Salut buat Cak Andang, akhirnya  media massa juga yang mengakui siapa
anda.

Andang yang penuh dedikasi, tidak menggrogoti waktu dikantor orang
bener-bener independent bagai burung yang bebas terbang kemana saja.

 

Wassalam,

edison

 

________________________________

From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, 03 July, 2007 6:37 PM
To: IAGI NET
Subject: [iagi-net-l] sosok di Jawa Pos Minggu : Geolog Independen

 

Minggu, 01 Juli 2007,
Dr Ir Andang Bachtiar, sang Geolog Independen dan Lumpur Porong

Asyik Mendengar Batuan Berbicara
Di dunia geologi, nama Dr Ir Andang Bachtiar MSc tak asing lagi. "Geolog
independen" ini moncer sampai ke dunia internasional. Nama mantan ketua
Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) tersebut juga makin sering disebut
setelah musibah lumpur Lapindo terjadi. 

ADA berkah tersembunyi dalam musibah lumpur Porong. Publik kini menoleh
kepada para geolog untuk menjelaskan semburan lumpur itu. Dr Ir Andang
Bachtiar MSc menyebut ada gejala the awakening of geologists
(kebangkitan para geolog). Ilmu geologi menjadi dikenal luas. 

Andang, geolog berkelas internasional, itu pun kian bersemangat
berbicara geologi (dia menyebutnya "berteriak") kepada publik. "Saya
ingin meramaikan dunia geologi di Indonesia. Saya berniat
menyosialisasikan apa itu geologi. Sebab, banyak yang tidak paham
tentang geologi di sini," kata arek Malang itu saat bertandang ke Jawa
Pos Jumat lalu.

Andang sendiri punya reputasi moncer. Jika Anda browsing di situs
Google, Anda akan menemukan 582 situs web yang mengandung nama Andang
Bachtiar. Memang tak semuanya memuat nama dia, namun sekitar separonya
mencantumkan nama Andang. 

Kebanyakan adalah situs media massa yang memuat berita tentang musibah
semburan lumpur panas Lapindo. Sisanya atau situs yang berkaitan dengan
dunia geologi. Di situs-situs tersebut, dia banyak menyumbangkan
pengetahuannya. 

Di sela-sela kepadatan aktivitasnya menjadi konsultan minyak (termasuk
menggarap order asing), Andang memang punya keasyikan berbicara kepada
publik, membimbing mahasiswa S-1 dan S-2, serta menjelajah alam. Dengan
keahliannya, dia terus berusaha memahami bumi. 

"Puncak kenikmatan saya adalah berbicara dengan bebatuan," katanya
serius. "Puncak ilmu geologi memang ketika bumi berbicara kepada kita
dan batu-batu menceritakan dirinya," tambahnya.

Andang dikenal sebagai mantan ketua IAGI (Ikatan Ahli Geologi
Indonesia). Dia memimpin IAGI selama dua periode, yakni 2000-2002 serta
2002-2005.

"IAGI dulu dipegang orang-orang tua dan kebanyakan dari kalangan
birokrat. Setelah saya masuk, banyak anak muda yang memegang peran di
IAGI," tutur ayah enam anak itu.

Kalau ungkapan Andang kerap puitis, memang jiwa seninya kuat. Arek
Malang yang lahir pada Oktober 1961 tersebut dulu ingin menjadi seniman.
Pada saat berumur 15 tahun, di Malang dia sudah mendirikan grup teater
yang diberi nama Teater Putih. "Anak buah saya mahasiswa-mahasiswa,"
katanya. Dia pernah tidur sekamar dengan Emha Ainun Najib dalam momen
pementasan teater di Surabaya.

Di antara 11 bersaudara anak pasangan mantan Rektor IKIP Malang Prof
M.A. Ichsan dengan mantan guru SMA Lastri Padmi, anak nomor lima itu
dikenal paling tidak bisa membantu pekerjaan rumah tangga. Dia bermain
dan membaca melulu. 

"Dulu saya sering dimarahi kakak-kakak saya karena begitu bangun tidur
langsung membaca. Hobi saya memang maca, dolin (membaca, keluyuran).
Tapi, berkat suka membaca, saya menjadi lulusan terbaik di SMA," ungkap
Andang mengenang masa remajanya.

Setelah lulus dari SMAN 3 Malang pada 1977, dia mengatakan kepada
ayahnya, ingin meneruskan pendidikannya di IKJ (Institut Kesenian
Jakarta). Namun, sang ayah mengatakan ke IKIP Malang saja. Setelah lolos
seleksi di sastra Inggris, Andang tergoda temannya masuk ITB. Dia masuk
pada 1978. "Saya itu sebenarnya nggak suka bidang teknik. Masuk ITB,
bingung, mau milih teknik elektro, tapi nggak suka," katanya.

Ketika dalam keadaan bingung memilih jurusan itulah, Andang melihat
sejumlah mahasiswa gondrong di salah satu pojok kampus ITB. "Enak
sekali, mereka nyanyi-nyanyi terus..." kenangnya lantas tertawa.
Ternyata, mereka mahasiswa geologi. 

Meski dia memilih secara awur-awuran, bidang geologi akhirnya membuat
Andang jatuh cinta berat. Lulus dari ITB, dia meniti karir di perusahaan
pertambangan asing Hafco. Setahun setelah bekerja di sana, dia menikahi
pujaan hatinya, Retno Pamedarsih Retno, wong Solo kelahiran 1960 yang
merupakan junior Andang di ITB. Retno di jurusan seni rupa. 

Pernikahannya dengan Retno membuahkan enam anak. Nama-nama anak mereka
juga berbau seni dan geologi. Anak pertama, dia namai Gesit Mutiara, 20.
"Dia lahir waktu saya mengalami blow out di pengeboran minyak di
Lapangan Mutiara, Kalimantan," kisahnya.

Kemudian, yang kedua Hening Wangilalang, 16. Nama itu didapatkan ketika
dia sedang berpacaran di Bukit Dago nan hening penuh bau ilalang. Lalu,
Lintang Larasati, 13, nama puitis. Iban Getarjati, 11, nama yang dipilih
ketika dia berada di lokasi prospek pengeboran di kawasan Dayak Iban di
Kalimantan. Langit Jiwa Penyaksi, 9, nama puitis. Yang terakhir Jemari
Angin Mahat Bumi, 5.

"Nama Jemari itu saya dapatkan waktu sedang menyusun disertasi (program
master) di ITB. Waktu itu saya ditemani foto angin di daerah Colorado
yang tengah mengikis bebatuan," kenangnya.

Andang pernah bekerja cukup lama di perusahaan minyak Hafco. Pengusaha
minyak, seperti Hilmi Panigoro, adalah mantan rekan sejawatnya. 

Ketika di Hafco, dia membuat jurnal harian yang detail hingga saat blow
out, laporannya itu dijadikan dasar untuk menyelesaikan masalah tersebut
dengan relief well. "Sampai CEO Hafco datang sendiri untuk menemui saya
(untuk berterima kasih)," kata Andang.

Setelah 17 tahun di Hafco, dia memutuskan keluar dan memilih aktif
sebagai geolog independen. Dia pun "merdeka" dengan menjadi konsultan
minyak. Dia menyebut rate-nya USD 1.500 per hari. Tapi, untuk aktivitas
"membantu" negara, dia tak hitungan. Seperti, menjadi pakar di Forum
Konsultasi Daerah Penghasil Migas atau membantu auditing migas
pemerintah. 

Andang pun bebas berkelana. Dia pernah menggigil saat meneliti batu
bersalju di Iran. Juga, pernah dirubung lalat (yang dia maklumi, karena
panjang usia lalat itu hanya tiga hari) di tengah gurun Australia. Dia
juga berkelana ke berbagai kawasan di Timur Tengah dan Asia Tengah.
Selain itu, dia berbicara di berbagai forum, seperti workshop soal
lumpur Sidoarjo di Flinders University bulan lalu. 

Banyak di antara kunjungannya itu, dia didampingi istri tercinta yang
berperan pula sebagai dokumentator dengan kamera. "Kalau ada order di
luar negeri, saya bilang harus ada dua tiket serta kamar hotel dengan
big sized bed. Biasanya mereka (yang mengundang) mau. Kalau tidak, saya
mending tidak berangkat," tuturnya. (satriyo eko putro)

  

________________________________

Building a website is a piece of cake. 
Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online.
<http://us.rd.yahoo.com/evt=48251/*http:/smallbusiness.yahoo.com/webhost
ing/?p=PASSPORTPLUS> 



DISCLAIMER : This e-mail and any files transmitted with it ("Message") is 
intended only for the use of the recipient(s) named above and may contain 
confidential information.  You are hereby notified that the taking of any 
action in reliance upon, or any review, retransmission, dissemination, 
distribution, printing or copying of this Message or any part thereof by anyone 
other than the intended recipient(s) is strictly prohibited.  If you have 
received this Message in error, you should delete this Message immediately and 
advise the sender by return e-mail. Opinions, conclusions and other information 
in this Message that do not relate to the official business of PETRONAS or its 
Group of Companies shall be understood as neither given nor endorsed by 
PETRONAS or any of the companies within the Group.


DISCLAIMER : This e-mail and any files transmitted with it ("Message") is 
intended only for the use of the recipient(s) named above and may contain 
confidential information.  You are hereby notified that the taking of any 
action in reliance upon, or any review, retransmission, dissemination, 
distribution, printing or copying of this Message or any part thereof by anyone 
other than the intended recipient(s) is strictly prohibited.  If you have 
received this Message in error, you should delete this Message immediately and 
advise the sender by return e-mail. Opinions, conclusions and other information 
in this Message that do not relate to the official business of PETRONAS or its 
Group of Companies shall be understood as neither given nor endorsed by 
PETRONAS or any of the companies within the Group.

Kirim email ke