Justru karena oblique subduction maka pure shear deformation tak berjalan di 
Sumatra. Di Intra-Miosen, subduksi miring itu telah mereaktivasi Sesar Sumatra 
menjadi dextral fault (harus dextral karena sisi aktif bergerak adalah subduksi 
kerak Hindia yang berada di sisi kiri garis sesar, bukan kerak kontinen Sunda 
di sisi kanan sesar). Sesar Sumatra ini sekaligus menjadi structural barrier 
untuk pure shear deformation bekerja di back-arc basins Sumatra. Dan, sesar 
sebesar Sesar Sumatra itu tentu punya en echelon sectors of deformation berupa 
splays yang masuk ke semua back-arc basins. Kinematika wrench inilah yang 
melipat semua batuan di cekungan2 itu.

Berbeda dengan di Jawa (coba lihat makalah saya tentang deformasi Jawa Timur 
oleh pure-shear normal subduction vs. simple-shear karena 
Rembang-Madura-Kangean-Sakala -RMKS wrench di Proceedings PIT IAGI Bandung 
2004), kedua unsur itu muncul dan cukup kompleks untuk membedakan mana hasil 
pure shear, mana hasil simple shear. Di Jawa Timur, banyak deformasi pure-shear 
yang kemudian terlipat ulang oleh en-echelon sistem RMKS wrench, dan saya 
menyebutnya forced folds. Dengan menerapkan analisis kinematika strain 
ellipsoid, itu bisa dibedakan.
 
Vektor subduction yang berbeda di Sumatra dan Jawa, tentu memberi bekas yang 
signifikan pada semua arsitektonik kerak Bumi dan lapisan sedimen penutupnya. 
Di Sumatra, tak akan ditemukan kedalaman Benioff lebih dari 300 km, tetapi di 
Jawa, Benioff masuk sampai sedalam 600 km di sektor dekat Muria, Jawa Tengah.
 
salam,
awang

Hade B Maulin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Terima kasih Pak Awang atas tanggapannya. Namun pada beberapa hal saya masih 
bingung.
Jika pada Keutapang sesar2nya hanya merupakan splay dari flower yang berkembang 
akibat sistem wrenching, memang jelas kalau itu merupakan satu rangkaian dari 
wrench fault ( as assemblages) dan itu adalah simple - shear. Tapi adakah 
kemungkinannya sesar2 Keutapang tsb merupakan orde ke-2 (jika dia pure shear) 
dari sistem tegasan sumatra pada Intra-Mio?
Bagaimana kita membedakan apakah itu simpe-shear atau pure shear jika kita 
menganalisa struktur suatu daerah? apakah sistem tegasan juga berpengaruh, 
maksud saya, Sumatra kan subducted secara oblik sedangkan Jawa secara 
Frontal...nah, apakah itu juga bisa berbeda skenario Pak? (walaupun sama-sama 
Intra-Mio, misalnya). Di Sumatra simple shear (karena oblik) sedangkan di Jawa 
pure-shear (karena frontal), mengacu pada pemodelan sistem sesar ulir 
(wrenching) Pak Situmorang dkk.
 
Hatur Nuhun,
Hade '99
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 


---------------------------------
Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. 

Moderators:
Budhi Setiawan '91 <[EMAIL PROTECTED]>
Edi Suwandi Utoro '92 <[EMAIL PROTECTED]>
Sandiaji '94 <[EMAIL PROTECTED]>
Wanasherpa '97 <[EMAIL PROTECTED]>
Satya '2000 <[EMAIL PROTECTED]>




SPONSORED LINKS 
College and university search School education Colleges and universities 
College and university search engine Colleges and universities in College and 
university information 

---------------------------------
YAHOO! GROUPS LINKS 


    Visit your group "Geo_Unpad" on the web.
  
    To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
  
    Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


---------------------------------



                
---------------------------------
 Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort.

Kirim email ke