On Wed, 20 Oct 2004 11:22:27 +0700, O.K Taufik <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> bahwa yg buruk-buruk itu datangnya dari manusia, yg baik-baik itu datangnya 
> dari Allah SWT...mungkin itu yg disadari bung ferdi, perlunya hidup mengikuti 

> Eh..mana Geologinya Vick?

Geologinya ada di Bulletin AAPG bulan lalu dalam artikel tentang
global warming (Tokyo Protokol, past, present and future).
Disitu dipertanyakan, apakah benar bahwa global warming "kali ini"
diakibatkan oleh ulah manusia ?. Sebagai geologist tentunya kita tahu
bahwa Global warming merupakan siklus yg pernah terjadi juga pada
masa-masa lampau, bhkan jauuuh sebelum ada manusia.
Ah, sebegitu kuatnya kah manusia mampu merubah kejadian siklus alam ini ? 
Atau sebegitu rapuhnya alam kita yg katanya ciptaan Yg Maha Sempurna ini ?

Pertanyaan diatas sebenernya berhubungan dengan kalimatmu yg sering
juga kudengar ini ... "yg buruk-buruk itu datangnya dari manusia, yg
baik-baik itu datangnya dari Allah SWT ?"

Lantas apakah yang diatas tidak mempunyai 'kontrol' thd sesuatu yang
kita anggap atau kita rasakan salah ?
Yang baik dan buruk itu datangnya "dari sana" juga kan ?
Ada yg percaya dengan Dewa syiwa sebagai perusak
Ada yg menggunakan istilah takdir buruk 
Namun keduanya tetap menyatakan bahwa yg saat ini dirasakan burukpun
berasal dari sana.

Kepatuhan dan kepasrahan ini mestinya untuk semua hal yg dianggap
baik, maupun dianggap buruk. Yang sering membuat kita ini mudah
terpeleset adalah terburu-buru menilai sebuah kejadian sebagai hal yg
buruk atau hal yg baik.
Apakah benar Gunung meletus itu buruk, padahal kita juga tahu bahwa
tanah gunung-api itu lebih subur utk pertanian ?
Apakah benar longsor itu buruk, padahal hanya dengan itulah maka
lereng bukit menjadi stabil ?
Yang penting adalah mengetahui kapan dan dimana gunung api itu akan
meletus, kapan dan bagaimana longsor akan terjadi, bagaimana banjir
itu terjadi, kapan gempa bumi itu akan terjadi sehingga kita mempunyai
masa untuk menghindarinya.

Banyak juga kejadian serta fenomena alam yg saat inipun kita tidak
ketahui apa fungsinya (misalnya gempa, petir), itulah yg menyebabkan
kita sering menganggap sebuah kejadian alam sebagai sebuah petaka.
Jadi sepertinya jelas bahwa sumber petaka adalah "ketidak tahuan" kita
tentang fenomena ini. Bukan sekedar menyalahkan trus nuduh ulah si
setan, kan ?

RDP
"GeoGathuk"

---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke