herman darman soal potensi dan sedikit
seluk dan beluknya kerja di LN.
Soal gaji ... kalo mau yg tertinggi ya kerja harian ...
kayak tukang rumput ajah ... :-(

rdp
'tukang rumput yg nyari kebon kosong nih'

: -->
Eksistensi geologiwan Indonesia di dunia perminyakan international
Posted by rovicky on Saturday, September 15 @ 06:24:28 EDT (0 reads)

herman_darman writes "Geologiwan Indonesia Eksistensi geologiwan Indonesia
di dunia perminyakan international"
Oleh Herman Darman ([EMAIL PROTECTED])

Indonesia yang menghasilkan lebih dari 200 sarjana geologi pertahunnya
diharapkan untuk dapat berpartisipasi dalam persaingan tenaga kerja dengan
lulusan negara lain. Di Asia Indonesia merupakan salah satu negara penghasil
geologiwan terbanyak (nomor 2 setelah Cina).

Tulisan ini sedikit mengulas bagaimana geologiwan Indonesia di dunia
perminyakan international dan penulis mengharapkan tanggapan para pembaca.
Sumber data dari tulisan ini hanya berdasarkan pengamatan penulis di
perusahaan tempat kerjanya ditambah informasi dari beberapa rekan dari
perusahaan lain.

Sistem pendidikan Indonesia

Program sarjana Indonesia umumnya lebih lama dari negara lainnya. Dengan
demikian pada saat geologiwan Indonesia lulus dan terjun ke industri,
rekan-rekan seumurnya dari negara lain sudah mempunya pengalaman lebih
banyak bahkan sudah ada yang menjabat posisi 'supervisor'. Bagi orang-orang
negara lain yang tidak mengerti mengenai pendidikan Indonesia, 5 tahun masa
akademik dalam CV orang Indonesia merupakan petanda buruk. Mereka dapat
menyangka bahwa sarjana Indonesia ini sering mengalami masalahpada saat
studinya (sering tidak lulus). Hal ini akan menjadi beban berat bagi sarjana
baru karena tidak ditunjang dengan pengalaman kerja.

Sistem pendidikan Indonesia yang lama yang menghasilkan gelar insinyur (Ir)
tidak berhasil menunjukkan bahwa gelar tersebut setara dengan gelar Master
(MSc). Gelar Ir umumnya disamakan dengan gelar Bachelor (BSc). Padahal gelar
MSc dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat (4 tahun untuk MSc di UK, 5
tahun gelar Ir / S1 di Indonesia; Lihat gambar 1).

Sistem pendidikan Eropa yang lama juga ditemput dalam waktu yang lama dan
sangat mementingkan kwalitas. Sistem pendidikan Eropa yang baru ingin
bersaing dengan sitem pendidikan USA. Mereka berpendapat semakin cepat
seseorang lulus pendidikan semakin sedikit subsidi negara diperlukan
(apalagi universitas negeri) dan semakin cepat orang tersebut bekerja
semakin cepat penghasilan untuk negara datang (pajak dan pendapatan industri
negara). Universitas diperlukan untuk membekali seseorang untuk siap untuk
diterima kerja dan pendidikan selanjutnya (training) akan diberikan oleh
perusahaan sesuai dengan arahan perusahaan bagi lulusan tersebut.

Cukup bersyukur kita bahwa kita tidak perlu mengikuti wajib militer seperti
beberapa negara lain (Gambar 1).

Gambar 1: Education system comparison

Sistem penggajian

Perusahaan minyak bisasanya menjaga "keadilan' dalam menggaji karyawannya.
Perusahaan multi national biasanya menyatakan bahwa mereka memberikan
kesempatan yang sama kepada semua bangsa dan menjunjung tinggi persamaan
hak/kewajiban antara pria dan wanita.

Bagi orang yang bekerja di luar negeri, biasanya mereka mendapat 3 komponen
gaji:

gaji pokok sesuai dengan golongannya

gaji local sesuai dengan taraf hidup dimana dia bekerja, dan dibayar denga
mata uang setempat

gaji untuk dibawa pulang ke negara asal, disesuaikan dengan taraf hidup di
negeri asal (Gambar 2)

Bagi orang Indonesia yang bekerja di perusahaan asing, mereka mempunyai gaji
yang sama untuk komponen a) dan b), dibandingkan dengan negara lain. Tetapi
untuk komponen c) terdapat variasi yang cukup besar dan bangsa Indonesia
mendapat jumlah yang sedikit karena kondisi ekonomi Indonesia saat ini
(Gambar 2).

Perlu ditekankan di sini bahwa pada akhirnya kewarganegaraan menentukan
total income dan bangsa Indonesia dinilai sebagai salah satu yang termurah.
Namun demikian jika kita bisa bekerja sebagai konsultan dengan keahlian
khusus kita bisa mendapat rate international. Beberapa informasi lain
sebagai patokan untuk gaji harian adalah sbb:

Drilling superintendent $2000 / day (offshore)
Course Tutor                 $1250 / day
Drilling engineer        $1000 / day (office work)
Well site geologist $750 / day (Australian)
Well site geologist $350 / day (Expatriate base in Jakarta)
Well site geologist       $150 / day (Indian - Balikpapan base)
Perlu diketahui di sini bahwa gaji kontrak harian selalu jauh lebih tinggi
dari pegawai tetap.

Kesempatan kerja di luar Indonesia

Dunia perminyakan banyak membutuhkan tenaga kerja dan kemampuan geologiwan
Indonesia untuk bersaing memperebutkan posisi tersebut menjadi sangat
penting. Beberapa hambatan bagi geologiwan Indonesia untuk 'go international
' umumnya adalah sbb:

bahasa Ingris: kemampuan presentasi, argumentasi, negosiasi dan menulis
laporan umumnya kurang

pendidikan geologi: fasilitas (mis. Laboratorium dan perpustakaan) terbatas
dan mutu pengajaran yang kurang.

penghargaan / percaya diri: dari penampilan, passport dan warna kulit orang
Indonesia sudah sering di cap kurang dibandingkan bangsa lain, apalagi orang
kulit putih.

Networking: kurang mendapatkan informasi, kurang mencari informasi

Gambar 3 menunjukkan penyebaran kota-kota perminyakan di dunia dimana banyak
orang Indonesia bekerja.

Kesimpulan

Saat ini cukup banyak tenaga geologiwan Indonesia dan kesempatan kerja di
luar negeri juga cukup banyak. Agar supaya geologiwan Indonesia dapat
diterima di perusahaan-perusahaan di luar Indonesia mereka perlu mempunyai
kemampuan berbahasa Ingris yang cukup tinggi dan kemauan belajar yang
membuat mereka bisa bersaing dengan lulusan negara lain. Networking dapat
dibantu dengan jaringan komputer dan ikut aktif di organisasi-organisasi
international.

Para calon pelamar perlu mengetahui bagaimana cara melamar dan mencari
pekerjaan.

Cukup banyak geologiwan Indonesia bekerja di luar Indonesia saat ini.
Kesempatan ini umumnya didapat dari perusahaan-perusahaan multi national dan
service companies.

Penulis berharap agar lebih banyak geologiwan Indonesia bisa 'go
international' dan menunjukkan kepada dunia bahwa geologiwan Indonesia
setara dengan geologiwan bangsa lain. Dengan demikian kita bisa mengangkat
derajat / martabat negara kita. Pendidikan geologi di Indonesia sebaiknya
dipersingkat dan mutunya ditingkatkan.

Bagi rekan-rekan yang pernah bekerja di luar negeri, bisa mengirimkan
pendapatnya kepada penulis ([EMAIL PROTECTED]) dan akan didisplay
di web-site bersama-sama dengan tulisan ini. "




---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
=====================================================================

Kirim email ke