Pak Awang, Pak Koesoema .... Maaf saya sedang terkena "spatial 
dis-orientation" disini. 

Pada waktu Paleocene ini posisi "proto jawa" ini ada di sekitar lintang 
berapa ya ?
Kalau ngeliat rekonstruksi Gondwana yg awalnya ngumpul di kutub selatan, 
tentunya "proto java" pada Paleocene masih jauh di lintang selatan (? 
60deg LS). Kalau emang jauh diselatan tentunya banyak sekali "shortening" 
atau bahkan "crushing" (hancur) yg terjadi setelah itu.
Apakah akibat shortening masih akan "menyimpan" suture2 lamanya sehingga 
masih dapat dipetakan sampai sepanjang ratusan kilometer seperti yg 
diuraikan ?

RDP





Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]>
03/10/2004 12:20 PM
Please respond to iagi-net

 
        To:     [EMAIL PROTECTED]
        cc: 
        Subject:        Re: [iagi-net-l] Gambar Paleocene Plate-tectonics of Java


Kalau melihat lebih regional lagi sejak Karimunjawa Arch sampai ke Sibaru 
Platform di utara Kangean, maka kita akan melihat bahwa kerak  di wilayah 
ini sangat teregangkan menjadi segmented basement persis seperti yang 
dialami Selat Makassar bagian selatan dengan pola horst dan graben berarah 
BD-TL. Bawean adalah bagian daripadanya. Asal muasal segmented basement 
ini pernah dicari mekanismenya. Back-arc spreading ? Maka harus ada 
Paleocene/Eocene volcanic arc yang firm dan saat ini tak ada Eocene 
volcanic arc yang firm di Jawa sebab saat itu volcanism tidak mencapai 
puncaknya. Extension fracture dari RMK wrench zone ? Maka umur RMK harus 
tua, dan saat ini tak ada bukti kuat bahwa RMK tua umurnya. Saat ini saya 
tengah menafsirkan bahwa segmented basement itu akibat drifting beberapa 
fragmen SE Sundaland ke timur (termasuk Sulawesi Barat dan Sumba). 
 
Apakah Bawean mikrokontinen ? Berarti ia harus mikrokontinen di tengah 
oceanic crust. Bagaimana mekanisme yang mungkin untuk hal ini terjadi, 
diferensiasi magmatik. Recent examples di SW Pacific untuk 
tinggian-tinggian di tengah samudera banyaknya adalah oceanic plateau 
bukan continental plateau (silakan lihat Ben-Avraham et al, 1981 : 
Continental accretion and orogeny : from oceanic plateaus to allochthonous 
terranes - Science v. 213, p. 47-54). Melihat geologi Pulau Bawean dan 
volkanismanya serta regional settingnya dan data litologi TD sumur2 di 
sekitarnya, saya lebih percaya kalau highly extended continental crust-lah 
yang mendasari segmen Bawean, bukan oceanic.
 
Dari regional setting, data geofisika Sunda Shelf (Ben-Avraham & Emery 
AAPG Bull 1973; Prasetyo, 1992) dan data TD sumur2 di wilayah ini, saya 
percaya bahwa Paternoster adalah firm micro-continent, Kangean sangat 
mungkin, dan sudah saya sebutkan menjadi satu sebagai Paternoster-Kangean 
continental terrane di paper PIT IAGI 2003. Untuk Bayat atau lebih besar 
lagi East Java Microcontinent (yang melandasi onshore Jateng-Jatim) saat 
ini, saya pribadi memang tidak/belum setuju, banyak bukti yang harus 
ditunjukkan untuk mengkonfirmasi keberadaannya, sementara banyak sekali 
fenomena geologi yang harus dijelaskan kalau memang mikrokontinen ini ada.
 
Setiap mata rantai tektonik ditemukan, bisa berimplikasi dua hal : (1) 
menjadikan keseluruhan rantai berputar lebih cepat atau, (2) menjadikan 
keseluruhan rantai berputar lebih lambat. Perbedaan pendapat sangat biasa 
terjadi di tektonik (memang ia hidup dari adu argumentasi). Iseng2 saya 
mengumpulkan semua literatur yang pernah terbit tentang "darimana Sumba 
berasal". Yang bisa saya kumpulkan sekitar 30an. Lalu saya buat dua 
kategori : (1) asal barat (Sundaland) dan (2) asal timur (NW Australia - 
yang dari Bird's Head saya masukkan juga di sini). Lalu saya statistikkan, 
hasilnya 80% asal barat, 20 % asal timur. Kalau saya di paper PIT IAGI 
2003 kemarin itu memilih "asal barat" untuk Sumba, itu bukan ikut-ikutan 
ke partai gemuk, tetapi memang punya argumentasi.
 
Apapun itu, menyenangkan membuat pikiran berjalan, terima kasih Pak 
Koesoema atas komentar2-nya.
 
Salam,
Awang

Koesoema <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Ada beberapa kekeliruan, Manur dan Baraclaugh (1994) menggambarkan jalur
oceanic crust or thinning of continental crust dari Meratus ke Bawean.
Bawean sendiri adalah microcontinent kecil di dalam jalur itu.
Untuk continental crust sampai ke Kangean, baca tulisan Hardy Prasety, dia
menggambarkan adanya Doang Borderland, a donwbowed continental crust yang
nyambung dari East Sunda Microcontinent, ke Sulawesi Selatan.

Argumentasi Anda aneh, untuk micro-continent di Bayat dan East
Sunda-Paternoster Anda memberikan bukti-bukti positive akan keberadaannya,
tetapi seolah-olah tidak setuju.
RPK
----- Original Message -----
From: "Awang Satyana" 
To: 
Sent: Tuesday, March 09, 2004 3:14 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Gambar Paleocene Plate-tectonics of Java


>
> Idealnya memang suture terdapat sepanjang terrane boundary. Tetapi, di
mana pun di seluruh dunia tidak ada yang seideal itu. Song Ma Song Da
suture, Nan-Uttaradit suture di Indochina, Raub-Bentong suturedi Malaya ;
melange zone di antara Yangtze-Xianggui-Cathaysia-Dongnanya Block di 
Taiwan,
Ailaoshan - Jinshajing suture di South China, juga seluruh suture di 
tempat2
lain (lengkapnya ada di Howell et al. 1985) tak ada yang seideal sepanjang
terrane boundary. Garis2 putus biasanya diplot di sepanjang terrane 
boundary
yang mestinya inferred suture.
>
>
>
> Suture Meratus-Bawean ? Paper Manur dan Barraclough (1994) tak 
memasukkan
Bawean Arch sebagai melange/ophiolite (Fig. 3 di paper itu), malahan
menyebutkan Bawean Arch sebagai pre-Tertiary continental crust.
>
>
>
> Pulau Masalembo di Hamilton (1979) adalah melange MK (melange 
Cretaceous),
sangat mungkin memang penerusan dari Laut Ridge yang juga melange seumur
Meratus yang terpisah oleh Asem-Asem Basin dan Masalembo Basin. Suture
Meratus saya pikir masih terus ke Masalembo, tetapi besar kemungkinan 
tidak
sampai ke Bawean. Artinya terrane Paternoster pun tak sampai ke Bawean,
mungkin belok ke timur menuju Kangean.
>
>
>
> Paper Bransden and Matthews (1992) menyebut collision antara Sunda 
Shield
dengan East Java SEA Plate, di atas East Java Sea Plate ini sekarang
merupakan East Java Sea. Saya menyebutnya jadi mikro-kontinen
Paternoster-Kangean, walaupun masih harus dicari : (1) bagaimana cara
Paternoster menyambung ke Kangean, (2) apa bukti Kangean micro-continent.
Bukti tak langsung ada, dari sedimen Paleo-Eosen di Pagerungan dan oil
geochemistry-nya yang sangat terestrial padahal kecenderungan dari barat 
ke
timur mestinya semakin marin, dan di Pagerungan tiba-tiba terestrial.
>
>
>
> Data sumur-sumur yang Pak Koesoema sebutkan sebagian besar data lama 
tahun
1970an yang sekarang semua datanya ada di Plumpang dan di sebagian KPS 
yang
punya blok di sini. Saya pernah memetakan TD litologinya, dan tak satu pun
yang pure oceanic crust, kebanyakan metamorphic, meta-sedimen, atau pure
continental crust di wilayah Paternoster (sumur Pangkat-1, Gulf Sebuku 
2000,
menembus granit-granodiorit di Paternoster).
>
>
>
> Salam,
> Awang
>
>
> Koesoema wrote:Bagamana suatu suture berhenti? di
offset oleh sesar paling-paling. Tetapi
> ada paper dari Manure dan Baraclough yang menyambungkan Meratus ke 
sekitar
> Bawean, dan memetakannya sebagai oceanic crust or extremely thin crust.
> Kalau kita lihat Pulau Masalembu adalah ophiolite, lanjutan dari P Laut.
> Kemudian juga paper Bransden 1992 menggambarkan adanya Eastern Sunda
> micro-continent. Barangkali di BP migas ada log sumur-sumur sekitar itu
dan
> yang basementnya menyatakan sebagai ophiolite?
>
> ----- Original Message -----
> From: "Awang Satyana"
> To:
> Sent: Tuesday, March 09, 2004 9:03 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gambar Paleocene Plate-tectonics of Java
>
>
> > Pak Koesoema,
> >
> > Data umur ofiolit Meratus saya dapat dari Sikumbang (1986) yang
> disertasinya di Meratus, umur ofiolit Luk Ulo dan Bantimala dari paper2
> joint LGPN LIPI dan Jepang (misalnya Wakita et al. 1994) yang banyak
> melakukan dating absolut maupun relatif melange di kedua daerah itu.
> >
> > Mencari penerusan suture Meratus ke BD menuju Pulau Bawean atau yang 
Pak
> Koesoema gambarkan sebagai jalur ungu sampai ke Kendeng saya pikir 
memang
> akan menjadi salah satu bagian yang pelik dan mengganjal. Seberapa jauh
> Meratus Ridge menerus ke SW offshore-nya, apakah sampai ke Bawean Arch,
> mungkin perlu dilihat lagi. Meratus Ridge diputus oleh depresi East
Florence
> Basin sebelum menyambung ke Bawean Arch. Meratus Ridge juga bisa terobek
ke
> BD menjadi Florence Ridge di barat dan JS-1 Ridge di timur. Kedua ridge
ini
> mengapit East Florence Basin. Apa basement di wilayah ini barangkali 
bisa
> dicek di sumur-sumur lama tahun 1970an yang dibor oleh Cities Service 
juga
> sebuah company yang dulu dapat blok South Kalimantan offshore. Dari data
> yang ada banyaknya tidak pure continental crust atau oceanic crust, 
tetapi
> lebih mirip ke intermediate crust (?).
> >
> > Sejauh mana suture Meratus kiranya akan berhubungan dengan selebar apa
> Paternoster micro-continent. Beberapa literatur menyambungkan 
Paternoster
> microplate dengan Kangean (misalnya Beicip-Pertamina), beberapa lagi 
tidak
> (misalnya publikasi2 dari Metcalfe, yang paling banyak menulis soal
