Banyak nuansa yg dapat digambarkan mengenai kondisi bangsa ini, Globalisasi ternyata lebih membuat bangsa dengan modal "national Proud" yang tipis lebih gampang menjadi budak, intinya dunia tanpa batas membuat segala isme akan merasuki kepergaulan antar bangsa, termasuk diantaranya konsep neo-liberalisme..ini konsep menempatkan capital menjadi kekuatan tanpa batas, kolonialisme baru terbentuk antara negra pemilik modal dengan negara pembutuh modal.penaklukan suatu negeri dengan mendatangkan bala tentara seperti menjadi expansi yg kuno. untuk menguasai suatu negara cukup dengan menguasai banyak sektor publik disuatu negara, sektor energy, telekomunikasi, transportasi, keuangan, air bersih dan sector public lainnya, anda sibuk mengurusin fluid status namun diseberang sana terjadi perpindahan cepat stakeholder perusahaan anda dari satu tangan kepemilikan yg lain, apa lagi suatu negara yang sedang klimpungan dengan krisis ekonominya, butuh dana segar untuk APBNnya dan dana penutup hutang yg tak habis2, penguasaan usaha milik negara ini akan lebih cepat terjadi dengan cara yg normal atau tidak akibat mental pejabat pemerintah yg bobrok (atau borokokok), kenapa banyak pejabat yg bobrok?..thesis mengatakan tipisnya rasa kebangsaan disebabkan umur bangsa yang seumur jagung, tak semua komponen bangsa merasa bangsa ini memiliki saham kepada individu atau kumonitasnya secara langsung, jadi apa yg musti diperjuangkan? kalau negara ini tak pernah memperjuangkan kami?, ada yang merasa lebih nyaman di bawah londo daripada jadi indon, berprasangka memerdekan diri lebih menjadi alternative terbaik untuk menjadi manusia bangsa lain.Namun yg paling klop mungkin apa yg ditulis Pak Sanggam, semuanya lari kehati...penyakit hati, kalau hati sakit moral jadi rusak..pikiran kacau keputusan yang keluar juga amburadul, karena mereka tak pernah punya sense ini keputusan baik atau buruk..disebabkan drivenya itu sudah sakit, bayangkan semua pejabat dan non pejabat dari semua instansi memiliki penyakit hati yg kolektif..selamat datanglah ke dunia tanpa nilai.
-----Original Message----- From: Sanggam Hutabarat [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, October 22, 2004 10:26 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari ramahtamah dg menteri esdmbaru thus Kewiraan harus 4 kredit, Agama dan Etika 7 kredit, lulus P4 is a must...hemm berkatnya 'nanggung', sekalian dijadiin orang jepang.. sgm == At 09:44 AM 10/22/2004 +0800, you wrote: >mbuh lah Mas... >kalo ngomongin bangsa ini..saya kok selalu pesimis...ya ? Maaf kalau >menularkan kepesimisan ke yang lain.... >habis bencana yang timbul banyaknya golongan kedua sih...(ulah manusiane >dewe...) > >kurang berkat apa sih kita dibandingin jepang....?..tanah subur, kekayaan >alam banyak...ikan bejibun..pulo ribuan... >kayaknya enggak ada negara lain yang diberkati kayak Indonesia deh.. >dulu dibilang negara belum maju karena belum banyak orang >pinter....sekarang banyak orang pinter..yang pinter malah maling... > >udahlah jadi pusing.... > >mendingan pusing mikirin fluid status buat produksi daripada pusing >mikirin bangsa ini... > > >Regards > >Ferdinandus Kartiko Samodro >TOTAL E&P Indonesie Balikpapan >DKS/TUN/G&G >0542- 533852 > > > > > > >Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> >22/10/2004 09:27 AM >Please respond to iagi-net > > > To: [EMAIL PROTECTED] > cc: > Subject: Re: [iagi-net-l] oleh-oleh untuk iagi dari > ramahtamah dg menteri esdm baru > > >O >"Indonesia ini diberkati dengan sumberdaya alam yg melimpah". >Sekarang malah dipertanyakan ... "ah apa iya kita ini diberkati ?" > > > > > > > > >--------------------------------------------------------------------- >To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] >Visit IAGI Website: http://iagi.or.id >IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ >IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi >Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan >Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id >Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) >Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) >Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) >Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau >[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) >Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) >--------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) --------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) ---------------------------------------------------------------------