Pak Rovicky, Penyatuan (assembly) Pangea itu masih menggunakan plate tectonics. Kalau dibandingkan dengan pemisahannya (dispersal), rekontruksi penyatuan ini jauh lebih sedikit dan tidak detail publikasinya. Kenapa ? Alasannya adalah tepat seperti yang dibilang Pak Rovicky, sulit sekali cari bukti oceanic crust yang umurnya >100-200 Ma, sehingga rekontruksinya pun menjadi sulit. Dispersal Pangea terjadi setelah 200 Ma, dan ini kita punya banyak rekonstruksi dari banyak ahli. Tetapi, sebelum jadi superkontinen Pangea, benua-benua terpisah2. Yang sering muncul dalam publikasi adalah ada sekitar 9 benua : Afrika, Amerika Selatan, Amerika Utara, Antarktika, Australia, India, Cina, Eropa, dan Siberia. Karena terpisah2, di antara benua2 ini ada kerak samudra tentunya. Pada saat benua2 ini bergerak untuk membentuk Pangea, maka akan banyak penyatuan antar benua sehingga kerak2 samudra di antaranya pertama akan subducted kemuudian obducted setelah terjadi collision antar benua. Sebenarnya kita berharap dari suture2 oceanic crust ini. Tetapi, di mana posisinya ? Menjelang 200 Ma, terbentuklah Pangea. Harusnya di superkontinen itu banyak bekas "jahitan-jahitan" suture oceanic crust yang umurnya >200 Ma. Kemudian dari 200 Ma ke sini, Pangea terkoyak dan rift-drift, makin sulitlah mencari bukti oceanic crust > 200 Ma. Itulah kesulitannya, sehingga sulit mencari oceanic crust yang >100-200 Ma. Kalau dari MOR (mid-oceanic ridge) ke tepi kontinen tempat subduction zone, dengan mengetahui laju sea-floor spreading mm/th atau cm/th yang kita anggap konstan (padahal belum tentu) maka kita bisa menghitung berapa umur oceanic crust pada saat subducted, dan memang tak ada yang > 200 Ma. Kita berharap dari suture pada saat assembly Pangea sebenarnya, tetapi ya kemana mencarinya karena sudah over-printed oleh sejarah dispersal selanjutnya... Salam, Awang
Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Trims koreksinya pak Awang Apakah penyatuan Pangea itu menggunakan teori plate tectonic atau teori apungan benua saja ? Kalo 'sejarah perjalanan teori' plate tectonic yg saya baca emang dulunya teori apungan benua, yang kemuadian ditambah dengan teori pemekaran samodra menjadi teori plate tectonik yg lebih "kumplit" ... begitukah ? Apakah penyatuan Pangea ini juga dibuktikan dengan pemekaran dasar samodra juga ? Karena setahu saya pemekaran samodra yg sisa-sisanya (remnannya) berupa kerak samodra. Dan umur kerak samodra yang tertua hanya sekitar 100 Mya (ada juga yg menulis umur tertuanya sekitar 150 Mya(?) ... itulas sebabnya saya merasa teori ini masih meninggalkan bukti sampai wektu itu saja.... mungkin lempeng samodra yg lebih tua lagi sudah " habis" menghunjam di bawah lempeng benua (?). Definisi "habis" ini yg bisa kontroversial .... Ketika melihat gelas tidak ada isinya ada dua pengertian --> Apakah gelas itu "kosong dari awal" atau "habis sudah diminum" ? Lam RDP ----- Original Message ----- From: "Awang Satyana" To: Sent: Friday, September 19, 2003 1:53 PM Subject: Re: [iagi-net-l] RE: Maryanto's Salam Hypothesis > >>Teori tektonik itupun hanya berlaku sejak 100 Mya (cmiiw), utk aplikasi > >>teori tektonik sebelum itu, rasanya tektonik sendiri juga belum ada ... :). > > Kalau plate tectonics yang dipakai, maka sudah dipakai untuk merekontruksi penyatuan (assembly) Pangaea sejak Late Ordovician (458 Ma) sampai bersatu sebagai superkontinen pada Late Permian (258 Ma), dan setelah itu mulai dispersal lagi sejak Early Triassic (237 Ma). Artinya, teori tektonik tidak hanya valid untuk paling tua Late Cretaceous (100 Ma). > --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) --------------------------------------------------------------------- --------------------------------- Do you Yahoo!? Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software