Kalau berta yang ini agak lumayan , kok Kompas kalah canggih
dibanding koran daerah ya.
Sepanjang sejarah mgas , kita tahu bahwa
sampai saat ini "fore arc basin" belum tterbukti sebagai
penghasil migas.
Daerah yang sangat dekat dengan lokasi
ii , Nias , pernh dieksplorasi oleh Caltex , dan kurang berhasil,
Walaupun demikian , tentunya ada dasar dasar ilmiah statemen dari BPPT
sperti itu , jadi perlu pengkajian yang objektif dan menghilangkan apriori
sebelum jelas jelas hal ini adalah "mimpi" seperti
dikatakan Vicky.
Si Abah
________________________________________________________________________
> Berikut petikan koran lokal di aceh
tentang berita dari BPPT ini.
> Ada baiknya IAGI, BPPT, maupun BP
Migas bisa duduk bersama sebelum
> mengeluarkan berita gembira
spt ini, setidaknya berita tsb tidak sampai
> dipolitisir oleh
sekelompok massa, apalagi daerah ini yang baru saja
> mengakhiri
konflik.
>
> Migas Raksasa Ditemukan di Aceh
>
JAKARTA - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersama lembaga
> riset geologi dan
> kelautan Jerman (BGR) menemukan
sumber daya minyak dan gas (migas)
> berskala raksasa di timur
> laut Pulau Simeulue, Aceh. Potensi hidrokarbon itu ditaksir
mencapai 50
> miliar barel. Lebih besar
> dari yang
terdapat di Banyu Urip, Jawa Timur, yang hanya 450 juta barel.
>
Direktur Pusat Teknologi
> Inventarisasi BPPT Yusuf Surahman
menjelaskan, potensi itu berdasarkan
> perhitungan dengan
> porositas 15 persen. Porositas merupakan kemungkinan batuan
menyimpan
> cairan (termasuk
> minyak) di dalam
gugusannya.
> Karena rata rata saat ini porositas yang digunakan
sekitar 20 persen.
> Jadi, 15 persen itu realistis,
>
katanya dalam jumpa pers di Gedung BPPT, Jakarta, Senin (11/2).
>
Sementara, jika menggunakan porositas 30 persen, maka diperkirakan volume
> minimum cekungan
> mencapai 107,5 miliar barel dan
volume maksimumnya 320,79 miliar.
> Jika dibandingkan dengan
negara negara lain, penemuan ini termasuk
> kategori kakap. Arab
Saudi,
> misalnya, cadangan terbuktinya 264,21 miliar barel,
sehingga bisa
> dieksplorasi selama 250 tahun.
>
Sedangkan potensi migas di Banyu Urip, Jawa Timur, sebesar 450 juta barel.
> Adapun lapangan
> migas yang dapat dikategorikan
sebagai giant field adalah apabila volume
> cadangan terhitung
> mencapai 500 juta barel.
> Pascagempa
>
Penemuan potensi migas di perairan Simeulue itu bermula dari penelitian
> yang dilakukan BPPT
> terkait gempa dan tsunami di
Aceh pada 26 Desember 2004. Saat itu BPPT
> bersama lembaga riset
> geologi dan kelautan Jerman (BGR) meneliti struktur geologi di
sekitar
> Aceh-Nias dan akhirnya
> menemukan potensi
hidrokarbon di sekitar Pulau Simeulue.
> Yusuf Surahman
menambahkan, terdeteksinya potensi migas itu karena dipicu
> oleh
gempa yang
> terjadi di Aceh akhir Desember 2004 yang membuat
geseran lokasi source
> rock. Source rock
> merupakan
batu yang mengeluarkan panas untuk mematangkan kandungan minyak.
> Potensi
> hidrokarbon ini ditemukan di kedalaman sekitar
1.900 meter di bawah air
> laut.
> Ia tak lupa
mengingatkan bahwa volume tersebut hanya merepresentasikan
>
ruang dalam bentuk
> tangki yang belum tentu seluruhnya diisi
oleh hidrokarbon, berhubung ruang
> dalam batuan
>
dipengaruhi faktor lain, seperti indeks saturasi air, kemampuan daya
> tampung minyak, dan gas.
> Menurut Yusuf, hidrokarbon
tersebut belum bisa dipastikan sebagai
> kandungan minyak dan gas
> (migas). Namun, pihaknya menemukan carbonat build up yang
mencirikan
> minyak dan bright spot
> yang mencirikan
gas.
> Begitupun, masih dibutuhkan kajian yang lebih teliti untuk
mengetahui
> kandungan yang
> sebenarnya.
>
Kepala BPPT Prof Dr Said D Jenie menyatakan sudah melaporkan penemuan ini
> ke Departemen
> Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM),
tapi lama tak dapat respons. Sampai
> akhirnya Pertamina
> menyatakan ketertarikan untuk bekerja sama dengan BPPT melakukan
kajian
> lebih dalam.
>
http://serambinews.com/old/cetak.php?aksi=cetak&beritaid=42390
> 2 of 2 12/02/2008 14:29
> Pertamina sudah kirim letter of
intent, katanya.
> Pakar perminyakan dari Exploration Think Tank
Indonesia (ETTI), Dr Andang
> Bachtiar, berpendapat
>
potensi minyak dan gas (hidrokarbon) yang baru ditemukan di perairan timur
> laut Pulau Simeulue
> itu perlu segera
ditindaklanjuti.
> Kalau potensinya mencapai 107,5 miliar sampai
320,79 miliar barel itu
> suatu jumlah yang sangat
>
besar. Jika dari potensi itu hanya terbukti 25 persen saja, masih juga
> merupakan angka yang
> sangat menarik, ujarnya di Jakarta
kemarin.
> Ia perkirakan butuh tiga tahun untuk membuktikan
cadangan dengan melakukan
> pengeboran 14
> sumur dan
studi seismik senilai US$ 3 juta.
> Sementara itu, Kepala BPPT
Prof Said Jenie berharap, Pemerintah Indonesia
> segera
mengamankan
> potensi tersebut agar dapat dikuasai oleh negara.
> BPPT menyarankan untuk segera dilakukan penelitian lanjutan
semaksimal
> mungkin yang
> dilaksanakan para peneliti
dalam negeri yang sudah memiliki kemampuan dan
> fasilitas. BPPT
dan
> LIPI memiliki sejumlah armada kapal riset Baruna Jaya untuk
membuktikan
> kebenaran
> ada-tidaknya cadangan itu,
katanya. Titik koordinat
> Guna memastikan titik kordinat tempat
ditemukannya ladang migas baru itu,
> Serambi coba
>
menghubungi Kepala Divisi Komunikasi Pertamina Pusat Jakarta, Wisnuntoro
> petang kemarin.
> Namun, Wisnuntoro mengaku hingga
kemarin belum mengetahui persis lokasi
> tersebut.
>
Saya belum tahu lokasi temuan migas itu. Besok akan saya tanyakan ke BP
> Migas. Soalnya, kalau
> menyangkut eksplorasi minyak
dan gas itu kewenangan BP Migas (Badan
> Pelaksana Kegiatan Usaha
> Hulu Minyak dan Gas Bumi -red), kata Wisnuntoro yang mantan
kepala
> Pertamina Unit Pemasaran I
> Medan.
(dtf/usb/ant)
> Copyright © 2008 Serambi Indonesia.
All rights reserved.
>
> ----- Mesej Asal ----
> Daripada: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>
> Kepada: iagi-net@iagi.or.id
> Dihantar: Selasa, 12
Februari, 2008 10:51:38
> Subjek: Re: [iagi-net-l] JakPost -
Agencies discover hydrocarbon in Aceh
>
> 2008/2/12
> Ferry
> Bastaman
> Hakim
>
<[EMAIL PROTECTED]>:
>>
> Tapi
> terus
> terang
> saya
> ragu
>
biogenic
> gas
> generation
> mampu
>
efektif
> untuk
>>
> mengisi
> tank
> sebesar
> itu.
>
> Paling
>
tidak
> ada
> dua
> hal
> yang
> menjadi
> unsur
> penting
> dalam
> menghasilkan
> kuantitas
> minyak
>
sebesar
> itu
> :
> 1.
> Source
> (charging)
> -
> Apakah
> ada
>
source
> rock
> yang
> mampu
>
menggenerate
> HC
> sebanyak
> itu
> ?
> 2.
> Container
> capacity
> -
> Apakah
> ada
> tanki
> atau
>
kontener
> yang
> mampu
> menampungnya
> ?
> Porosity,
> Seal
> capacity
> ....
> dalam
> hal
> ini
>
termasuk
> rentesion
> (seberapa
> kuat
> menahan
> dalam
> waktu
> tertentu.
> (btw,
> setahuku
> jarang
> (tidak
> ada)
> reef
> build-up
> yang
>
terisi
> "full
> to
> spill",
> jangan-jangan
> yang
> dihitung
> hanya
> ukuran
> dari
> kontainernya
> saja)
> 3
> ...
>
> Salah
> satu
> cara
> utk
> "reality
>
check"
> adalah
> mencari
> analogi,
> adakah
> analoginya
> di
> lokal
> Indonesia
> (region
> Asia)
> kalau
> masih
> mau
> mencoba
> lagi,
>
mencari
> analogi
> secara
> global,
>
adakah
> analoginya
> "somewhere
> on
> earth"?.
>
> Mari
> bermimpi
> bareng-bareng
> !
> Lupakan
> sejenak
> "reality
> check"
> kita
>
coba
> "out
> of
> the
>
box".
>
> Kalau
> masih
> akan
> mencoba
> improvisasi
> "out
>
of
> the
> box",
> boleh
> saja
> dilakukan.
> Walaupun
> harus
>
disadari
> kita
> akan
> tetep
> harus
> dalam
> koridor
> "BOX".
>
Boxnya
> bisa
> saja
> "local
>
analogue",
> bisa
> saja
> dalam
> box
> "global
> analogue".
>
Kalau
> masih
> kurang
> dalam
>
"fundamental
> physics".
> artinya
>
apakah
> spekulasi
> kita
> masih
>
akan
> diakui
> dalam
> ilmu
> fisika
> ?
> Misalnya,
> apakah
> source
> rock
> yang
> diperkirakan
> ada
> itu
> akan
> mampu
> 50%
>
efficient
> menghasilkan
> HC
> ?
>
> Yang
> ingin
> saya
> sampaikan
> adalah
> ...
> penyampaian
>
"angka"
> (walaupun
> spekulatif)
>
itu
> mestinya
> selalu
> dalam
>
sebuah
> koridor
> ilmiah,
> apalagi
>
BPPT.
> Dan
> saya
> yakin
> mereka
> sudah
> melakukannya
> dengan
>
baik.
> Tentusaja,
> menyampaikan
> angka
> sebesar
> itu
> walaupun
> ingin
> out
> of
> the
> box,
> tetap
> harus
> dalam
> koridor
>
hukum-hukum
> ilmu
> dasar
> fisika
>
dan
> kimia.
>
> Salam
> mimpi
>
> RDP
>
>
>
----------------------------------------------------------------------------
> To
> unsubscribe,
> send
> email
> to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To
> subscribe,
> send
> email
> to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit
> IAGI
> Website:
> http://iagi.or.id
> Pembayaran
> iuran
> anggota
> ditujukan
> ke:
> Bank
> Mandiri
> Cab.
> Wisma
>
Alia
> Jakarta
> No.
> Rek:
> 123
> 0085005314
> Atas
> nama:
> Ikatan
> Ahli
> Geologi
> Indonesia
> (IAGI)
> Bank
> BCA
> KCP.
> Manara
>
Mulia
> No.
> Rekening:
> 255-1088580
> A/n:
> Shinta
> Damayanti
> IAGI-net
> Archive
> 1:
>
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net
> Archive
> 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
---------------------------------------------------------------------
>
> DISCLAIMER:
> IAGI
> disclaims
> all
> warranties
> with
> regard
> to
> information
> posted
> on
> its
> mailing
> lists,
> whether
> posted
> by
> IAGI
> or
>
others.
> In
> no
> event
> shall
> IAGI
> and
> its
> members
> be
> liable
> for
> any,
> including
> but
> not
> limited
> to
>
direct
> or
> indirect
> damages,
> or
> damages
> of
> any
> kind
>
whatsoever,
> resulting
> from
> loss
> of
> use,
> data
> or
>
profits,
> arising
> out
> of
> or
> in
> connection
> with
> the
>
use
> of
> any
> information
> posted
> on
> IAGI
> mailing
> list.
>
>
---------------------------------------------------------------------
>
>
>
>
>
>
>
> Search, browse and book your hotels and flights through Yahoo!
> Travel http://sg.travel.yahoo.com