Percayalah, Pemerintah tak ingin kontrak yang diperpanjang itu hanya dipakai 
Kontraktor untuk menguras habis sisa minyaknya. Tentu harus ada komitmen2 
eksplorasi yang jadi pertimbangan perpanjangan kontrak. Tak ada kewajiban 
Pemerintah untuk otomatis menyetujui perpanjangan suatu kontrak. Untuk itu, 
maka antara Kontraktor dan Pemerintah akan duduk bersama mendiskusikan terms 
dan conditions di extended contract. Eksplorasi adalah salah satu komitmen yang 
harus dilakukan. Lalu banyak perubahan2 lain : memasukkan FTP buat yang tadinya 
belum ada, mengubah split, dll. yang pada intinya akan lebih menguntungkan 
perolehan Negara dibandingkan kontrak sebelumnya. Juga, penyertaan Indonesian 
Participant (IP) sebagai salah satu share holder dalam extended contract.
 
Diskusi2 dan negosiasi2 untuk perpanjangan kontrak bahkan dilakukan sebelum 5 
tahun menuju batas kontrak. Sebab diskusi dan negosiasi ini bisa memakan waktu 
2-3 tahun, atau lebih untuk kasus2 tertentu.
 
Contoh paling baru : Blok Kangean, kontraknya sudah diperpanjang, dan lihatlah, 
mereka agresif dengan program eksplorasinya, bahkan kita suka membendungnya 
sementara agar tak terlalu membebani keekonomian Pagerungan field.
 
Kalau sekarang produksi kita turun terus, itu karena 5-10 tahun (bahkan 
sebelumnya) yang lalu kita tidak melakukan eksplorasi yang intensif. Tahun ini 
pun parah, sampai akhir tahun nanti, hanya sekitar 60 % program eksplorasi 
terealisasi. Setiap program yang tidak terlaksana akan menorehkan nilai merah 
di raport setiap Kontraktor.
 
No exploration no production !
 
salam,
awang

Ariadi Subandrio <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Banyak perdebatan yang menyatakan bahwa turunnya produksi migas kita 
diakibatkan juga menurunnnya aktivitas eksplorasi migas yang terjadi di negeri 
ini sebelum-belumnya. Pak Awang mungkin bisa menggambarkan budget 10 tahun 
terakhir eksplorasi migas di Indonesia sertaperbandingan prosentasenya dalam 
keseluruhan aktivitas perminyakan. Untuk menjawab aktivitas riil eksplorasi 
yang stagnan, ada argumen yang menyatakan bahwa dengan data yang terbuka akan 
meningkatkan gairah eksplorasi. Sebaliknya ada juga yang beranggapan 
(filosofis) bahwa data adalah "mutlak" konfidensial untuk melindungi 
kepentingan iklim investasi. Macam ragam argumen masalah sifat data dan 
pemanfaatannya tersebut sudah bisa lama menjadi perdebatan banyak 
pihak......... ujungnya adalah, keputusan atas pengelolaan data ada pada 
pemegang otoritas negeri.

Dalam tatanan nyata, eksplorasi tidak hanya terbatas dengan cara ekstensifikasi 
lahan (new venture), eksplorasi juga dapat dilakukan dengan cara lebih intensif 
pada area yang telah mature (istilah Ketum IAGI : Siklus I Eksplorasi, Siklus 
II Eksplorasi, Siklus III Eksplorasi). Sayangnya, area-area migas mature 
umumnya sudah menjadi "WK-WK"nya kompeni-kompeni besar, yang sudah puluhan 
tahun operasi, yang sudah lama menikmati buah produksinya. Beberapa kompeni 
yang sudah saatnya untuk melakukan relinquisment total, biasanya 3-4 tahun 
jelang berakhirnya kontrak, negosiasi (melakukan lobby) perpanjangan kontrak 
area sudah mulai berjalan. Tahun 2004 ada beberapa kontrak perpanjangan area 
mature yang akan berakhir pada beberapa tahun yang akan datang sudah mulai 
ditandatangani extended contractnya. Adakah komitmen2 baru yang berniat untuk 
eksplorasi pada siklus2 berikutnya pada area yang masih sama tersebut?.

Rekan-rekan BPMigas sebagai ujung tombak negeri ini, ujung tombak kita (kita 
kan stake holdernya) bisakah memberikan pencerahan tentang reason dalam hal 
perpanjangan kontrak area migas pada suatu perusahaan. Selain menagih komitmen, 
perpanjangan kontrak lahan juga perlu mempertimbangkan kepentingan nasional 
rasanya............ 


lam-salam,
ar-.
(baru BSP/CPP block saja area produksi yang tidak dilakukan extended 
contract..... ....tapi akibat-e Pak Harto turun euy...)



---------------------------------
Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click. 
                
---------------------------------
 Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click.  

Kirim email ke