Pak Harry,
Pada level eksplorasi, kepercayaan terhadap yang siapa yang mengerjakan 
kelihatannya mereka perlukan karena faktor resiko yang saya sebutkan 
sebelumnya. Di sini menyangkut investasi yang besar dengan kemungkinan tidak 
akan bisa terbayar (kalau kita andaikan nisbah keberhasilan penemuan minyak 
hanya sekitar 10-15%). Itulah sebabnya soal operatorship pun sering menjadi 
"rebutan" diantara para pelaku joint venture. Karena di samping soal 
kepercayaan, juga ada faktor pembelajaran bagi perusahaan itu sendiri.

Namun demikian ide Pak Harry dimungkinkan juga sejalan dengan banyaknya 
investor baru yang tidak punya latar belakang bisnis minyak sebelumnya. Banyak 
investor dari lembaga keuangan yang ditengarai mulai masuk ke Indonesia. 
Biasanya mereka akan mencari mitra lokal dan kemudian membentuk satu perusahaan 
baru.

Sedangkan untuk blok yang berstatus produksi ide pak Harry lebih dimungkinan 
dan mungkin juga sudah ada contohnya: Vico Indonesia. Dulu perusahaan 
konsorsium ini dibentuk oleh para pemegang saham utama untuk menjadi operator 
blok Sanga-sanga. Perkembangannya kemudian sedikit berubah: pemegang saham 
utamanya yaitu BP dan Eni, sekarang saling bergantian memegang manajemennya 
setiap 3 tahun sekali. 

Apakah proses saling mengawasi, seperti yang Pak Harry harapkan itu, berjalan 
atau tidak mungkin rekan dari Vico yang bisa berkomentar. Tapi terlihat pada 
level produksi pun, mereka berkeinginan kuat untuk terjun sendiri memegang 
kendali. Dari yang tadinya hanya mengawasi, mereka sekarang bergantian untuk 
terjun langsung di operasi.


salam,


----- Original Message ----
From: Harry Kusna <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, December 14, 2006 1:54:46 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] soal KPS, was: Re: [iagi-net-l] Sedimentary Basins of 
Indonesia : Historical and Updated Status


Pak Noor, 
  Kalau saya optimis, hal seperti ini bisa dilakukan, karena pada dasarnya, 
uang itu tetap mereka kelola ... pengawasannya mereka lakukan, kebijakannya 
mereka tetapkan ... hanya yg ngerjain orang kita. Jadi mengapa mereka takut?
   
  Soal biaya tambahan karena mereka perusahaan besar, saya kurang mengerti, 
karena pada dasarnya juga, biaya yang dikeluarkan hanya biaya yang related ke 
business tersebut.  Kedua pemodal akan saling mengawasi jika ada biaya2 yang di 
charge ke proyek dan tidak berhubungan dengan businessnya, atau terlalu besar.  
   
  Kita tahu bahwa salah satu akal2an dalam Cost Recovery itu adalah pembiayaan 
yang berputar-putar di lingkungan mereka2 juga, ada jasa2 yang mereka charge ke 
kita padahal dibayarkan ke lingkungan mereka2 juga, seperti misalnya proyek2 
TSA (Technical Services from Abroad), atau jasa2 lain.  Kalau pemodalnya adalah 
berdua dan tidak saling berhubungan, maka kedua pemodal ini akan saling 
mengawasi dan tidak mau dibohongi.  Kalau misalnya ExxonMobil menagih, untuk 
pengerjaan sesuatu yang  sudah mereka lakukan ongkosnya sekian, maka Total akan 
mengujinya, dan mungkin Total akan bilang bhw gak mungkin ongkosnya sampai 
sekian, karena Total akan berkeberatan untuk menanggungnya.  Ini secara 
konseptual dan hanya pemisalan saja.  Detailnya, mungkin rekan2 lebih 
mengetahuinya.
   
  Wassalam,
  Harry Kusna
noor syarifuddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Pak Harry,

Menarik sekali, hanya saja pada masa eksplorasi itu resiko investasinya masih 
dipegang oleh kontraktor (belum CR). Jadi saya pesimis ada yang bersedia 
menyerahkan duitnya untuk dikelola oleh orang lain.... :-)


salam,


----- Original Message ----
From: Harry Kusna 
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, December 13, 2006 1:06:35 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Sedimentary Basins of Indonesia : Historical and 
Updated Status


Rekan2 ysh.,
Mohon ijin untuk ikutan kasih komentar.

Kalau saya amati, CR bisa menjadi besar atau kecil juga bergantung dari 
kejelian pengawasan kita terhadap apa yang boleh dan tidak boleh di CR-kan. 
Jadi kuncinya ada di pengawasan. Untuk itu, kalau kita bisa meningkatkan 
pengawasan tsb, mungkin CR akan menjadi lebih baik, dan usulan saya adalah sbb:

1. Block yang di tenderkan oleh MIGAS diberikan kepada 2 penawar terbaik, 
misalnya yang nge-bid di block itu adalah perusahaan a dan perusahaan b sebagai 
pemenang pertama dan kedua. 
2. Kedua perusahaan tsb kemudian harus membentuk suatu perusahaan baru dimana 
managementnya dipegang oleh wakil dari NKRI, misalnya dari Pertamina, BPMIGAS 
atau Migas. 
3. Konsep PSC (CR dsb) tetap berjalan untuk perusahaan baru tsb., dengan 
penyesuaian2 ke arah yang lebih baik bagi semuanya, agar NKRI bisa meningkatkan 
produksi dan investor tetap tertarik. Parameter2 awal yang akan berpengaruh 
thdp hitung2an economics block itu (spt commitment, signature bonus, dsb) 
ditentukan dari harga rata2 penawaran ke dua penawar tsb (perusahaan a dan 
perusahaan b). 
4. Dengan adanya 2 perusahaan yang memodali perusahaan baru, dimana 
managementnya dipegang oleh pihak kita, maka diharapkan:
- pengawasan terhadap perusahaan baru akan menjadi lebih baik, karena kedua 
perusahaan tersebut tidak akan mau saling dibohongi
- kedua perusahaan tersebut berkepentingan untuk membuat perusahaan baru 
beroperasi secara efisien, sehingga mereka berkepentingan untuk membuat 
management dan pegawainya menjadi pintar. Alih teknologi dsb akan "terpaksa" 
dilakukan. Hal2 yang baik dari keduanya (teknologi, prosedur, cara kerja, 
budaya, dsb) akan ditransfer ke perusahaan baru untuk membuat perusahaan 
tersebut efisien. 
- kedua perusahaan induk akan bangga jika berhasil membina perusahaan baru 
tersebut menjadi besar, bermanfaat bagi mereka, dan juga bermanfaat bagi host 
country-nya. (naif nggak yaa??? he he he )

Saya berangan-angan bagaimana misalnya jika satu block itu diberikan kepada 
ExxonMobil dan Total, dua2nya perusahaan besar dari dua negara berbeda. Mungkin 
harapan2 pada point 4 tersebut akan bisa terlaksana, untuk kemajuan kita 
bersama. Semoga.

Wassalam,
HK 

[EMAIL PROTECTED] wrote:
> Rekan

Usulan RPK ini sangat menarik
walaupun tentunya akan banyak masalah dari 
interpetasi
"dikuasai oleh negara ......dst".
Difihak
lain UU Migas sebenarnya TIDAK mengharuskan pengusahaan Sektor
Hulu Migas 
harus dengan PSC - system.


Yang menjadi "modal" Pemerintah antara lain adalah menilai
tingkat resiko dari blok
yang akan di-tenderkan, disinilah
peran geologi paling menentukan.!!!!
Dengan telah dilakukan
banyak Spec Survey tentunya Ditjen Migas telah mengusahakan 
kearah itu .

Ring Fencing , dapat dilakukan
secara sabgat selektif , dan merupakan suatu "hak"

dari Perusahaan /investor, hak menentukan seharusnya tetap ada
di Pemerintah.
Bisa KKN , ya bisa saja , tapi tentunya
dengan usaha Pemerintah untuk menciptakan
"clean
government" . SEMOGA hal ini dapat dilaksanakan.


Kalau saya kurang sependapat bahwa subcontracting TIDAK ditenderkan ,
karena ini
akan menutup kemungkinan hilangnya sama
sekali peran perusahaan nasional dalam
sektor service.
Justru harus ada keberpihaka yang positip dari
Pemerintah untuk membina perusahaan 
services ,
tidak terbatas dalam tender tapi batuan financial spt kredit lunak , tax
holiday dsb.

Bukankah uang yang datang dari
kegiatan services sektor hulu berjumlah sangat besar,
a[akah kita hanya kan GIGIT JARI melihat orang lain menikmatinya
????


Si-Abah


_______________________________________________________________________




Sebetulnya perbaikan dalam
system PSC: 
> 1. Cost recovery dihilangkan sama sekali (0%) 
> 2. Split/bagi-hasil (ditenderkan) ditenderkan, kalau perlu untuk
high-risk 
> blocks sampai 50:50 
> 3. Ring fencing
dihilangkan sama sekali. 
> 4. Subcontracting tidak perlu tender
lagi (menghilangkan birokrasi) 
> 5. Commitment harus diberikan
dan rencana kerja + AFE perlu diberikan. 
> Akan jauh lebih
efficient dan tidak bisa main2 
> RPK 
> 
> -----
Original Message ----- 
> 
From: "Deni Rahayu"

> To: 
> Sent: Tuesday, December 12, 2006 8:42 PM 
> Subject: Re:
[iagi-net-l] Sedimentary Basins of Indonesia : Historical and 
>
Updated Status 
> 
> 
>> waduh...Kalau cost
recovery masih menjadi masalah 
>> besar di industri migas,
jangan coba2 dech ngerubah 
>> kebijakan tentang "ring
fence", ada itu aja cost 
>> recovery banyak aneh dan
"dipermainkan", apalagi kl 
>> tidak di batasi satu
block..... 
>> 
>> oden 
>> dNr 
>> 
>> --- Rovicky Dwi Putrohari
wrote: 
>> 
>>> Disatu
sisi usulan "Ring Fencing" yang diusulkan Pak 
>>>
Yitno ini menarik 
>>> investasi, tetapi sangat pasti
"menaikkan cost 
>>> recovery" ... perlu 
>>> hitung2an detil. Apakah bener ini demi negara atau 
>>> demi industriawan 
>>> (investor) 
>>> 
>>> Justru yang perlu dilihat adalah
bagaimana jalannya 
>>> PSC selama ini. 
>>>
Kita hitung saja berapa perolehan negara dilihat 
>>>
keekonomian seluruh 
>>> PSC nya, bukan project by project
(bukan POD by 
>>> POD). 
>>> 
>>> RDP 
>>> 
>>> On 12/11/06,
[EMAIL PROTECTED] 
>>> wrote: 
>>> > 
>>> > 
>>> > >
Pak Ismail, 
>>> > > 
>>> > > Ada
beberapa saran yang 
>>> > dikemukakan di seminar
tersebut. Pak Suyitno 
>>> > > Patmosukismo (IPA) 
>>> > misalnya menyarankan melihat kembali aturan ring 
>>> > > fencing, 
>>> > sehingga dana di
suatu blok operasi berstatus 
>>> produksi bisa 
>>> > > 
>>> > dipakai di blok lain yang
eksplorasi atau malahan 
>>> untuk new 
>>>
> venture-nya. 
>>> > > Liberasi ini memang
bertentangan dengan 
>>> > prinsip-prinsip KPS yang
berlaku 
>>> > > di Indonesia, walaupun 
>>> > kelihatannya akan mampu mendorong kegiatan 
>>> > > eksplorasi di lahan 
>>> >
frontier. Untuk itu, perlu dilihat dengan hati2. 
>>> >

>>> > 
>>> 
>>
______________________________________________________________________ 
>>> > 
>>> > Betul sekali apa yang
dikatakan Pak Awang , harus 
>>> dan 
>>> >
sangat hati hati sekali , walupun 
>>> > ini mestinya
tidak ditutup 
>>> > kemungkinannya. 
>>>
> Salah satu syarat yang paling utama adalah 
>>> >
"kebenaran" dari cost recovery yang dilaporkan 
>>> oleh KPS. Dan 
>>> > yang sangat berwenang
untuk menentukan ini ya 
>>> siapa lagi kalau bukan 
>>> > tempat pak Awang bekerja yaitu BP Migas. 
>>> > 
>>> > Usulan Pak 
>>>
> Suyitno ( yang Dirjen Migas ) itu kalau tidak 
>>>
salah pernah diberlakukan 
>>> > kepada 
>>> > Shell , tetapi dari Blok eksplorasi ke blok 
>>> eksplorasi, yaitu 
>>> > dari blok sekitar
P.Laut (saya lupa namanya) ke 
>>> Blok Muria (yang 
>>> > kemudian menemukan Kepodang). 
>>> >

>>> > Mungkin BP Migas dapat 
>>> >
memberika kesempatan seperti ini kepada KPS 
>>> produksi
yang baik 
>>> > perfomance-nya (umpamanya aktif sekali ,

>>> dibuktikan dengan banyaknya blok 
>>>
> , tidakj pernah terlambat melaksanakan RK - nya , 
>>>
tidak ada temuan 
>>> > dari audit , menjunjung ttingg

>>> > KK/Lingkungan hidup, hubungan baik 
>>> > dengan komunitas sekitar daerah operasi dsb). 
>>> > Tentu saja harus ada 
>>> >
persentasi bata CR yang akan dipakai oleh mereka. 
>>> >

>>> > Jadi walaupun 
>>> > faktor
ke-hati2 an perlu dijaga , akan tetapi 
>>> kemungkinan ini
jangan 
>>> > ditutup. 
>>> > 
>>> > Pertanyaan saya apakah ini memerlukan pergantian 
>>> > UU - 222 , atau hanya perubahan PP ? 
>>> > 
>>> > Si - Abah 
>>>
> 
>>> > 
>>> 
>>
________________________________________________________________________

>>> > 
>>> > > 
>>>
> . 
>>> > 
>>> > 
>>>

>>> 
>>> -- 
>>>
http://rovicky.wordpress.com/ 
>>> 
>>> 
>>
--------------------------------------------------------------------- 
>>> ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 
>>> 2006 
>>> ----- detail information in 
>>> http://pekanbaru2006.iagi.or.id 
>>> 
>>
--------------------------------------------------------------------- 
>>> To unsubscribe, send email to: 
>>>
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
>>> To subscribe, send
email to: 
>>> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
>>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id 
>>>
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
>>> Bank Mandiri
Cab. Wisma Alia Jakarta 
>>> No. Rek: 123 0085005314 
>>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
>>> Bank BCA KCP. Manara Mulia 
>>> No. Rekening:
255-1088580 
>>> A/n: Shinta Damayanti 
>>>
IAGI-net Archive 1: 
>>>
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
>>>
IAGI-net Archive 2: 
>>> http://groups.yahoo.com/group/iagi

>>> 
>>
--------------------------------------------------------------------- 
>>> 
>>> 
>> 
>> 
>> 
>> 
>>
____________________________________________________________________________________

>> Any questions? Get answers on any topic at
www.Answers.yahoo.com. Try 
>> it 
>> now. 
>> 
>>
--------------------------------------------------------------------- 
>> ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 
>> ----- detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id 
>>
--------------------------------------------------------------------- 
>> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
>> To subscribe, send email
to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
>> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id 
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
>> No.
Rek: 123 0085005314 
>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi
Indonesia (IAGI) 
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia 
>>
No. Rekening: 255-1088580 
>> A/n: Shinta Damayanti 
>> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
>> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
>>
--------------------------------------------------------------------- 
>> 
> 
> 
>
--------------------------------------------------------------------- 
> ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 
>
----- detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id 
>
--------------------------------------------------------------------- 
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id

> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id 
> Pembayaran
iuran anggota ditujukan ke: 
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia
Jakarta 
> No. Rek: 123 0085005314 
> Atas nama: Ikatan
Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
> Bank BCA KCP. Manara Mulia 
> No. Rekening: 255-1088580 
> A/n: Shinta Damayanti 
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
>
--------------------------------------------------------------------- 
> 
> 




---------------------------------
Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.



____________________________________________________________________________________
Need a quick answer? Get one in minutes from people who know.
Ask your question on www.Answers.yahoo.com


---------------------------------
Want to start your own business? Learn how on Yahoo! Small Business.


 
____________________________________________________________________________________
Have a burning question?  
Go to www.Answers.yahoo.com and get answers from real people who know.

Kirim email ke