Ekplorasi Masih Tahap Pemetaan Potensi Migas Tarajan, Nunukan dan Bulungan Cukup Tinggi
TARAKAN-Potensi minyak bumi dan gas Tarakan dan Nunukan serta Bulungan terbilang cukup tinggi hal ini dibuktikan dengan terlaksananya ekplorasi oleh konsultan jasa pelayanan Seismec BGP Indonesia (Biro Geosismic Minyak Mentah) yang telah dimulai sejak Mei lalu. BGP Indonesia ini bertindak sebagai kontraktor tunggal PT Exspan Nusantara guna mengadakan ekplorasi migas di 3 kawasan itu. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Tarakan Ir Subono MT, mengatakan ekplorasi ini adalah suatu kegiatan pemetaan kondisi tofografi bumi yang mana di dalamnya terdapat potensi migas yang memungkinkan untuk dapat diproduksi, kegiatan ekplorasi ini akan dilakukan di Tarakan dan Nunukan serta Bulungan, BGP Indonesia yang diketua oleh Zhao Xuewu ini sedang mempersiapkan alat-alat pemetaan sehingga pekerjaan saat ini difokuskan pada pemetaan kawasan dulu, ujarnya kepada media ini. Senin tadi. Subono menegaskan ekplorasi migas ini akan dilakukan sekitar 8 bulanan yaitu dengan tahap evaluasi berupa kegiatan estimasi komposisi migas yang akan diproduksi dilanjutkan dengan pengujian porositas tanah yang didalamnya, terdapat potensi migas lalu, kemudian pengujian permeabilitas komposisi batuan. Setelah kegiatan itu dilaksanakan baru mengadakan pengeboran pada kondisi tanah atau sungai yang telah diseismec. Kegiatan pengujian ini berupa resistivity logging yaitu pengujian terhadap tahanan daya listrik di dalam tanah yang diperkirakan mengandung migas dilanjutkan gamma-ray yaitu kegiatan pemotretan kondisi tanah menggunakan sinar X dan sonic logging berupa pengujian getaran suara dimungkinkan didalamnya terdapat migas, setelah tahapan ini dilaksanakan lalu dilakukan kegiatan ahir yaitu self potensial logging yaitu evaluasi terhadap pengujian yang telah dilakukan tersebut. Seismec merupakan pemetaan remang-remang setelah jelas komposisi migasnya baru dilakukan pengeboran, seismec ditujukan pada pengujian reservour lapisan batuan yang mengandung migas sama halnya dengan mencari sumber air mineral, sedang kedalaman seismec sekitar 2 hingga 8 km di bawah permukaan bumi, siesmec di daratan dengan pembuatan sumur bor lalu dimasukan dinamit dengan tujuan menimbulkan getaran dan diinterpretasikan tanahnya potensial migas bila tedapat dilakukan pengeboran produksi, Setelah hasil seismec ini dilakukan baru dilanjutkan ke pengeboran. Waktu yang diperlukan setelah seismec untuk pengeboran yaitu sekitar 3 hingga 5 tahun. " kegiatan ini dilakukan untuk persiapan stok migas di Kota Tarakan yang sudah hampir habis, " ujarnya. Sumber : Kaltim Post --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) ---------------------------------------------------------------------