Berarti dengan adanya diskusi diantara ketiga pihak ini diharapkan akan
meminimalisasi subjektivitas besar bonus dan kaya-miskinnya suatu blok
sedini mungkin.
Terimakasih pak Awang atas penjelasannya.

Salam,
Andi 

-----Original Message-----
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, January 25, 2008 8:25 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Cost Recovery Capai US$ 8,33 Miliar Selama
2007

Andi,
   
  Yang akan menentukan penaksiran kekayaan sumberdaya hidrokarbon di
tempat (Hydrocarbon in Place-HCIP) maupun yang bisa diambil (Recoverable
Resources- RR/ Expected Recovery) ada tiga pihak : calon investor, tim
teknis Migas, perguruan tinggi. Perguruan tinggi harus independen.
   
  Pasti nanti akan ada diskusi pada saat penilaian materi tender. Ini
nanti juga akan dilakukan discounted factor oleh faktor risiko karena
ketersediaan data. Faktor risiko daerah frontier dan mature pasti akan
lain. Seperti jumlah kupon undian atas akumulasi tabungan di bank
begitulah bonus akan diatur, misalnya 100-500 MMBO = bonus 1 juta US,
500-1000 = bonus 2 juta, dst..setiap kelipatan RR sekian tambah bonus
sekian dsb.
   
  Saat ini besaran signature bonus akan menjadi salah satu faktor yang
dinilai dalam evaluasi pemenangan tender, aturannya gak ada, hanya
aturan minimal bonus ada (1 juta USD); besok2 kalau sistem KPS baru
benar2 berlaku, bonus akan disesuaikan dengan besarnya sumberdaya.
Urusan bonus diselesaikan di depan sebelum tanda tangan kontrak, tak
akan ada koreksi bonus di kemudian hari sebab besaran bonus dan
sumberdaya telah menjadi agenda dalam evaluasi tender.
   
  salam,
  awang
   
   
  
"Salahuddin, Andi" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Pak Awang dan rekan2 ysh,

Permisi ikut nimbrung...
Ada statement pak Awang yang saya kurang faham.
"Aturan lain adalah bahwa bonus tanda-tangan kontrak akan disesuaikan
dengan jumlah sumberdaya di dalam blok itu, semakin kaya semakin tinggi
bonusnya."

Apakah yang dimaksud dengan sumberdaya tsb adalah expected HCIP dan
expected recovery pada blok tertentu?
Sedangkal pengetahuan saya, besaran expected HCIP dan recovery yang
dihitung oleh suatu KPS (biasanya dilakukan oleh departemen explorasi
atau new ventures) nilainya diperoleh dengan studi awal yang semi
regional, mulai dari mapping, prospects/leads inventory, basin modeling,
geomodeling, engineering, economics, dll, yang saya yakin banyak
bapak/ibu disini yang jauh lebih tahu.
Tidak menutup kemungkinan bahwa antara pemerintah (tim teknis BPMigas?),
KPS A, KPS B, dan KPS2 lainnya yg meneliti blok ini menghasilkan besaran
expected HCIP (sumberdaya blok) yang berbeda-beda, tergantung dari G&G
play concept, analog yang digunakan, dan parameter-parameter perhitungan
yang mereka gunakan saat studi tahap awal explorasi. Ada beberapa kasus
dimana 2 lapangan yang berdekatan, yang satunya kaya sedangkan yang
satunya lagi miskin. 
Jadi pada akhirnya, menurut saya, penyesuaian antara besar bonus dan
jumlah sumberdaya di blok akan sangat subjektif di mata pemerintah dan
para KPS.

Atau apakah mungkin bahwa signing fee bisa 'di-adjust' kembali
berdasarkan hasil real yang diperoleh pada tahapan appraisal dan
development? Dimana pada tahap ini, besaran HCIP bisa jauh lebih besar
atau jauh lebih kecil daripada expected HCIP pada tahapan explorasi.
Jika ternyata kekayaan blok tersebut lebih besar drpd yang diperkirakan
saat explorasi, maka KPS harus bayar sisa bonusnya ke pemerintah
berdasarkan prorata. Tapi kalau ternyata blok tersebut sangat 'miskin'
atau non-commercial, apakah pemerintah harus 'mengembalikan' signing
bonus yang ternyata terlalu besar? Mungkin sulit untuk melakukan hal
ini.

Mohon pencerahannya...

Salam,
Andi


----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.

---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke