Gempa Tual (Kei-Tanimbar) ini terjadi hampir tiga jam setelah gempa yang lebih 
besar menggoyang perairan utara Kepulauan Sula (seperti yang saya ulas). 
Tetapi, data yang dikutip Antara News di bawah ini berbeda secara signifikan 
dengan data gempa yang terekam pada website NEIC-USGS sbb. : 
   
  Earthquake Details          Magnitude  5.1 (Moderate)    Date-Time    
Tuesday, August 29, 2006 at 13:38:04 (UTC)
= Coordinated Universal Time   
Tuesday, August 29, 2006 at 10:38:04 PM 
= local time at epicenter Time of Earthquake in other Time Zones     Location  
6.659°S, 131.938°E    Depth  10 km (6.2 miles) set by location program    
Region  KEPULAUAN TANIMBAR REGION, INDONESIA    Distances  160 km (100 miles) 
NNE of Saumlaki, Tanimbar Islands, Indonesia
270 km (165 miles) WSW of Dobo, Aru Islands, Indonesia
655 km (405 miles) N of DARWIN, Northern Territory, Australia
2790 km (1730 miles) E of JAKARTA, Java, Indonesia
    Location Uncertainty  horizontal +/- 13.3 km (8.3 miles); depth fixed by 
location program    Parameters  Nst= 26, Nph= 26, Dmin=>999 km, Rmss=0.9 sec, 
Gp=101°,
M-type=body magnitude (Mb), Version=6     Source  USGS NEIC (WDCS-D)
    Event ID  usrzav
   
   
  Perbedaan besar terjadi pada saat kejadian gempa, yaitu yang tercatat di USGS 
adalah pukul 22:38:04 WIT (20:38 WIB), sedangkan menurut Antara di bawah adalah 
21:38:04 WIT. Berbeda satu jam, pasti ada salah kutip. Perbedaan lain adalah 
asal kedalaman gempa yang menurut USGS 10 km, dan menurut yang dikutip Antara 
33 km. Perbedaan magnitude wajar terjadi karena parameter yang dipakai USGS dan 
BMG berbeda, tetapi ini pun terlalu besar perbedaannya (5.1 Mb dan 6.4 SR).
   
  Melihat focal mechanism (moment tensor solution) gempa Tual ini yang oblique 
thrust dengan strike NNW dan SSE, dan kalau benar skalanya 6.4 SR serta berasal 
dari kedalaman 33 km (atau bahkan 10 km menurut USGS) serta terjadi di laut, 
besar kemungkinan memicu tsunami. Tetapi, tak dilaporkan terjadi tsunami - 
kelihatannya ada yang salah dengan magnitude gempa 6.4 SR tersebut.
   
  Secara tektonik, pusat gempa ini berada di jalur melange 
Timor-Tanimbar-Kei-Seram yang merupakan non-volcanic outer arc Banda. Tetapi, 
gempa lebih banyak terhubunga ke benturan kontinen Australia yang menyusup 
sementara ini dibawah jalur Timor-Tanimbar-Kei. Ini sekaligus membuktikan bahwa 
kontinen Australia masih aktif membentur Banda Arc.
   
  salam,
  awang
  

Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Gempa Tektonik 6,4 SR Resahkan Warga Tual
*Ambon (ANTARA News)* - Gempa tektonik berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR)
dengan kedalaman 33 KM di bawah permukaan laut pada posisi 6,75 Lintang
Selatan - 132,03 Bujur Timur yang berjarak 146 KM barat daya kota Tual,
Kabupaten Maluku Tenggara, berpotensi menimbulkan tsunami.

Kepala Seksi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Ambon, Bram Mustamu yang
dihubungi di Ambon, Selasa malam, mengatakan tsunami bisa saja terjadi
karena pusat gempa hanya pada kedalaman 33 KM, namun sejauh ini belum ada
laporan resmi tentang akibat gempa itu dari Kabupaten Maluku Tenggara.

"Gempa tersebut terjadi pada pukul 21:38:04 WIT sesuai data yang tercantum
pada alat seismograf di BMG Ambon dan kami telah meneruskan laporan ini
kepada Gubernur Maluku. Mengenai kemungkinan adanya kerusakan material atau
akibat lainnya belum kami terima termasuk belum adanya gempa susulan,"
ujarnya.

Sementara sejumlah warga di Pulau Langgur dan Tual (Pulau Dula) Maluku
Tenggara yang dikonfirmasi lewat telefon mengaku sempat panik dan
berhamburan keluar rumah saat terjadi guncangan.

"Sebagian warga bahkan merasa panik dan melarikan diri ke arah kantor Bupati
Malra di kawasan perbukitan untuk memantau kemungkinan terjadinya gelombang
tsunami, tapi syukurlah tidak terjadi demikian," ujar Asmara Widuri, salah
satu warga di Pulau Dula.

Letak Pulau Langgur dan Pulau Dula memang berdekatan dan dihubungkan oleh
jembatan, namun warga di Langgur umumnya dalam keadaan tenang dan selalu
waspada, kata salah satu warga Pulau Langgur, O. Uniweckly (35).

