Aris,

Menarik.. menarik... 
Saya sedang mengumpulkan berkas-berkas electronic (computer files) dari buku An 
Outline of the Geology of Indonesia. Nanti bisa di upload ke wikibooks.

Awang dan Imam,
Kita harus pikirkan target pasar dari buku itu. Pak Imam mengharapkan yang 
lebih teknis, sementara pak Awang mengharapkan yang sederhana dan mudah dicerna 
masyarakat awam. Ini dua kutub yang berbeda, dan sulit untuk digabung... saya 
rasa.

Salam,

Herman

-----Original Message-----
From: aris [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 05 September 2007 15:51
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Siapa yang Harus Memperbaharui Buku "Geologi
Indonesia" ?


Herman dkk -

Saya tertarik ide bikin publikasi online, jadi semua orang bisa
berkontribusi dan direview bareng-bareng. Untuk kolaborasi bikin buku
seperti ini bisa memakai wikibooks.org.

Ini iseng-iseng saya buat awalnya di
http://en.wikibooks.org/wiki/The_Geology_of_Indonesia

Bila kita serius untuk mengembangkan lebih lanjut, mohon kontribusi untuk
struktur pembagian bab/sub-bab. Terus bisa mulai deh. Ok, ditunggu
kontribusinya.

Oh ya, satu hal lagi, mau pakai bahasa Indonesia apa Inggris?

Salam -

Aris


On 9/5/07, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Sekedar membagikan cerita....
>
> Tahun 1999, FOSI menyelenggarakan seminar Tectonics and Sedimentation of
> Southeast Asia. Ide ini disarankan oleh pak Yahdi Zaim (ITB) waktu saya
> berkunjung ke tempatnya setahun sebelumnya. Seminar ini dibuat dalam rangka
> memperingati 50 tahun buku van Bemmelen. Kami mendapat respons yang sangat
> baik dari tokoh-tokoh geologi Indonesia dan juga organisasi geologi di
> Belanda. Organisasi ini bahkan mengirimkan wakilnya untuk memberikan kata
> sambutan.
>
> Sebenarnya seminar ini juga dimaksudkan untuk mengumpulkan data dan
> jaringan untuk pembaharuan buku geologi Indonesia. Jadi setelah seminar
> 1999, saya bekerja sama dengan Hasan Sidi dan rekan-rekan lainnya untuk
> menyusun buku tersebut. Buku Outline of the Geology of Indonesia terbit
> setahun berikutnya (2000) dengan sponsor IAGI. Pak Yanto 'Abah' Sumantri,
> sebagai ketua IAGI mendukung penuh. Buku ini terbit cepat (1 tahun) juga
> karena "kekawatiran", istilahnya Ismail Zaini. Kekawatiran ini disebabkan
> perusahaan tempat saya bekerja dulu memutuskan untuk menutup kegiatan
> eksplorasi, jadi saya harus minggat. Padahal perpustakaannya seperti museum,
> ... maklum salah satu operator tertua di Indonesia. Saya khawatir kalau saya
> tidak selesaikan tahun 2000, proyek yang direstui IAGI ini tidak jalan, dan
> saya tidak ada akses ke perpustakaan museum itu lagi.
>
> Beberapa kali saya diskusi dengan kawan-kawan, termasuk pak Awang, untuk
> membuat publikasi on-line.
> Systemnya: siapa mau boleh kontribusi dan siapa mau silahkan print-out,
> tapi perlu di edit dan di evaluasi. Jadi saya pikir mengenai sistem homepage
> atau blog. Hal ini saya usulkan karena dari penyusunan buku IAGI tersebut,
> saya belajar:
> 1. pencetakan / penerbitan buku itu sangat kaku. Begitu naik cetak tidak
> bisa dirubah atau diedit. Kalau masih bersifat elektronik, serba flexible.
> 2. biayanya sangat tinggi. Jadi terbatas dalam menerbitkan gambar
> berwarna. Dengan demikian kita kerja lebih banyak untuk mengalihkan gambar
> berwarna ke hitam putih. Beberapa gambar jadi kurang informatif.
> 3. begitu kita terbit, langsung kita dapat masukkan, sanggahan dan kritik.
> Tentunya kita tidak bisa menanggapi karena sudah naik cetak.
> 4. data geologi Indonesia sangat banyak. van Bemmelen hanya mencakup
> geologi onshore. Sekarang sudah banyak offshore. Pertamina BPPKA pernah juga
> menerbitkan seri terbitan "Petroleum Geology of Indonesian Basins" (saya
> ikut kontribusi di 2 volume), sayang gambarnya banyak yang tidak bagus
> setelah dicetak. Ini hanya editorial problem, perlu pengalaman memang.
>
> Saya sekarang lihat dari report USGS, semuanya pakai PDF. Kalau ada yang
> mau beli / minta bisa dikasih CD-ROM.
>
> Semua proyek ini, tidak disponsor oleh perusahaan. Dikerjakan pada waktu
> luang setelah prioritas keluarga dan pekerjaan terselesaikan. Saya salut
> kepada kawan-kawan yang menyumbangkan pikiran, tulisan, tenaga untuk buku An
> Outline of the Geology of Indonesia ini. Benar-benar kerja bakti untuk
> negara.
>
> Kenapa saya mau mengerjakannya,...saya mau membuktikan orang Indonesia
> mampu. Seperti iklan Nike: Just do it.
>
> Salam,
>
> Herman Darman
>
>
> -----Original Message-----
> From: Ismail Zaini [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: 05 September 2007 11:32
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Siapa yang Harus Memperbaharui Buku "Geologi
> Indonesia" ?
>
>
> Kalau dilihat dari paparan P.Awang ini , terbitnya Buku geologi Van
> Bemmelen
> ini mungkin didasari oleh "Kekawatiran"  akan lenyapnya data data geologi
> yg
> telah diperoleh semasa jaman Belanda apabila terjadi pergantian
> pemerintahan
> ( adanya gelagat akan merdeka ) , disinilah "Kejelian" Dinas Pertambangan
> waktu itu untuk mendorong mengkompilasi data data geologi tsb dalam sebuah
> buku dan yg terpilih mengemban Tugas tsb  Van Bemmelen.shg menjadi hasil
> karya yg monumental sampai sekarang
> Apakah Buku tsb perlu diperbaharui ?
> Untuk mengerjakan pekerjaan  ini menyangkut biaya , tenaga ahli , dan
> waktu
> , shg harus dikerjakan oleh suatu institusi dan tentunya diperlukan suatu
> "Alasan" untuk mendapatkan skala prioritas .
> Kalau dulu untuk mendorong terbitnya buku Van Bemmelan "hanya" tingkat
> "Dinas" ( Dinas Pertambangan Bdg ) , maka sekarang mungkin kelasnya sudah
> harus  "Badan" ( Badan Geologi , LIPI atau badan lain yg berkompeten).
> oleh
> Karena itu sumberdananya  dg APBN ( bisa APBN murni , bisa dg campuran dg
> dana swasta/kampeny atau bahkan kalau diperlukan bisa melibatkan institusi
> LN dg grant , mungkin juga Pihak Belanda tertarik dg Proyek ini ), Atau
> bisa
> juga dibentuk dg Tim antar Dept/Institusi ( Semacan Timnas gitu ) karena
> akan menyangkut akses data lintas sektoral. hal ini penting karena
> sekarang
> ini banyak sekali institusi 2 yang ngurusi penelitaian / data G&G dan
> kadang
> kadang saling overlap , oleh karenanya banyak data yg tersimpan di masing
> 2
> institusi tsb , yang kadang 2 sesama institusi saja sulit untuk
> memperolehnya.
> Mengacu ke waktu penyelesaian kalau dulu dibutuhkan waktu 7-8  thn untuk
> menyelesaikan bukunya V.Bem , maka proyek ini nantinya juga bisa multi
> years
> mengingat alokasi dana yang besar shg anggaran bisa di bagi bagi.
>
>
> ISM
>
>
> ----- Original Message -----
> From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Sent: Monday, September 03, 2007 7:18 PM
> Subject: [iagi-net-l] Siapa yang Harus Memperbaharui Buku "Geologi
> Indonesia" ?
>
>
> R.W. van Bemmelen datang ke Indonesia menjelang tahun 1930, bertugas di
> Dienst van Het Mijnwezen (Dinas Pertambangan) di Bandung, diberi tugas
> utama mengamati beberapa gunungapi aktif di Jawa dan memetakan lembar
> Bandung. Tahun 1936 terbitlah peta geologi Bandung (van Bemmelen, 1936).
> Sementara itu, laporan2 dari para geoloog Belanda berdatangan terus.
> Menjelang tahun 1940, ada gelagat Indonesia mau merdeka, ada pikiran
> dari para petinggi Dinas Pertambangan di Bandung dan para pengawasnya di
> Jakarta dan Holland agar segera dibuat laporan tentang geologi Indonesia
> hasil pekerjaan Belanda selama hampir 100 tahun di Indonesia.
> Penyelidikan geologi di Indonesia dimulai tahun 1850. Sampai menjelang
> tahun 1940 itu katanya ada sekitar 6000 laporan dan artikel geologi
> tentang Indonesia yang diterbitkan oleh Dinas Pertambangan maupun dimuat
> di majalah2 ilmu pengetahuan alam saat itu. Sebanyak itulah yang mesti
> dipilih2, diringkas, ditelaah, dan dikompilasi.
>
>
>
> Siapa yang mau ditugasi menyusun pekerjaan raksasa itu ? Pilihan jatuh
> ke Reinout van Bemmelen. Maka dimulailah pekerjaan raksasa itu. Setelah
> sekitar tiga tahun bekerja, datanglah Jepang, dan van Bemmelen termasuk
> yang ditahan dan dikirim ke Saigon sebagai interniran (tahanan). Banyak
> manuskrip buku geologinya hilang entah ke mana. Pulang dari tahanan,
> walaupun Indonesia telah merdeka tahun 1945, tidak serta merta Dinas
> Pertambangan Belanda diserahkan ke Indonesia; masih banyak geoloog
> Belanda yang bekerja, bersama orang2 Indonesia tentunya; bahkan di
> Hollandia sana (Jayapura maksudnya) pada tahun 1988 saya masih menemukan
> buku lapangan kepunyaan G.A.F. Molengraaff berangka tahun 1962 saat dia
> menjalani Cycloops Mountains dan Sarmi di perbatasan dengan PNG
> (kebetulan saat itu saya sedang cuti kuliah dan bekerja menerjemahkan
> laporan2 geologi Belanda di Papua untuk sebuah perusahaan emas dari
> Australia).
>
>
>
> Empat tahun kemudian (1945-1949), terbitlah buku van Bemmelen yang
> monumental itu (van Bemmelen, 1949), berarti van Bemmelen mengerjakan
> buku itu total sekitar 7-8 tahun, empat tahun sebelum Jepang datang,
> empat tahun setelah Indonesia merdeka. Tiga buku dia terbitkan : Geologi
> Umum, Geologi Ekonomi, Daftar Referensi, dan satu folder berisi puluhan
> peta berukuran lebar. Kemudian, ternyata buku van Bemmelen bertahan
> sampai sekarang, hampir 60 tahun. Saya pikir jarang ada buku keluaran
> 1940an masih diacu sampai sekarang. Apakah kita semua pernah memegang
> buku-buku van Bemmelen, bukunya berat, karena tebalnya 732 halaman dan
> memang bukunya berukuran besar, berwarna hijau. Buku cetakan keduanya
> diterbitkan lagi (tanpa perbaikan apa pun, hanya penambahan referensi)
> tahun 1972.
>
>
>
> Jadi, buku van Bemmelen itu disusun sebenarnya sebagai buku laporan
> pertanggungjawaban pekerjaan. Memang beberapa kali Belanda membuat buku2
> semacam itu untuk menutup periode suatu pekerjaan. Misalnya Verbeek dan
> Fennema tahun 1896 menerbitkan buku monumental geologi Pulau Jawa (de
> Geologische Beschrijving van Java) sebagai pertanggungjawaban
> penyelidikan geologi di Jawa sejak 1850-hampir 1900. Untuk Indonesia ?
> Pertama kali dikeluarkan oleh Henry Brouwer (1927), pernah juga M.G.
> Rutten,  tetapi yang komprehensif hanyalah buatan van Bemmelen (1949).
>
>
>
> Katakanlah bangsa Indonesia mulai mengambil alih secara penuh semua
> pekerjaan geologi di Indonesia sejak 1969, ini berdarkan program
> Pembangunan Jangka Panjang (PJP) Tahap I, 30 tahun, yang dibagi-bagi ke
> dalam Repelita lima tahunan. Akhir PJP I adalah tahun 1999. Pekerjaan
> geologi selama 30 tahun ini sangat pesat karena tenaga ahlinya banyak
> dan orangnya (para pekerja) pun banyak, dananya juga disediakan.
> Dikatakan bahwa sampai 1999 sekitar 85 % wilayah Indonesia telah
> dipetakan. Sebelum Pak Harto lengser, hasil penelitian selama PJP I ini
> telah dipresentasikan di depan Pak Harto pada tahun 1996/1997. Adakah
> buku pertanggungjawabannya ? Pak Rab Sukamto dari P3G (sekarang PSG -
> Pusat Survei Geologi) pada tahun 2000 mengeluarkan buku berjudul
> "Pengetahuan Geologi Indonesia : Tantangan dan Pemanfaatan" (Publikasi
> Khusus P3G No. 22, Oktober 2000, 91 halaman). Di dalamnya, memuat
> hasil-hasil ringkasan penyelidikan geologi di Indonesia selama 30 tahun
> sebelumnya, peta2 skala seluruh Kepulauan Indonesia ditampilkan. Ini
> jelas dimaksudkan bukan sebagai buku pertanggungjawaban ala Verbeek dan
> Fennema untuk Jawa, dan van Bemmelen untuk Indonesia, tetapi sebagai
> laporan ringkasan saja.
>
>
>
> Tahun 1979, Warren Hamilton dari USGS menerbitkan "Tectonics of the
> Indonesian Region", tahun 1985 Katili mengeluarkan buku kumpulan
> paper2nya, tahun 1989 Charles Hutchison dari Universiti Kebangsaan
> Malaysia menerbitkan "Geological Evolution of SE Asia", dan Robert Hall
> serta Derek Blundell tahun 1996 (sebagai editors) menerbitkan "Tectonic
> Evolution of SE Asia". Tahun 2000, 25 penulis (diorganisasi dan di-edit
> oleh Herman Darman dan Hasan Sidi) menerbitkan buku "An Outline of the
> Geology of Indoneisa" sebagai awal pembaharuan 50 tahun buku van
> Bemmelen. Tahun 2003, P3G mengeluarkan "Atlas Geologi dan Potensi
> Sumberdaya Mineral dan Energi Kawasan Indonesia Skala 1 : 10.000.000",
> di dalamnya dapat ditemukan puluhan peta geologi hasil penyelidikan
> geologi di Indonesia selama ini. Buku ini bagus dipakai untuk melihat
> geologi regional Indonesia dalam berbagai aspek. Keenam buku tersebut
> adalah buku-buku terpenting untuk mengetahui geologi Indonesia secara
> regional dan beberapa bisa cukup detail.
>
>
>
> Adakah publikasi detail pertanggungjawaban macam Verbeek dan Fennema
> (1896) atau van Bemmelen (1949) sebagai hasil penyelidikan 30 tahun itu
> ?. Tidak ada. Atlas peta geologi (P3G, 2003) mungkin dimaksudkan sebagai
> laporan pertanggungjawaban, tetapi tak ada bukunya.
>
>
>
> Apakah kita bisa memperbaharui buku van Bemmelen (1949) menggunakan
> semua data yang sudah kita punyai sampai sekarang, dan semua publikasi
