Pak RDP dan rekan2,

Membicarakan masalah iklim investasi, sepertinya kita harus mundur sedikit topik-nya.

Mengelola dan memanfaatkan SDA adalah merupakan kewajiban negara. Idealnya negara itu "mampu" membiayai dari kegiatan eksplorasi, menambang dst.... Tapi rasanya tidak ada satupun negara di dunia yg mampu melakukannya. Di jaman Uni Soviet masih hidup (dan beberapa negara komunis lain) mungkin hanya merekalah yg melakukan itu.....

Jadi negara butuh investor yang mau meresikokan modalnya untuk memanfaatkan SDA ini. Di sinilah "keseriusan" negara (baca: pemerintah) diperlukan untuk menimbang-nimbang sampai sejauh apakah kehadiran investor dibutuhkan. Di pihak lain investor juga punya pertimbangan sendiri (ekonomi) untuk menanam modalnya di suatu negara. Jadi idealnya negara dan investor harus sama-sama diuntungkan.

Di Indonesia, saat ini kebijakan investasi tambang masih belum jelas mau dibawa kemana. Jadi menurut saya, investor baru hanya akan menunggu situasi saja, kalau perhitungan mereka (ekonomi) memungkinakn mereka akan masuk, tapi kalau tidak ya.... lebih baik mereka lari ke negara lain spt Laos, China dll yg lebih menjanjikan. Jadi yang bertahan sekarang ya hanya investor-investor yg sudah lama dan punya existing project di Indonesia (e.g. Freeport, Newmont, Newcrest, Inco, Antam, Timah dsb...... swasta murni pribumi (bukan BUMN) rasanya belum ada yang bangkit spt di migas.

Kalau memakai kaca mata investor, utuk menarik mereka (baik asing atau pribumi) yg diperlukan adalah (rasanya ini sudah umum didengar oleh rekan2): (1) kepastian hukum, (2) tax regim yang menarik, (3) penanganan masalah lintas dept yang baik (e.g. dengan kehutanan), (4)...... sila dilanjutkan.

Pengamatan saya (bisa saja salah), pemerintah belum jelas mau mengarahkan kebijakan investasi tambang kita. Contoh yang kelihatan adalah RUU Minerba yang masih saja ditarik ulur di internal pemerintah sendiri (termasuk di DPR-nya), juga pertambangan tanpa ijin yg tidak pernah ditangani serius, dsb. Tapi kalau sudah masuk wilayah ini memang banyak menyinggung banyak kepentingan (politik????)...........

Jadi eksplorasi berkelanjutan memang masih perlu diperjuangkan.........................

Salam - Daru
Kawan saya yg skeptis bilang, biarkan saja situasi ini terpuruk ke dasar jurang, nanti kalau semua orang sudah sadar kan akan bangkit kembali juga..........

----- Original Message ----- From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Wednesday, January 11, 2006 9:01 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Lulusan geologi primadona di Ostrali - Eksplorasi bekelanjutan


Dibandingkan dengan Indonesia, potensi SDA ada, tapi iklim investasi gak
mendukung, jadi pada saat harga komoditi tinggi, jalan di tempat-lah
kita........

Pak nDaru,
Mungkin anda dapat memberikan ulasan sdikit point2 apa saja yg penting
(rangking) utk meningkatkan iklim investasi ? Mana yg paling buruk
saat ini, dan mana yg harus dipertahankan (tentunya ada point2 yg
sudah bagus yg harus dipertahankan), kan ?

Apa ya yang bisa dilakukan geologist (atau iagi??) untuk ikut memperbaiki
iklim investasi ini???

Saya rasa IAGI dapat saja memberikan masukan2 ini ke yang berwenang.
Atau meng-encourage geologist2nya utk membantu tetep sesuai kaidah
keprofesian.

Saya jadi inget pak Sony yg crita, banyak juga temen-temen geologist
kita yg bekerja di persh pertambangan "liar".

RDP



---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke