> Adakah potensi SDA (geological side?) yang terganggu disana selain
pariwisata.
>
> SS

Saya tidak tahu persis potensi SDAnya, Namun bukan sekedar potensi SDA
tetapi juga aspek teritorial .... dan ahli geologi dapat berperan dalam
aspek teritorial ini.

Sebagai gambaran latar belakang kedua pulau tsb aku cuplik dari detik.com
dibawah ...

Indonesia bisa saja dengan sikap legowo menerima keputusan ini .... namun
legowo saja tidak cukup ... Indonesia harus "belajar" dari kejadian
ter-'pithil'-nya klaim teritorialnya .... "Pithil'-nya Sipadan-Ligitan
memang tidak sama persis dengan terbangnya Timor Timur ... juga beda dengan
kasus 'joint operation agreement' Timor Gap (klaim dengan Ustrali).

Penilaian Mahkamah Internasional sepertinya melihat bagaimana pengelola
sebelumnya (My) serta bagaimana tanggung jawab pengelolaan pulau tersebut.
Jelas ini yang yang dapat dipakai sebagai pelajaran buat Indonesia untuk
memelihara teritorialnya. Sedangkan Indonesia sepertinya hanya mendasarkan
pada fakta masa lalu ... latar sejarah .. sejarah penjajahan belanda lagi.

Rasanya 'kekalahan-kekalahan' klaim teritorial ini bukan hal yang sepele dan
sederhana untuk Indonesia yang masih tetap menginginkan dan bersikukuh
sebagai Negara Kesatuan dengan lebih dari 17 ribu pulau-pulaunya.

Nah, Bagaimana peran ahli geologi, perminyakan serta pertambangan  .... ?
Saat ini banyak SDA yang berada di laut dan mudah sekali lautan ini menjadi
perebutan klaim teritorial, salah satu yg diklaim China adalah Laut China
Selatan, kalau aku lihat di petanya China, maka laut ini merupakan
teritorial mereka karena "NAMANYA" .... ?? Karena hampir semua menggunakan
nama ini .... berbeda dg samodra indonesia yg hanya dipakai aktif oleh
Indonesia saja.

Belajar dari kasus ligitan, maka kita perlu mengelola SDA Laut "Natuna" ini
dengan lebih baik (Nah, ku ganti namanya). Nah mungkin dengan dimulai dengan
menyebutkan nama Laut Natuna akan merupakan awal utk mempertahankan NKRI.
Selain itu Indonesia juga musti derius mengmbangkan potensi SDA disana
termasuk lapangan gas Alpha dll. Dan juga dapat secara "cerdik" mengelola
platform-platform minyak yg dibangun di Laut "Natuna" ini, karena
lokasi-lokasi platform ini dapat menjadi tonggak daerah teritorial NKRI bila
ada klaim di kemudian hari.

Selain lautan tentunya daerah-daerah pinggiran yg berbatasan dengan negara
lain maupun laut Internasional masih menunggu.

Salam

rdp.

====
Seperti Apa Sipadan-Ligitan?
Reporter : Eddi Santosa

 detikcom - Jakarta, Seperti apa sebenarnya Pulau Sipadan-Ligitan? Mengapa
Indonesia dan Malaysia rela bertarung untuk kedua pulau? Berikut ini sajian
selayang pandang mengenai nasib kedua pulau yang kepemilikannya akan diputus
Selasa (17/12/2002) pukul 16.00 wib sore ini.
Pulau Sipadan, yang lebih besar dari Ligitan, letaknya berada tepat di
posisi 118 derajat 37,5 menit Bujur Timur (BT) dan 8,8 menit Lintang Utara
(LU). Luasnya tidak lebih dari 4 km persegi. Kecil sekali memang untuk
Indonesia yang memiliki lebih dari 17.000 pulau. Adapun Pulau Ligitan jauh
lebih kecil daripada Sipadan.
Menurut keterangan Menlu Hassan Wirajuda, Ligitan sebagian besar berbentuk
karang atol yang jika air pasang nampak tenggelam. Namun meskipun kecil,
kedua pulau memiliki nilai ekonomis tinggi, terutama sebagai obyek
eksploitasi pariwisata.
Air lautnya sebening kaca, bersih. Sementara alam bawah lautnya, yang tidak
terlalu dalam, sangat digilai para penggemar keindahan alam laut dan
olahraga selam. Mereka bisa bercengkerama dengan penyu atau mencandai
ikan-ikan molek warna-warni.
Kini sejak diduduki dan digarap Malaysia, Sipadan telah berubah menjadi
resort wisata berstandar internasional. Di sela-sela rimbunnya pepohonan
yang menghijau, menyembul chalets (Prancis: vila atau rumah peristirahatan
dengan suasana, karakter dan autentisitas khas.
Chalets tersebut dilengkapi dengan fasilitas air panas dan kelambu anti
nyamuk, dan tentu saja menghadap ke laut dengan pantai berpasir putih. Dan
yang lebih penting, meskipun letaknya terpencil, pulau ini telah dilengkapi
energi listrik bertegangan 220 V untuk memudahkan keperluan pelancong.
Karena sangat dipengaruhi air pasang, di resort ini dibuat panggung-panggung
yang memudahkan jacht atau perahu merapat bila air pasang, sehingga orang
mudah mencapai chalets atau bahkan pusat-pusat perbelanjaan. Panggung yang
sekaligus berfungsi sebagai dermaga kecil itu juga disulap menjadi sundeck,
tempat orang bisa berjemur menikmati sinar matahari.
Selain itu, menurut informasi yang disediakan Pulau Sipadan Resort & Tours
Sdn Bhd, fasilitas lainnya juga masih seabrek. Ada klub selam lengkap dengan
penyewaan peralatannya dan instruktur berpengalaman, jaminan transportasi
bus wisata full AC dari Bandara Tawau ke ke kota Semporna di Malaysia
daratan (Sabah) dan dari kota Semporna tersedia kapal-kapal kecil yang siap
membawa pelancong ke Sipadan.
Pendeknya pulau yang sedang diperebutkan antara Indonesia-Malaysia itu
merupakan surga wisata kelas dunia, yang fasilitas dan akomodasinya serba
lengkap.

diambil dari detik.com.



---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke