dear all...

kembali ke lumpur...
akhir juli 2007 kemarin sekelompok pengusaha kawasan industri di Pasuruan - 
Gempol - Pandaan, melayangkan surat kepada Teknik Geologi UGM untuk meminta 
penjelasan terkait dengan bencana lumpur sidoarjo dan implikasinya terhadap 
investasi kawasan industri di wilayah Gempol - Pasuruan. Setelah melakukan 
berbagai komunikasi, akhirnya saya terbang ke Surabaya. Dari Surabaya ke 
Pasuruan, saya sengaja tidak lewat jalan arteri Porong (karena macetnya luar 
biasa pagi itu, untuk bisa sampai di Beji jam 9), namun saya nekat bermobil 
melalui tanggul lumpur yang masuk dari Sedati - terus ke Tanggulangin (melewati 
tanggul dikompleks Perumtas), akhirnya tembus di Gempol.  Sesampai di salah 
satu industri AC (PMA dari Jerman, tempat meeting dilakukan) 30 Juli 2007, 
langsung masuk ruang meeting. Saya bersama mas Sarju Winardi (yang dulu pernah 
turut tim lumpur, Juni 2006 lalu) dan mas Eddy Hartantyo (staf geofisika UGM). 

Hampir sebagian besar, industri yang berada di selatan Porong, mulai kawasan 
Gempol - Beji - Pandaan - Bangil, adalah PMA (dari Eropa, Jepang, Amrik, juga 
Asean). Dari diskusi tersebut, muncul pertanyaan :
1. adakah implikasi permukaan dan bawah permukaan, dari erupsi LUSI sampai ke 
kawasan industri tersebut (jarak dari pusat LUSI ke selatan adalah 10 km).
2. jika erupsi LUSI tidak bisa diatasi dengan segala teknologi yang ada,  
bagaimana kawasan industri  di selatang Porong ini akan berkembang. 
Sebagai gambaran, sebagian industri di selatan Porong saat ini sudah melakukan 
relokasi ke wilayah Asean, wilayah Tuban-Lamongan-Gresik, juga Probolinggo 
(yang semuanya dekat dengan pantai, sebagai akses ekspor dan kemudahan 
transportasi). Selama musibah LUSI ini, beaya transportasi dari kawasan 
industri tersebut rata-rata naik sampai 40-50% dari beaya normalnya jika 
melalui tol Gempol - Surabaya. 

Sebagian besar pengusaha juga sudah berkonsultasi dengan kadan jatim dan juga 
bupati Pasuruan, yang intinya diminta bertahan di kawasan tersebut atau 
relokasi yang bergeser ke arah Pasuruan - Probolinggo. Namun kegalauan dari 
pengusaha tersebut adalah sampai kapan ini usai dan kalau bertahan, apakah ada 
jaminan, relokasi tol yang akan datang aman dan resiko amblesan tanah; atau 
malah muncul lagi di pantura Pasuruan - Gempol???????

Kami mencoba menjelaskan secara teoritis dan konseptual tentang mekanisme mud 
diapirik, mud vulkano, serta mekanisme yang memungkinkan dia bisa keluar dan 
erupsi. Wilayah industri di selatan Porong secara kasat mata, termasuk pada 
tepian zone Kendeng - transisi ke zone busur vulkanik (jajaran gunung 
Penanggungan - Tengger - Argopuro dst). Sehingga semakin ke arah selatan, akan 
sangat kecil kemungkinan terbentuknya rapid sedimentation shale dan juga basin 
yang makin dangkal bagi zone Kendeng di bagian tepi selatannya. Kami hanya 
melihat dari konsepnya van-Bemmelen dan perna lihat penampang seismik yang 
melewati BJP-1. Seandainya ada potensi mud dibawah wilayah Gempol - Pasuruan, 
maka asal tidak dijumpai zone lemah / struktur dangkal yang melewati wilayah 
itu. Jadi wilayah tersebut, sementara ini kami nyatakan aman (secara 
konseptual). 

Secara permukaan, wilayah tersebut mempunyai topografi yang relatif makin 
meninggi ke arah selatan. Ketinggian topografi rata-rata dari kawasan tersebut 
adalah 40 - 50 m dpl. Di putaran Gempol, ketinggiannya 25 - 28 m dpl. Artinya, 
kalau LUSI ini terus keluar dan fungsi BPLS dalam mengelola dan mengendalikan 
luapan lumpur berjalan dengan optimal,maka implikasi permukaan lumpur, mustahil 
ke arah selatan. 

Prediksi kami sejak juni 2006, bahwa luapan lusi, serta semburan baru dari 
sumur-sumur penduduk, dan tanggul-tanggul yang jebol, selalu pada sisi NW dari 
Watukosek fault system. Artinya dinamika bawah tanah cenderung melemah ke arah 
utara daripada selatan. Data geologi dan pengukuran yang dilakukan BPLS, 
menunjukkan trend demikian. Bahkan disisi timur dari patahan Watukosek, saat 
ini terjadi peninggian (yang dinamis), sementara sisi utara dan barat patahan 
Watukosek terus menurun dengan kecepatan 2 cm/day (pada ring terluar), data 
BPLS, Juli 2007. Kami sengaja kontak dengan teman geologist di BPLS sebelum 
meeting ini.
Nah keputusan ada ditangan pengusaha dan pemerintah setempat, karena secara 
konseptual geologi wilayah tersebut kami berpendapat, aman. Kami menyarankan 
jika terpasaksa relokasi, maka wilayah gresik- lamongan - tuban dekat pantura 
dan pada tumpuan batugamping, adalah salah satu pilihan relokasi industri. 
Anehnya, jika diminta surve bawah permukaan wilayah industri 
tersebut...yaa..terpaksa menggunakan metode AMT (audio magneto-teluric).
Saya merasakan suasana meeting kemarin itu, betul-betul suasana yang 
memprihatinkan, karena beberapa industri akan memperluas kawasan dan produknya 
mengalami stagnan investasi, juga pikir-pikir ketidak-pastian relokasi tol (koq 
tidak segera dibangun dan didesain oleh pemerintah), jadi wait and see, saja. 
Keterlambatan transportasi barang pun, sudah menjadi super kendala yang 
memusingkan pelaku bisnis tersebut.

Saya dengar, Huffco pernah punya penampang seismik di wilayah selatan porong, 
terutama di wilayah Gempol - Raci (pasuruan) ??? Karena juga ada kabar bahwa pt 
Kimia Farma, pernah drilling yudium di Raci (Gempol ke timur ke arah Bangil - 
Pasuruan), tapi saat drilling, musib LUSI muncul, lalu drilling di Raci 
tersebut didemo masyarakat untuk dihentikan. Kalau ada potensi Yudium di Raci 
berarti wilayah tersebut masih dalam basin yang related dengan Kendeng zone?

Akhir, sementara meraka cukup apreciate mendapat diskusi tentang hal ini. 
Lha...balik ke Surabaya..., nekad melalui jl.arteri Porong. Rupanya dari Radio 
di mobil, pipa PDAM yang sejajar jalan Porong, pecah lagi. Maka, apes dan 
macetlah lagi dalam kubangan banjir air di sebelah barat pusat semburan LUSI..

Akhirnya sampailah saya mampir sebentar ke Kantor BPLS di Sidoarjo, untuk 
ketemu kawan-kawan (pas lagi meeting); yang sedang "marah-marah"...entah dengan 
"siapa..." (top secret saja..), kepala BPLS juga sempat mengumpat..........., 
saya cuma mendengar dari luar ruang meeting saja. Karena kang Soffian Hadi 
(deputi operasional yang juga aktivis IAGI) lagi di Jakarta, maka saya sedikit 
mengcopy data-data dari staf geologist, lalu langsung pamit ke 
Surabaya.......runyam..tenan....masalahe.....

pelan tapi pasti..., relokasi industri mulai terjadi di Gempol - Pasuruan.....

salam, agus hendratno
 
   

---------------------------------
    
Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG Free Edition.    
Version: 7.5.472 / Virus Database: 269.9.14/613 - Release Date: 06/29/07    
00:00


       
---------------------------------
Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! 
FareChase.

Kirim email ke