Selain gempa bumi yang melanda Kabupaten Maluku Tenggara, alat seismograf
BMG Ambon juga sempat mencatat telah terjadi gempa bumi berkekuatan 4,6
Magnitude pada arah 423,8 Km barat daya Kota Ambon berlokasi di sekitar
perairan laut Kepulauan Sula pada pukul 21:18:09 WIT.(*)

*COPYRIGHT (c) 2006 ANTARA*

*30 Agustus 2006 1:1*


On 8/29/06, Awang Satyana wrote:
>
> Sebuah gempa berkekuatan 5.8 Mb (body magnitude) atau 5.9 SR (skala
> Richter) menggoncang Laut Maluku di antara Sulawesi Timur dan Halmahera pada
> Selasa 29 Agustus 2006 pukul 19.53 WIT (17.53 WIB). Gempa berasal dari
> kedalaman 60.7 km (+/- 15.2 km). BMG Saumlaki Maluku melaporkan gempa
> tidak disusul oleh tsunami. Berikut kutipan data detail gempa berasal dari
> NEIC-USGS :
>
> Earthquake Details Magnitude
> 5.8 (Moderate)
> Date-Time
> · Tuesday, August 29, 2006 at 10:53:09 (UTC)
> = Coordinated Universal Time
> · Tuesday, August 29, 2006 at 7:53:09 PM
> = local time at epicenter Time of Earthquake in other Time Zones
> Location
> 0.406°S, 125.082°E
> Depth
> 60.7 km (37.7 miles)
> Region
> MOLUCCA SEA
> Distances
> 210 km (130 miles) S of Manado, Sulawesi, Indonesia
> 245 km (155 miles) ESE of Gorontalo, Sulawesi, Indonesia
> 1470 km (920 miles) NNW of DARWIN, Northern Territory, Australia
> 2130 km (1320 miles) ENE of JAKARTA, Java, Indonesia
> Location Uncertainty
> horizontal +/- 10 km (6.2 miles); depth +/- 15.2 km (9.4 miles)
> Parameters
> Nst= 75, Nph= 75, Dmin=827.6 km, Rmss=1.12 sec, Gp= 61°,
> M-type=body magnitude (Mb), Version=6
> Source
> USGS NEIC (WDCS-D)
> Event ID
> usrzal
>
>
> dan kutipan dari data gempa terkini BMG :
>
> Date
> (UTC)
> Lat
>
> Lon
>
> Depth
> (Km)
> Mag
> (SR)
> Region
>
>
>
>
>
>
>
> 29/08/2006-10:53:09
> -0.210
> 125.290
> 67
> 5.90
> 194 km Tenggara Manado-SULUT
>
>
> Kalau episentrum gempa ini kita plot di peta tektonik Hamilton (1979),
> maka gempa tepat duduk di jalur sesar naik yang berhubungan dengan subduksi
> lempeng Laut Maluku di bawah busur Sulawesi Utara dan Sulawesi Timur. Jalur
> subduksi ini oleh Simandjuntak dan Barber (1996) disebut sebagai Sangihe
> Thrust. Titik pusat gempa ini juga tak jauh dari sistem sesar besar mendatar
> yang menghubungkan Sulawesi-Halmahera dan Papua, yaitu Molucca-Sorong Fault
> (Hamilton, 1979).
>
> Posisi tektonik episentrum gempa ini diklarifikasi kalau kita
> mempelajari moment tensor solutionnya yang bisa diperoleh dari data
> NEIC-USGS. Momen tensor solution (focal mechanism)-nya dengan sangat jelas
> menunjukkan suatu pematahan batuan yang berhubungan dengan oblique thrust
> pada strike hampir utara-selatan - paralel dengan jalur Sangihe Thrust. Bisa
> kita duga bahwa thrust-nya berasal dari Sangihe Thrust, sedangkan
> oblique-nya berasal strike-slip Molucca-Sorong Fault.
>
> Sebuah oblique thrust akan menyebabkan gerak vertikal batuan yang bila
> sampai menggeser dasar laut akan menyebabkan tsunami. Tetapi, mengapa
> dilaporkan tak terjadi tsunami ? Kekuatan gempa tak terlalu kuat dan sumber
> gempa tak terlalu dangkal, kelihatannya itu penyebab tsunami tak terjadi
> walaupun dua syarat lainnya dipenuhi (episentrum di laut dan gerak pematahan
> batuan vertikal).
>
> Molucca Sea Plate menunjam ke timur ke arah Halmahera dan ke barat ke
> bawah Sulawesi. Double subduction semacam ini unik dan langka terjadi.
> Akibatnya, garis tengah Molucca Plate terangkat karena lempeng terbengkokkan
> ke kedua arah, menghasilkan suatu punggungan yang suka disebut Talaud-Mayu
> Ridge.
>
> salam,
> awang
>
>
> ---------------------------------
> Get your own web address for just $1.99/1st yr. We'll help. Yahoo! Small
> Business.
>



-- 
http://rovicky.wordpress.com/


                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Everyone is raving about the  all-new Yahoo! Mail.

Kirim email ke