Pak Awang,
Didaerah Soroako saya belum pernah lihat singkapan chert tapi saya yakin
pasti ada karena di pantai danau Matano maupun di beberapa sungai banyak
dijumpai serpihan chert. Tapi didaerah sekitar Wasuponda (sekitar 15-20Km
dari Soroako)ada satu bukit yang banyak sekali chert-nya.

Fosil ini ditemukan beberapa bulan lalu secara tidak sengaja oleh seorang
Bule yang iseng jalan-jalan/cross country lalu melaporkannya ke Geologist.

Setahu saya belum banyak Geologist yang mempelajari detail crystalline
limestone dan red shale ini terutama aspek makro maupun
mikro-paleontologinya, karena selama ini fokus penelitian lebih banyak ke
batuan Ultramafik yang menghasilkan pengkayaan bijih nikel laterit.
Kalau ofiolitnya, Pak Ade Kadarusman pernah bermalam di Soroako untuk
mengambil sampel batuan Ultramafik. Menurut beliau hasil studi ofiolit nya
baru akan dipublikasikan awal tahun depan.
Salam,
Agus Superiadi

-----Original Message-----
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, September 24, 2003 11:56 AM
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: FW: [iagi-net-l] Fosil Beleminite


Pak Agus,
 
Terima kasih foto-fotonya, bagus, benar-benar "cigar-shaped fossil". Melihat
umur dating limestone-nya yang Kapur (Late Cretaceous ?), mungkin ini dari
jenis Actinocamax atau Gonioteuthis (Lehman & Hilmer, 1983) ? Bagaimana Mbak
Wati ? 
 
Lalu, saya jadi tertarik hubungan antara crystalline limestone yang punya
interbeds red shale ini dengan suite ofiolit (ultra-mafik) secara
keseluruhan di sekitar Soroako. Apakah limestone ini merupakan asosiasi
deep-sea sediments yang dulunya terletak di atas oceanic crust ultra-mafik
(suite ofiolit). Barangkali ada juga radiolaria dan chert ?  Suite ofiolit
Soroako sendiri apa sudah ada yang mempelajari, kalau belum, sayang sekali,
sebab bisa saja ini complete suite of ophiolite, tidak dismembered ophiolite
seperti yang di Ciletuh atau Karang Sambung. Sebab yang di Sulawesi ini
obducted bukan subducted seperti di Jawa. 
 
Salam,
Awang
 
 
[EMAIL PROTECTED] wrote:



-----Original Message----- 
From: Superiadi, Agus (PTI-SOR) 
Sent: Wednesday, September 24, 2003 11:01 PM 
To: '[EMAIL PROTECTED]' 
Subject: RE: [iagi-net-l] Fosil Beleminite 


Pak Awang, 
Berikut saya kirimkan fotonya. 
Fosil ini ditemukan di dekat kompleks perumahan PT Inco, di daerah
perbukitan kecil di depan Lap. Golf tepatnya di belakang pekuburan Kopatea
(belakang Bumi Perkemahan/BUMPER). Red shale yang dimaksud disini berupa
sisipan di bedded Crystalline Limestone (sudah ter-metamorfosis) tapi shale
nya sendiri sepertinya belum mengalami metamorfosis. Hasil dating dari
Limestone yang pernah dilakukan menunjukkan umur Cretaceous. Yang jelas
dengan ditemukannya belemnite ini lingkungan pengendapannya pasti laut
dalam, hal ini juga diperkuat oleh hadirnya batuan ultramafik yang
menghasilkan nikel laterite.

Saya tidak tahu apa ada hubungan dengan yang ditemukan di Misool. 
Rekan-rekan dari UNHAS apa tidak ada yang tertarik untuk menyelidiki lebih
jauh? 
Salam, 
Agus Superiadi 

-----Original Message----- 
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, September 24, 2003 9:44 AM 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Subject: RE: [iagi-net-l] Fosil Beleminite 


Pak Ukat, Pak Agus Superiadi, 
  
Kalau ada di Banggai-Sula atau Buton tentu menarik sebab bisa dikorelasikan
dengan yang di Misool, barangkali bisa memperkuat rekontruksi/sejarah
rift-drift mikro-kontinen2 di Indonesia Timur dari segi biostratigrafi.
Tetapi kalau di Soroako - Malili (tepatnya di bagian mana Soroako ?) itu kan
termasuk ke dalam Eastern Sulawesi Ophiolite Belt, artinya bukan massa
alokton seperti Banggai-Sula atau Buton. Ini massa autotokton, trapped
oceanic crust ketika komplek kontinen alokton Banggai-Sula dan Buton-Tukang
Besi (Pak Surono P3G terakhir memasukkan Sulawesi Tenggara juga sebagai
kerak kontinen) tubrukan dengan Western Sulawesi Volcanic Arc. Dengan kata
lain, secara regional, ofiolit di Soroako itu tidak bisa disebandingkan
dengan Misool yang kontinen. 

 
Tetapi kejadian ofiolit di red-shale Soroako menarik. Hanya mau tanya Pak
Agus lebih jauh. Red-shale di sini apa, semacam red-beds (biasanya
berasosiasi dengan continental terrane) atau lateritic soil dari ofiolit ?.
Kalau itu red-beds dan mungkin berasosiasi dengan benua, secara tektonik
penting sebab selama ini Soroako ada di mandala oseanik. Kalau lateritic
soil, unik ya kejadian pemfosilan itu. Tahun 1988, saya pernah memetakan
lateritic soil di Cycloops Mountains di sekitar Jayapura untuk sebuah
perusahaan pencari nikel dan barren of fossil. Tahun 1991, saya pernah ke
Misool (bersama Pak Zaim ITB) dan memang pulau ini "surga" untuk
biostratigrafi..

 
Salam, 
Awang 

 


---------------------------------
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software

Kirim email ke