Saya sangat setuju dengan penyataan teman-2 bahwa bangsa Indonesia idenya 
banyak dan baik-baik. Tetapi kok proposal ditolak, sedangkan usulan orang asing 
sangat lebih diperhatikan. Contohnya usulan orang Jepang ini sangat ditanggapi 
sampai oleh presiden. Jauh sebelum orang Jepang mengemukakan teknik "Double 
Cover..." beberapa orang kita telah membicarakannya bahkan telah mengajukan 
pikiran yang mirip dengan usulan Jepang ini. Mengapa tidak terperhatikan? Hal 
ini perlu dikaji dengan hati-hati. 
Ada beberapa kemungkinan. 1.) Para penguasa kita lebih "percaya" kepada orang 
asing. Mungkin reputasinya di dunia internasional sudah nyata. 2.) Dana, 
walaupun berupa pinjaman, pasti ada. Kalau putus di jalan masih bisa 
diteruskan. 3.) Proposal lebih meyakinkan disertai dengan gambar-gambar dengan 
keterangan yang jelas. Ilmiah dan tekniknya dibeberkan dengan jelas dan 
menjanjikan. Perhitungan dana rapi dengan dasar-dasar yang kuat.
Dari ketiga kemungkinan itu mana yang relevan mengapa usulan bangsa kita tidak 
dilihat bahkan tidak dibaca sekalipun. Kita harus introspeksi Sudah baikkah 
sajian saya ini. Untuk itu perlu pengalaman.
Dengan engineering yang manapun, konfigurasi struktur geologi bawah permukaan 
perlu diketahui dengan benar dan akurat. Kalau data sudah ada dan banyak tolong 
dapat dikeluarkan (released) agar para pakar dapat menganalisanya. Kalau 
dibawah permukaan banyak rekahan yang memungkinkan lumpur tersembur keluar, 
petakan rekahan-2 itu agar bisa ditutup. Kalau ternyata kita tidak bisa 
menutupnya karena terlalu kompleks, ya tiggalkan saja teori atau hipotesis ini. 
Lebih baik kembali ke usulan Pak Eddy Sunardi mengalirkan ke laut (Jawa Pos, 
tgl. 13 atau14/5). Syaratnya cara ini ialah lumpur harus mengalir lancar, tidak 
boleh berhenti di jalan. 

M. Untung
      

Kirim email ke