> microplate di asosiasi Gondwanaland). Kalau Paternoster-Kangean bersatu,
> maka teoretisnya suture Meratus menerus ke SW menuju utara Jawa Timur.
Bila
> hanya Paternoster, suture cukup sampai Meratus Ridge tenggelam. Saya
merasa
> suture itu berhenti di tempat Meratus Ridge menunjam, yaitu di utara 
East
> Florence Basin. Kalau Bawean Arch, JS-1 Ridge, dan ridge2 yang lain di 
SW
> Paternoster serta depresi2 asosiasinya (Central Deep, dkk), lebih
merupakan
> segmented basements akibat pembukaan Selat Makassar di selatan dan
> dispersion fragment2 Sundaland bagian timur.
> >
> > Pulau Bawean sebenarnya adalah gunungapi juga bahkan yang paling 
alkalin
> dibanding gunung2 lain di Jawa (disebut ultrapotasic oleh van Bemmelen,
> publikasi yang lebih baru tidak saya temukan, tak seperti Muria),
barangkali
> mengindikasi kerak kontinen yang makin menebal ke utara dibanding pada
> posisi Muria ? Yang jelas, antara Bawean dan Muria ada sesar besar 
dengan
> arah Meratus. Sesar ini juga bisa sebagai konduit untuk cairan magmatis.
> >
> > Salam,
> > Awang
> >
> > Koesoema wrote:
> > Terima kasih atas komentarnya. memang kelihatan bahwa Muria itu berada
di
> > atas continental crust (saya gambarkan batas continental crust dan
> > intermediate crust pas dibatas utara pegunungann Kendeng.
> > Terima kasih atas data mengenai umur Meratus, yang masih mengganjal
apakah
> > di sekitar Bawean itu memang didapatkan bukti suture sebagai 
kelanjutan
> dari
> > Meratus. Bawean Arch sendiri adalah suatu micro-continent (saya tidak
> sempat
> > menggambarkannya)
> > Wassalam
> >
> > ----- Original Message -----
> > From: "Awang Satyana"
> > To:
> > Sent: Monday, March 08, 2004 10:07 AM
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Gambar Paleocene Plate-tectonics of Java
> >
> >
> > > Melihat komposisi Gn Muria (Kuarter) tidak mungkin ia bagian dari
> > intermediate crust di selatannya. Gunung ini sangat alkalin dan 
potasik
> dan
> > leucite-bearing yang mencerminkan asosiasi kerak kontinen yang tebal
telah
> > berperan dalam proses partial melting magmanya atau sebuah sesar besar
> telah
> > aktif berperan dalam migrasi magmanya. Sering disebut bahwa Muria 
adalah
> > contoh khas back-arc volcanism yang dipicu sesar. Kalau deretan
gunungapi
> di
> > selatannya dari Jawa Barat ke Jawa Timur khas intermediate crust 
dengan
> > komposisi yang calk-alkaline.
> > >
> > > Umur kompleks ofilit (ultrabasic) Meratus lebih tua dari ofiolit Luk
> Ulo.
> > Di Meratus umurnya Early Jurassic, di Luk Ulo Late Jurassic-Early
> > Cretaceous. Umur ini, juga semua asosiasi melange yang lain (sedimen,
> chert
> > dan metamorphics) sangat mirip antara Luk Ulo dan Bantimala (Sul Sel).
> Bisa
> > dibilang bahwa Meratus lebih tua daripada Luk Ulo dan Bantimala.
> > >
> > > Akresi adalah sejarah rutin untuk pertumbuhan benua ke arah samudra.
> Semua
> > continental terrane dan continental plate di seluruh dunia mengalami
> > pertumbuhan melalui akresi. Indonesia Barat, Sundaland, sangat khas
> > menunjukkan pola pertumbuhan itu sejak Triassic. Kalau tanpa accretion
dan
> > subduction accretion, maka tidak akan ada bagian selatan Laut Jawa,
> Sumatra,
> > Jawa, SE Sundaland, dan Sulawesi Barat. Sundaland hanya akan seluas SW
> > Kalimantan core (Schwaner Core). Justru melalui akresi lah (accretion
dan
> > subduction accretion) maka ia tumbuh. Tetapi, tidak hanya tumbuh, 
sebab
ia
> > pun mengalami dispersion beberapa fragmennya, seperti pisahnya 
Sulawesi
> > Barat dan Sumba dan melebarnya laut di selatan Selat Makassar bagian
> > selatan, itu rifted basement.
> > >
> > > Obducted ophiolite memang terjadi dari trapped oceanic crust di 
antara
> dua
> > microplate, kita menyebutnya suture. Meratus adalah suture, tetapi
> Ciletuh,
> > Luk Ulo, Bantimala bukan suture. Raub-Bentong di Malaysia adalah 
suture
> > antara West dan East Malayan terrane.
> > >
> > > Salam,
> > > Awang
> > >
> > > Koesoema wrote:
> > > Jawabannya saya terus terang belum mengetahui, bisa kita bicarakan
> > > ----- Original Message -----
> > > From:
> > > To:
> > > Sent: Friday, March 05, 2004 1:13 PM
> > > Subject: RE: [iagi-net-l] Gambar Paleocene Plate-tectonics of Java
> > >
> > >
> > > > Pak Koesoema,
> > > >
> > > > Kalau mengamati Peta pak koesoema,...apakah Gn.Muria itu tidak 
masuk
> > > bagian dari Intermediate Crust yang tersebar di P.Jawa ?...
> > > > Menurut informasi dari Pak Sukendar Asikin ( verbal comm.)...bahwa
> umur
> > > ofiolit yang di Lok Ulo itu sama dengan di Meratus , sehingga beliau
> > > memasukan nya kedalam satu jalur subduksi yang menghasilkan Melange
> > complex.
> > > > Dan kalau kita lihat peta nya ( Warna Violet )..apa mungkin pada
> > > Continental Crust ( Sunda Plate)
> > > > terjadi Accretion ?? atau mungkin accretion itu muncul pada suture
> dari
> > > Western Sunda microplate
> > > > dan Eastern Sunda microplate saja ?? terimakasih.
> > > >
> > > > salam,
> > > > Rudhy Tarigan
> > > >
> > > >
> > > > -----Original Message-----
> > > > From: Koesoema [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > > > Sent: Friday, March 05, 2004 10:46 AM
> > > > To: iagi-net
> > > > Subject: [iagi-net-l] Gambar Paleocene Plate-tectonics of Java
> > > >
> > > >
> > > > Terlampir adalah peta tentative penafsiran paleocene subduction di
> Pulau
> > > > Jawa. Penafsiran masih tentative, dan saya memerlukan masukan 
serta
> > kritik
> > > > (seperti yang dilakukan Awang), sebelum saya publikasikan.
> > > > Tolong idea ini jangan dicolong untuk publikasi Anda sebelumnya
> > > > Mengenai kritik arc trench gap, adanya sesar mungkin dapat
> menjelaskan.
> > Di
> > > > lain pihak, adanya melange itu bukan menyatakan posisi dari 
trench,
> > tetapi
> > > > posisi dari acrretion zone.
> > > > Selain itu saya tafsirkan batasan dari Sunda continental crust
dengan
> > > > intermediate crust di bawah pulau Jawa sebagai transduction
> > (strike-slip),
> > > > jadi berimpit dengan batas utara Kendeng Zone, bukan dengan RMK.
> > Mengenai
> > > > sense of movement, pada zaman Paleocene tidak perlu sama dengan
zaman
> > > > Miocene atau sekarang.
> > > > Wassalam
> > > > RPK
> > > >
> > > >
> > >
> ---------------------------------------------------------------------
> > > > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> > > > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > > > IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > > > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > > >
> > > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
> > > Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> > > > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> > > > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> > > > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> > > > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
> > > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> > > > Komisi Database Geologi : Aria A.
Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> > >
> ---------------------------------------------------------------------
> > > >
> > >
> > >
> > > 
---------------------------------------------------------------------
> > > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> > > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > >
> > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
> > Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> > > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> > > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> > > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> > > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
> > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> > > Komisi Database Geologi : Aria A. 
Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> > > 
---------------------------------------------------------------------
> > >
> > >
> > > ---------------------------------
> > > Do you Yahoo!?
> > > Yahoo! Search - Find what you're looking for faster.
> >
> >
> > ---------------------------------------------------------------------
> > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> >
> > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
> Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> > ---------------------------------------------------------------------
> >
> >
> > ---------------------------------
> > Do you Yahoo!?
> > Yahoo! Search - Find what you're looking for faster.
>
>
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> ---------------------------------------------------------------------
>
>
>
> ---------------------------------
> Do you Yahoo!?
> Yahoo! Search - Find what you're looking for faster.


---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------


---------------------------------
Do you Yahoo!?
Yahoo! Search - Find what you're looking for faster.

Kirim email ke