quote ==
Menurut sumber di kecamatan setempat, tebing sering longsor karena pohon dan tumbuhan perdu di atas dibabat oleh warga, dan tanahnya digarap secara liar sebagai lahan pertanian. (O-1)
===end quote


Memberikan penyuluhan mungkin cara terbaik utk menghindari tanah longsor ini.
Biaya mendatangkan alat berat tentunya lebih mahal ketimbang biaya penyuluhan kan ?
Tapi bagaimana dengan kebutuhan lahan pertanian ..? :(


RDP

===========================
Ada 14 Titik Rawan Longsor di Cisewu Kabupaten Garut

GARUT--MIOL: Di Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, Jawa Barat yang berjarak sekitar 105 km ke arah selatan dari kota Garut, terdapat 14 titik kawasan rawan longsor, terutama pada setiap musim penghujan.

"Selama musim kemarau, pori-pori permukaan tanah setempat menjadi agak terbuka, sehingga ketika datang musim penghujan mudah kemasukan air, dan tanahpun menjadi labil, sehingga mudah pula longsor," ujar Omin, staf di kantor Kecamatan Cisewu, Selasa.

Ketika dihubungi Antara, ia menyebutkan 14 titik kawasan rawan longsor tersebut antara lain Kampung Naringgul, Cijagir, Cisarunten, Lemah Luhur, Pamalayan, Datar Dahu, Cipia, Cijolang, Cikidang, Cikarang, Margahayu, Cisalak dan Tutugan.

Sementara itu, Camat Cisewu Suroto S pernah mengatakan, pihaknya sejak beberapa pekan terakhir ini telah menyiapkan Posko Bencana Alam, dan terus menerus memberi penyuluhan agar warga masyarakat selalu siaga terhadap kemungkinan terjadi bencana alam, khususnya bencana longsor.

Belum lama ini, pada ruas jalan provinsi yang menghubungkan wilayah Kecamatan Bungbulang dengan Cisewu, masih sering terjadi tebing longsor. Longsorannya berupa batu-kapur menutupi badan jalan.

Menurut sumber di kecamatan setempat, tebing sering longsor karena pohon dan tumbuhan perdu di atas dibabat oleh warga, dan tanahnya digarap secara liar sebagai lahan pertanian. (O-1)


Evakuasi Longsor Dilanjutkan, Peralatan Berat Ditambah


BOGOR--MIOL: Upaya evakuasi lima korban longsor di Kampung Lengkong, Desa Pasir Buncir, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat, yang belum ditemukan, Selasa pagi dilanjutkan kembali dengan menambah peralatan berat.

Menurut Camat Caringin, Yasin Zainuddin kepada Antara, Selasa pagi, lanjutan evakuasi sejak longsor terjadi pada Sabtu (20/9) itu akan dilanjutkan lahi setelah dihentikan sementara Minggu (22/9) petang sekitar pukul 17:30 WIB.

"Selain satu peralatan berat dari Pusdikzi (Pusat Pendidikan Zeni) TNI-AD, hari ini ada dua tambahan lagi dari Pemerintah Kabupaten (Dinas Pekerjaan Umum/PU) Bogor," katanya.

Menurut dia, hingga hari ketiga proses evakuasi untuk mencari lima korban yang masih tertimbun --yang diduga sudah meninggal dunia--dengan dikerahkannya bantuan peralatan maupun tenaga, diharapkan korban bisa segera ditemukan.

"Kasihan dengan keluarga korban yang masih diliputi suasana ketidakpastian, di samping kita juga ingin masalahnya segera selesai karena masih ada pekerjaan lainnya yang perlu dilaksanakan," katanya.

Sementara itu, Wakapolres Bogor, Kompol Rusdi Hartono yang ditemui secara terpisah menjelaskan bahwa jajaran kepolisian sejak pukul 06:00 WIB sudah berangkat ke lokasi guna membantu evakuasi lanjutan.

"Kita kerahkan dua peleton (60 personil) gabungan Polres Bogor dan Polsek Ciawi, termasuk unsur dari Koramil di sana," katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa setelah peledakan pertama pada Minggu (21/9) oleh Tim Gegana Mabes Polri yang gagal meruntuhkan tebing curam, maka skenario evakuasi diubah, yakni langsung mengerahkan peralatan berat untuk mengeruk timbunan pasir yang 'mengubur' korban, tanpa dilakuka peledakan tahap dua.

Lima orang, dari sembilan korban keseluruhan --yang diduga kuat masih tertimbun dan belum ketemu adalah Uwen (30), warga Kampung Lengkong, Idrus (40) dan Obay (17) --yang merupakan bapak dan anak--warga RT02/RW05, Kampung Lengkong, Eyet (40) dan Ujang (33), warga Kampung Cipeucang RT03/RW05, Desa Pasir Buncir. (O-1)

_________________________________________________________________
STOP MORE SPAM with the new MSN 8 and get 2 months FREE* http://join.msn.com/?page=features/junkmail



--------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------



Kirim email ke