Pak Herman,
 
Gampang membayangkan Milankovitch cycles baik yang  karena precession of equinoxes (19 
ka dan 23 ka), obliquity (41 ka), dan ellipticity (100 ka) ke sedimentary records 
sebab Milankovitch cycles menghasilkan parasequences. Siklus klimatologi karena efek 
rotasi dan revolusi Bumi dengan sendirinya akan mempengaruhi jumlah solar radiation 
yang diterima Bumi yang kemudian akan berpengaruh ke periode glasial dan inter-glasial 
di Bumi. Sekuen2 sedimen berumur Pleistosen sampai Holosen seperti di Kabuh dan 
Jakarta saya pikir dengan jelas akan me-rocord Milankovitch cycles. Tetapi, sering 
kalau lebih tua dari Pleistosen, dating ancient sequences sulit berkorelasi dengan 
paracycle durations dalam frekuensi Milankovitch.
 
Kemudian, sulit membayangkan bagaimana posisi miring relatif poros Bumi dan 
ellipticity garis orbit Bumi mengelilingi Matahari (revolusi) akan berpengaruh ke 
periode erupsi gunungapi di Bumi, sehingga bisa dikatakan bahwa periode iklim minima 
berkorelasi dengan intensitas tinggi masa erupsi gunungapi. Saya lebih gampang 
mengartikannya bahwa periode erupsi berhubungan dengan turbulensi mantle convection di 
internal Bumi, jadi bukan karena faktor eksternal astronomis Milankovitch.
 
Kemudian, global seal level curve itu bukan hanya pengaruh glacio-eustacy (di mana 
Milankovitch cycles cocok), tetapi juga lebih banyak berhubungan dengan crustal 
processes yang dikontrol mantle convection (artinya tectono-eustacy). Kalau 
dikorelasikan dengan periode magnetic field reversal, ada hal menarik : global 
sea-level changes itu berkorelasi positif dengan magnetic reversal. Normal field 
berhubungan dengan lowstand, reversed field berhubungan dengan highstand. Dan saya 
pikir ini dua output dari satu proses : mantle convection. Milankovitch hanya 
mendetailkan di orde yang lebih tinggi.
 
Salam,
Awang H. Satyana
Eksplorasi BP Migas


Herman Moechtar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Pak Maryanto yth.,

A.Formasi Kabuh
A.1.Dalam setiap interval dibatasi oleh rupsi g. api yg. ke arah atasnya
pasir sangat-kasar-halus (F.U) dan kembali mengasar (C.U). Ini menandakan
bahwa kondisi iklim saat pembentukan interval tersebut adalah minimum
(drier) menuju maksimum (humid) dan kembali minimum. Ini satu siklus
Milankovitch. Di bagian dalamnya terdapat 5 siklus yang lebih kecil dan 2
siklus lainnya. Saya interpretasikan ke 5 siklus tersebut adalah termasuk
ordo 6 (precesession cycles), ordo 5 adalah 2 siklus (obliquity cycles).
dan 1 satu siklus eccentricity/ordo 4 (100.000 th). Setiap siklus 100.000
ini mempunyai karakter pada sinousity channels sesuai dengan waktu
pembentukannya. Secara keseluruhan diperoleh 5 interval tersebut (composite
secrtions) yang tidak lengkap dalam setiap lokasinya. Hal ini disebabkan
oleh cahnnel shifting (synsedimentary tectonics).
A.2. Korelasi kelima siklus atau interval ordo 4 di atas adalah menjelaskan
efek tektonik dari waktu ke waktu. Saya berasumsi bahwa: puncak intensitas
tektonik terjadi bersamaan dengan puncak climatic optimum, sebaliknya
indikasi intensitas erupsi g.api terjadi dikala iklim menuju minimum. Ini
yang saya sebut korelasi deodinamik. Dengan demikian, akan banyak informasi
lainnya yang akan dapat dijabarkan khususnya aspek biotik.

B.Cekungan Jakarta

Saya pelajari sejak th.1995 pada waktu saya sbg. pakar Dinas Pertambangan
DKI. Sangat menarik sekali. Tentunya saat itu tidak dapat dipublikasikan.
Tapi saya paper saya mengenai siklus/sekuen stratigrafi Sedimen Kuarter
Jakarta sedang dlm proses penerbitan di jurnal P3G. Akhir september ini akan
saya presentasikan pada seminar Balitbang ESDm di Jakarta (Deformasi
Landform wilayah Jakarta sekitarnya). Umur dari siklus-sekuen yg saya
kemukakan adalah berdasarka ordo siklus Milankovitch.

C.Umur 38.000 dan 18.000 saya peroleh dari dating oleh PT Timah sebelumnya
(kep. Timah). Saya bekerja disana selama 1995-2000. Saya menemukan 2 siklus
yang sangat berbeda sekali. Kedua siklus tersebut saya interpretasikan
termasuk siklus "precession" yaitu identik dengan 20.000. Artinya siklus
20.000 terakhir sudah berjalan 18.000. Kondisi kita ke 2000 th mendatang
adalah menuju ke climate minimum (kering).

Demikian informasi saya, mungkin nanti bisa kita lanjutkan diskusinya.

Salam,

Herman Moechtar
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------


---------------------------------
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software


---------------------------------
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software

Kirim email ke