> yang telah kita punyai sampai sekarang ? Berdasarkan kemampuan, tentu
> saja kita bisa. Berapa banyak profesor, doktor, dan master yang sudah
> kita punyai ? Berapa banyak perguruan tinggi yang membuka jurusan
> geologi yang sudah kita punyai ? Berapa banyak lembaga-lembaga riset
> geologi yang sudah kita punyai ? Berapa banyak organisasi profesi
> geosains yang sudah kita punyai ? Menurut hemat saya, itu sudah lebih
> dari cukup kalau untuk menyusun buku seperti yang van Bemmelen
> keluarkan. Lalu, mengapa dong kita tak kunjung menerbitkan buku "Geology
> of Indonesia" terbitan baru ? Kata Prof. Adjat Sudradjat pada suatu
> obrolan bersama beliau, "karena kita sekarang terlalu banyak orang
> pintarnya, sehingga gak jadi-jadi" Ini tentu kata-kata bersayap.
>
>
>
> Seingat saya IAGI pernah punya komisi (atau task force ?) pembaharuan
> buku van Bemmelen awal  tahun 1990an di bawah komando alm. Dr. Bona
> Situmorang, tetapi ini tidak berjalan sebab mungkin Pak Bona saat itu
> sibuk di berbagai kegiatan dan organisasi (termasuk Timor Gap).
>
>
>
> Nah, apakah kita memang perlu memperbaharui buku van Bemmelen (1949) ?
> Atau cukup puas dengan publikasi2 yang ada yang cukup detail seperti
> Hamilton (1979), Hutchison (1989) dan Hall dan Blundell (1996) dan atlas
> peta-peta geologi (P3G, 2003) dan ribuan publikasi selama ini yang
> tersebar di mana2. Dengan cara begitu, berarti kalau kita mau mengetahui
> geologi suatu daerah di Indonesia, maka kita mesti mengumpulkan semua
> publikasi tentang daerah itu lalu mempelajarinya satu demi satu.
>
>
>
> Lalu, kalau kita mau memperbaharui buku van Bemmelen (1949), siapa yang
> seharusnya menyusun buku itu ? Badan Geologi (Pusat Survei Geologi) ?
> Konsorsium perguruan tinggi ? IAGI ? Lembaga-lembaga riset geologi
> (seperti Pusat Geoteknologi LIPI) ? Perusahaan-perusahaan Konsultan
> Geologi ?
>
>
>
> Keluar dari itu, buku van Bemmelen (1949, 1972) masih baik sekali
> dipakai untuk mengetahui geologi di pelosok pulau mana pun di Indonesia;
> sekalipun sintesisnya masih menggunakan teori-teori yang dulu
> dikembangkannya di rantai pegunungan di Spanyol (Beltic) dan diilhami
> konsep geo-tumor Haartman tahun 1920-1930-an. Sebagai contoh, bisa dicek
> di keterangannya tentang asal Laut Banda.
>
>
>
> Demikian, untuk kita pikirkan bersama kalau kita cukup peduli dengan
> Geologi Indonesia.
>
>
>
> Salam,
>
> awang
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> ----------------------------------------------------------------------------
> Hot News!!!
> EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
> 228 papers have been accepted to be presented;
> send the extended-abstract or full paper
> by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
> Joint Convention Bali 2007
> The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
> Exhibition,
> Bali Convention Center, 13-16 November 2007
>
> ----------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
>
>
>
>
>
> ----------------------------------------------------------------------------
> Hot News!!!
> EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
> 228 papers have been accepted to be presented;
> send the extended-abstract or full paper
> by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
> Joint Convention Bali 2007
> The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
> Exhibition,
> Bali Convention Center, 13-16 November 2007
>
> ----------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
>
>


-- 
===========================
Se queremos progredir, não devemos repetir a história, mas fazer uma
história nova.
If we want to progress, we do not have to repeat history, but to make a new
history.


----------------------------------------------------------------------------
Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007
----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke