Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Date: Wed, 5 Oct 2005 18:53:21 -0700 (PDT) From: Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> Subject: RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten (was : Re: [iagi-net-l] Kelurusan Seribu - Jampang ) To: [EMAIL PROTECTED]
Cileles-1 punya banyak HC shows di pasir2 Formasi Badui, ekivalen dengan Upper Cibulakan kira2. Rangkasbitung-1 menembus karbonat porous ekivalen Baturaja juga punya HC shows. Kalau saya, akan gembira dan optimis melihat seeps. Apakah ada perangkap di bawahnya, itu nomor ke sekian. Yang penting, di wilayah ini sudah terbukti terjadi generasi dan migrasi hidrokarbon. Seeps memang bisa mengindikasi kegagalan penyekatan. Tetapi itu tak akan mengurungkan meneruskan eksplorasi. Coba kita lihat kasus lapangan2 tua di Jawa Timur, Sumatra Selatan, Sumatra Tengah, Salawati, Kutei, dan masih banyak lagi. Itu semua ditemukan berkat seeps. Bahkan, beberapa di antaranya ditemukan hanya di kedalaman sekitar 200 meter. Sementara banyak seeps di atasnya, di bawahnya, hanya pada kedalaman 200 meter terjadi penyekatan. Maka, seeps tak harus menggiring ke kebocoran, tetapi benar ke penemuan lapangan minyak. Seeps tentu hanya pertanda awal, untuk sampai ke target titik bor tentu kita harus lakukan analisis cekungan dan petroleum system yang detail. Di mana kitchen, ke mana migrasi, di mana trap, dan bagaimana reservoir serta penyekatnya, lalu kapan semua ini terjadi dalam ruang dan waktu. Maka kesimpulan saya : lihatlah seeps dengan optimis ! Seismiknya memang kurang bagus. Reflektor masih bisa diikuti sampai 2.0 seconds. Lebih dalam dari 2.5 seconds blurred, tetapi itu juga basement. Masalah CO2 memang harus dipikirkan, mungkin yang lebih mengemuka bukan karena thermal breakdown of carbonates, tetapi pemanggangan karena volkanisme dan semua intrusi subsurface-nya di sekitar Mio-Plio-Pleistosen. Tetapi, ini bisa diantisipasi. Kalau kita tahu apa asal/penyebab CO2 tinggi di suatu wilayah, kita tak akan meraba-raba dalam gelap dan kejeblos mengebor target reservoir yang penuh CO2. Kelak di wilayah intra-arc basin semacam ini, volkanologi harus dilibatkan dalam evaluasi. salam, awang Kuntadi Nugrahanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Apakah ada informasi dari hasil sumur Cileles dan Rangkasbitung mas Awang? Mengenai seeps ini saya ingin sekedar mencuatkan beberapa issue berkaitan dengan seeps sbb: - adanya seeps justru dapat memperlemah elemen "seal capacity" dari batuan tudung yang diharapkan dapat menahan akumulasi hidrokarbon. - lokasi seeps di permukaan tidak serta merta mewakili keterdapatan akumulasi perangkap hidrokarbon atau pun mature kitchen yang persis terdapat vertically di bawah lokasi seeps itu. ini tergantung dari dinamika paleo geologi dan struktur di basin yang bersangkutan. basin analyses yang ditunjang pengukuran geologi permukaan maupun data seismic (tp saya kok gak yakin bisa punya seismik bagus di daerah pegunungan tinggi ini ya?) harus secara hati-hati dilakukan untuk menentukan "critical events" di dalam suatu rangkaian "petroleum system" terpadu yg mencakup keterdapatan reservoir, seal, trap, dan migrasi (dari mature kitchen ke trap), serta the last tectonic event yang dapat memicu 2ndary or 3ertiary migration path atau erosi besar dll. mas Awang apakah bisa memberikan gambaran tentang seismic data di daerah ini? saya hanya ingin tahu hingga kedalaman berapa sec. kah suatu lapisan masih dapat diidentifikasi secara jelas, belum lagi banyaknya volcanic intrusions dan sills....ugghhh...belum lagi isu CO2 spt kita tahu di banten basins ini banyak sekali terdapat carbonates sejak dari Eocene hingga Late Miocene.... tapi menarik banget. kuntadi 86 --------------------------------- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Awang Satyana Sent: Wednesday, October 05, 2005 2:48 PM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten (was : Re: [iagi-net-l] Kelurusan Seribu - Jampang ) Terlampir adalah peta rembesan minyak di Blok Banten dan semua lokasi sumur di blok tersebut. Dari keenam sumur itu, sumur Cileles adalah sumur yang paling prospektif. Perhatikan bahwa lokasinya adalah yang paling dekat dengan kumulasi rembesan tersebut. Maka, perlu diwaspadai wilayah depresi yang diapit antara Tinggian Malingping-Honje, Tinggian Bayah, dan Tinggian Tangerang. Mestinya, itu sebuah depresi yang telah aktif menggenerasikan minyak. Harus dicari penyebaran batupasir Eosen di wilayah ini, bila objektif batugamping ekivalen Baturaja atau volkanik ekivalen Jatibarang tak prospektif di sini. Abah, yang menarik adalah lereng2 tinggian di sekeliling depresi itu, dan kalau ada, mencari reservoir batupasir Eosen (Formasi Bayah). salam, awang [EMAIL PROTECTED] wrote: > Awang Terima kasih , jadi kalau kelurusan itu dihubungkan dengan posisi yang relatif tinggi dibagian barat Teluk Jakarta yang menga- kibatkan tipisnya sedimen di Blok Bogor , apakah ini yang mengakibatkan immaturenya daerah dimana Ujung Kulon - 1 dibor Atau dengan kata lain bvlok sebelah timur dari Bayah menjadi lebih menarik ? Si Abah ___________________________________________________________________________ --------------------------------- Yahoo! for Good Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. Moderators: Budhi Setiawan '91 <[EMAIL PROTECTED]> Edi Suwandi Utoro '92 <[EMAIL PROTECTED]> Sandiaji '94 <[EMAIL PROTECTED]> Wanasherpa '97 <[EMAIL PROTECTED]> Satya '2000 <[EMAIL PROTECTED]> --------------------------------- YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "Geo_Unpad" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. --------------------------------- --------------------------------- Yahoo! for Good Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. --------------------------------- Yahoo! for Good Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort.