Pak Ade Kadarusman,
 
Ada apa yang salah dengan plume tectonics sehingga 25-29 Agustus 2003 nanti di 
Hveragerdi, Eslandia diadakan Penrose Conference ke-4 yang isinya lebih kurang akan 
menggugat teori plume. Saya lihat convenors-nya ga ada yang dari Jepang, tapi dari 
University of Durham, UK (Gill Foulger), University of Miami (Jim Natland) dan 
California Institute of Technology (Don Anderson). Kemarin ini di Forum EAGE (European 
Association of Geoscientists and Engineers), Stavanger, Norway saya dapat majalah 
Geoscientist edisi Mei 2003 dari Booth The Geological Society of London. Sebuah 
artikel tulisan Gill Foulger berjudul Plumes, Plates, and Popper telah menyulut 
perdebatan antara pro dan kon plume hypothesis. Isinya menyimpulkan bahwa tidak ada 
plume di mantel. Perdebatan bisa dibuka di www.mantleplumes.org 
 
Penrose Conference Agustus itu akan membahas bahwa plume upwelling from great depth 
tidak punya bukti.  Alternatifnya adalah : propagating cracks and melting anomalies, 
upper mantle heterogeneity, local convection, recycling of subducted slabs in the 
upper mantle, dan Rayleigh-Taylor instabilities. Eslandia akan dipakai sebagai studi 
kasus yang menyatakan bahwa gejala volkanisma hotspot-nya tidak berhubungan dengan 
mantle plume dari tempat dalam tetapi berhubungan dengan proses plate tectonics di 
tempat dangkal. 
 
Ngomong2, dari peta hotspot terbaru (Courtillot, 2003 : Earth Planet. Sci Lett., v. 
205, p. 295-308), kok wilayah Indonesia sepi dari hotspot ya baik yang root-nya dari 
lower-mantle, upper-mantle, maupun lithospheric categories. Apa memang begitu atau 
tidak ada data. Saya ingat, van Bemmelen dengan teori undasinya pernah mengajukan 
semacam deep hotspot (dalam istilah sekarang) di sekitar Pulau Laut barat Selat 
Makassar. van Bemmelen menyebutnya sebagai center of diastrophism.
 
Salam,
Awang H. Satyana
Eksplorasi BP Migas
 
 


---------------------------------
Do you Yahoo!?
Free online calendar with sync to Outlook(TM).

Kirim email ke