Ayi Sastra (ari Ayi Tony mah te pantes nya , mun Tony mah pantesna Den Tony heheh)
1. Leres sanes Sri ..... tapi Suwi ..... dulu beliau dibedakan dengan saya ada dua , satu dia Yanto Jawa , Abah Yanto "Sunda" (padahal pun Aki teh ti Wetan) dua , dia pinter , bageur , Abah rada teu pinter (henteu ari bodo pisan mah), rada baong. 2.No comment , hanya seperti saya terangkan ini bkan reuni FORMAL dari angkatan , jadi sebenarnya hanya kebetulan person person-nya angkata n XX atau YY di Geologi itebe . kitu tah. 3, Kalau ada sesuatu yang berkembang DALAM reuni-an , tentu dapat dikembangkan dan disalurkan ke institusi yang lebih formal . Umpama : Dari cicirihilan sama pak RPK dg Zanial ada pemikiran untuk kontribusi mengenai pendanaan utk peta cekungan , ya disalurkan pemikiran itu ke BP Migas atu ke Dirjen, kalau Gio sama Supardiyono ada pemikiran mengenai pelestarian Bandung Utara , ya disalurkan ke Pem Kot atau LSM yang berhubungan dengan itu . Kitu tah Ayi , hatur nuhun . Terlepas dari exlusivisme-nya forum ini , kita tidak dapat memungkiri bahwa suatu pengalaman bersama dimasa lau akan dapat dinikmati dan HANYA benar benar dinikmati oleh nabusia yang bersama sama mengalaminya. Alangkah baiknya apabila rekan rekan yang lain dapat membentuk forum seperti ini dengan hanya satu tujua yaitu silaturahmi diantara sesama yang memiliki kenangan yang sama tanpa embel mbel tujuan politik , atau bisnis. Si Abah _______________________________________________________________________ Yth Abah dan rekans, > 1) Sriwiyanto 62..LIPI...saha eta teh Abah.... > Setahu saya mah SUWIJANTO.....(62) senior Abah Anom di LIPI, expert nya > REMOTE SENSING GEOLOGY..... > 2) Masalah penamaan grup kumpul kumpul, bebas lah....apa saja boleh..tapi > kalau boleh usul: ALUMNI GEOLOGI ITB ANGKATAN xx-yy. Nama ini 'relatif'No commnet > abadi (kalau Jurusan dan Departemen sekarang sudah almarhum diganti jadi > ProDi, walaupun sekarang bingung juga karena ada istilah LIEUR: Geologi > terapan dan non terapan???). Kalau Alumni GEA ITB, bagus...tapi nggak > semua anak Geologi ITB adalah GEA, nanti kasihan deh yg bukan anggota GEA. > Sampai Angkatan 1977 paling tidak, semua anak geologi ITB yach GEA, tetapi > setelah itu banyak juga yg 'tidak berhak pakai jaket kuning' alias tidak > ikut OS Jurusan, dengan alasan macam-macam. Belum lagi kita harus mengadop > teman-teman yang hanya S2/S3 di Geologi ITB, kan Alumni Geologi ITB > juga..walaupun S1 nya dimana mana..atau teman-teman yang S1 nya setengah > di ITB (ex AGP/PPTMGB Cepu/Sarmud UPN, pada ngambil amfulen sekitar 2 > tahun terus Thesis....Zaman akhir 70 an banyak tuh.... > 3) Kalau kebetulan setelah ngumpul terus pada ingin 'usaha/bisnis bareng' > itu sih biasa...tak usah dipermasalahkan..... > > Salam: Abah ANOM (TPS) > > -----Original Message----- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, March 11, 2008 10:26 AM > To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]; Toto Santosa; > [EMAIL PROTECTED] > Subject: Re: [iagi-net-l] REUNI ALUMNI GEA ITB 1960 - 1965 > > > >> > > > > > Rekan > Rekan > > Terpaksa Si Abah harus > bicara nich , agar tidak jadi salah faham mengenai forum yang > disebutkan oleh Mang Okim > Mungkin perlu disampaikan > maksd dari forum ini sebagaimana dikatakan oleh penggagas Gio (Giovani > Wiyarto Gl 61). > > > > > > Pertemuan ini > dimaksudkan sebagai ajang kangen kangenan dari mahasiswa yang > sering kumpul nunggu kuliah , atau bareng > kuliah atau praktikum pada era masa > belajar kl thn 1965 s/d thn 1970-an. > > > > > Sama sama mengerjakan proyek juga merupakan ajang dimana para > mahasiswa tersebut menjadi lebih akrab , > contoh Ekplorasi Pertemina di Sultra 1968/70 > melibatkan 16 mahasiwa gl 62 > – 65. > Jadi merupakan kumpulan kumpulan mahsiswa/i dari berbagai angkatan > yang merasa AKRAB ( > disitu juga ada mahasiswa yang suka > menyendiri dan mungkin akrab dengan mahasiswa yang lain in fakta-nya), > dus tidak ada kaitan bahwa reuni ini merupakan formil reuni > angkatan. > > > Jadi pada > awalnya forum ini tidak bernama. > > > > > Tuan rumah pertemuan terakhir menamakan Reuni Gea 1960 - 1965 > > > Kumpulan mahasiswa ini sangat beragam dari yang > sangat pintar sepertiAdjat Sydrajat 60 ,Sudjatmiko 60 , Zanial > Achmad 63 , sampai yang rajin rajin seperti Toto Santosa > 63, Supardiono 62 , yang lambat seperti > si Abah 63 , Maruhum Hutabarat 57 menjadi akrab dalam stuasi > tahun > 1965-1967 dimana kegiatan kurikuler sering diselingi olah > aksi mahasiswa , jaga kampus/piket dsb. > > > Berhubung berbeda “kepandai-an” , tak > heran selesai dari ITB –pun menjadi tidak sama pula , > ada yang cepet ada yang sedeng ada yang lambat . Plus > kemudian bekerja dibidang yang sangat berlainan , maka > selama berbakti ( hehehe > jargon-nya) kesempatan untuk > melakukan kntak jarang bahkan ada yg sama sekali tak pernah. > Apalagi bila juga tidak > aktif di perhimpunan seperti IAGI atau > HAGI. > > > > > Sebagai contoh > Gio 60 , alm Sumaryono yang berkiprah di PU sangat > jarang dapat kontak dengan Toto 63 , ZA 63 atai Si Abah yang > di Pertamina , juga Hudaya 62 Inco dan Sriwiyanto 62 yang di > LIPI. > > > Setelah pada pensiun , maka timbul > kekangenan untuk kumpul kumpul sambil heureuy , seuseurian > , minum kopi sambil tanya “apa kabar” > ,makan makan , pulang sambil janjian kapan ketemuan > lagi. Dus , hanya itu sama sekali tidak ada serius-ya > . > > > > > Tidak formil sama > sekali. > Pada pelaksanaan pertemuan ada > “kesepakatan” , bahwa tuan rumah bisa > mengundang rekan rekan lain yang akrab dengan tuan rumah , > sehingga reuni menjadi lebih besar dan rame , tapi akibat > lainnya adalah biaya-nya bisa menjadi lebih > besar. > > > > Oleh karena itu rasanya nama nama yang > diusulkan pak Dardji dan nama yang saya sebutkan > diatas kok sangat berat ya, bagaimana kalau > dinamakan Reuni Gea 6065 Genk , agar lebih > ngetrend dan bernuansa sangat tidak > formil. > > > > > > > Si > Abah > (yang > nggak ngerti mengapa reuni-an seperti ini kok begitu > pentingnya sampai masuk di iagi webbsite > ? > > > > > Rekan > Rekan > > Terpaksa > Si Abah harus bicara nich , agar tidak jadi salah > faham mengenai forum yang disebutkan oleh Mang Okim > > Mungkin > perlu disampaikan maksd dari forum ini sebagaimana > dikatakan oleh penggagas > Gio (Giovani Wiyarto Gl > 61). > > > > > > Pertemuan ini dimaksudkan sebagai > ajang kangen kangenan dari mahasiswa yang sering > kumpul nunggu kuliah , > atau bareng kuliah atau praktikum pada era masa belajar kl > thn 1965 s/d thn 1970-an. > > > > > Sama sama > mengerjakan proyek juga merupakan ajang > dimana para mahasiswa > tersebut menjadi lebih akrab , contoh Ekplorasi > Pertemina di Sultra 1968/70 > melibatkan 16 mahasiwa > gl 62 – 65. > Jadi merupakan > kumpulan kumpulan mahsiswa/i > dari berbagai angkatan yang merasa AKRAB ( > disitu juga ada > mahasiswa yang suka menyendiri dan mungkin akrab > dengan mahasiswa yang lain in fakta-nya), dus > tidak ada kaitan bahwa reuni ini merupakan formil > reuni angkatan. > > > Jadi pada awalnya forum ini tidak > bernama. > > > > > Tuan rumah > pertemuan terakhir menamakan Reuni Gea 1960 - > 1965 > > > Kumpulan mahasiswa ini > sangat beragam dari yang sangat > pintar sepertiAdjat Sydrajat 60 > ,Sudjatmiko 60 , Zanial Achmad 63 , > sampai yang rajin rajin seperti Toto > Santosa 63, Supardiono 62 , yang > lambat seperti si Abah 63 , > Maruhum Hutabarat 57 menjadi > akrab dalam stuasi tahun 1965-1967 dimana > kegiatan kurikuler sering diselingi > olah aksi mahasiswa , jaga kampus/piket > dsb. > > > Berhubung berbeda > “kepandai-an” , tak heran > selesai dari ITB –pun menjadi tidak > sama pula , ada yang cepet ada yang > sedeng ada yang lambat . Plus kemudian > bekerja dibidang yang sangat > berlainan , maka selama berbakti ( hehehe > jargon-nya) > kesempatan untuk melakukan > kntak jarang bahkan ada yg sama sekali tak > pernah. Apalagi bila juga tidak > aktif di perhimpunan seperti IAGI > atau HAGI. > > > > > Sebagai > contoh Gio 60 > , alm Sumaryono yang berkiprah di PU > sangat jarang dapat kontak dengan Toto 63 > , ZA 63 atai Si Abah yang di Pertamina , > juga Hudaya 62 Inco dan Sriwiyanto 62 yang > di LIPI. > > > Setelah pada > pensiun , maka timbul kekangenan > untuk kumpul kumpul sambil heureuy , > seuseurian , minum kopi sambil > tanya “apa kabar” ,makan > makan , pulang sambil janjian kapan > ketemuan lagi. Dus , hanya itu sama > sekali tidak ada serius-ya > . > > > > > Tidak formil sama > sekali. > Pada pelaksanaan > pertemuan ada > “kesepakatan” , bahwa tuan > rumah bisa mengundang rekan rekan lain > yang akrab dengan tuan rumah , > sehingga reuni menjadi lebih besar dan > rame , tapi akibat lainnya adalah > biaya-nya bisa menjadi lebih > besar. > > > > Oleh karena itu rasanya > nama nama yang diusulkan pak > Dardji dan nama yang saya sebutkan > diatas kok sangat berat ya, > bagaimana kalau dinamakan Reuni > Gea 6065 Genk , agar lebih > ngetrend dan bernuansa sangat > tidak > formil. > > > > > > > Si > Abah > (yang nggak > ngerti mengapa reuni-an seperti > ini kok begitu pentingnya sampai > masuk di iagi webbsite > ? > > > > > Rekan > Rekan > > Terpaksa Si > Abah harus bicara nich , agar > tidak jadi salah faham mengenai > forum > yang > disebutkan oleh Mang Okim > > Mungkin perlu > disampaikan maksd dari forum ini > sebagaimana dikatakan oleh > penggagas > Gio (Giovani Wiyarto Gl > 61). > > > > > > Pertemuan ini > dimaksudkan sebagai ajang > kangen kangenan dari mahasiswa > yang sering kumpul nunggu > kuliah , atau bareng kuliah > atau praktikum pada > era masa belajar kl thn > 1965 s/d thn > 1970-an. > > > > > Sama sama mengerjakan > proyek juga merupakan ajang > dimana > para mahasiswa tersebut > menjadi lebih akrab , contoh > Ekplorasi Pertemina di Sultra > 1968/70 > melibatkan 16 > mahasiwa > gl 62 – > 65. > Jadi merupakan > kumpulan kumpulan > mahsiswa/i dari > berbagai angkatan yang merasa > AKRAB ( disitu > juga ada mahasiswa yang suka > menyendiri dan mungkin akrab > dengan mahasiswa yang lain in > fakta-nya), dus tidak ada > kaitan bahwa reuni ini > merupakan formil reuni > angkatan. > > > Jadi pada awalnya > forum ini tidak > bernama. > > > > > Tuan rumah > pertemuan terakhir > menamakan > Reuni Gea 1960 - > 1965 > > > Kumpulan > mahasiswa ini sangat > beragam dari yang > sangat pintar > sepertiAdjat Sydrajat > 60 ,Sudjatmiko 60 , > Zanial Achmad 63 > , sampai yang rajin > rajin seperti Toto > Santosa 63, Supardiono > 62 , yang > lambat seperti > si Abah 63 , > Maruhum Hutabarat > 57 > menjadi akrab > dalam stuasi tahun > 1965-1967 dimana > kegiatan kurikuler > sering diselingi > olah aksi mahasiswa , > jaga kampus/piket > dsb. > > > Berhubung > berbeda > “kepandai-an” > , tak heran > selesai dari ITB > –pun menjadi > tidak sama pula , ada > yang cepet ada > yang sedeng ada yang > lambat . Plus kemudian > bekerja dibidang yang > sangat berlainan > , maka selama > berbakti > ( hehehe > jargon-nya) > kesempatan > untuk melakukan > kntak jarang bahkan > ada yg sama sekali tak > pernah. Apalagi > bila > juga tidak > aktif di > perhimpunan seperti > IAGI atau > HAGI. > > > > > Sebagai > contoh > Gio 60 , alm > Sumaryono yang > berkiprah di PU sangat > jarang dapat kontak > dengan Toto 63 , ZA 63 > atai Si Abah yang di > Pertamina , juga > Hudaya 62 Inco dan > Sriwiyanto 62 yang di > LIPI. > > > Setelah > pada pensiun , > maka timbul > kekangenan untuk > kumpul kumpul > sambil heureuy , > seuseurian , minum > kopi sambil > tanya “apa > kabar” > ,makan makan , > pulang sambil > janjian kapan > ketemuan lagi. Dus > , hanya itu sama > sekali tidak ada > serius-ya > . > > > > > Tidak > formil sama > sekali. > Pada > pelaksanaan > pertemuan ada > “kesepakatan” > , bahwa tuan rumah > bisa mengundang > rekan rekan lain > yang akrab dengan > tuan rumah , > sehingga reuni > menjadi lebih > besar dan rame , > tapi akibat > lainnya adalah > biaya-nya bisa > menjadi lebih > besar. > > > > Oleh > karena itu > rasanya nama > nama yang > diusulkan pak > Dardji dan > nama yang saya > sebutkan > diatas kok > sangat > berat ya, > bagaimana > kalau > dinamakan > Reuni Gea 6065 > Genk , agar > lebih > ngetrend dan > bernuansa > sangat tidak > formil. > > > > > > > Si > Abah > (yang > nggak ngerti > mengapa > reuni-an > seperti ini > kok begitu > pentingnya > sampai masuk > di iagi > webbsite > ? > > > > > Rekan > Rekan > > Terpaksa > Si Abah harus > bicara nich , > agar tidak > jadi salah > faham mengenai > forum > yang > disebutkan > oleh Mang Okim > > Mungkin > perlu > disampaikan > maksud dari > forum ini > sebagaimana > dikatakan oleh > penggagas > sdr Gio > (Giovani > Wiyarto Gl > 61). > > > > > > Pertemuan > ini > dimaksudkan > sebagai > ajang > kangen > kangenan > dari > mahasiswa > yang > sering > kumpul > nunggu > kuliah , > atau > bareng > kuliah > atau > praktikum > pada > era masa > belajar kl > thn > 1965 s/d > thn > 1970-an. > > > > > Sama > sama > mengerjakan > proyek > juga > merupakan > ajang > dimana > para > mahasiswa > tersebut > menjadi > lebih > akrab , > contoh > Ekplorasi > Pertemina > di Sultra > 1969/70 > melibatkan > 16 > mahasiwa > gl > 62 – > 65. > Jadi > merupakan > kumpulan > kumpulan > mahsiswa/i > dari > berbagai > angkatan > yang > merasa > AKRAB ( > disitu > juga ada > mahasiswa > yang suka > menyendiri > dan > mungkin > akrab > dengan > mahasiswa > yang lain > in > fakta-nya), > dus tidak > ada kaitan > bahwa > reuni ini > merupakan > formil > reuni > angkatan. > > > Jadi > pada > awalnya > forum > ini > tidak > > bernama.Tuan > rumah > pertemuan > terakhir > menamakan > Reuni > Gea > 1960 - > 1965 > > > > > > > Kumpulan > mahasiswa > ini > sangat > beragam > > > dari > yang > sangat > pintar > seperti > Adjat > Sydrajat > 60 > ,Sudjatmiko > 60 > , > Zanial > > > Achmad > 63 > , > sampai > yang > rajin > rajin > seperti > Toto > Santosa > 63, > Supardiono > 62 > > > , > yang > lambat > seperti > si > Abah > > > 63 > , > Maruhum > Hutabarat > 57 > menjadi > > > akrab > dalam > stuasi > tahun > 1965-1967 > dimana > kegiatan > kurikuler > sering > > > diselingi > olah > aksi > mahasiswa > , > jaga > kampus/piket > dsb. > > > Berhubung > berbeda > “kepandai-an” > , > tak > > > heran > selesai > dari > ITB > –pun > menjadi > tidak > sama > pula > , > ada > yang > cepet > ada > > > yang > sedeng > ada > yang > lambat > . > Plus > kemudian > bekerja > dibidang > yang > sangat > > > berlainan > , > maka > selama > berbakti > ( > > > hehehe > jargon-nya) > kesempatan > untuk > > > melakukan > kontak > jarang > bahkan > ada > yg > sama > sekali > tak > pernah. > Apalagi > > > bila > juga > tidak > aktif > di > > > perhimpunan > seperti > IAGI > atau > HAGI. > > > > > Sebagai > contoh > Gio > 60 > , > alm > Sumaryono > yang > berkiprah > di > PU > sangat > jarang > dapat > kontak > dengan > Toto > 63 > , > ZA > 63 > atai > Si > Abah > yang > di > Pertamina > , > juga > Hudaya > 62 > Inco > dan > Sriwiyanto > 62 > yang > di > LIPI. > > > Setelah > pada > pensiun > , > maka > timbul > > > > > > kekangenan > untuk > kumpul > kumpul > sambil > heureuy > , > seuseurian > , > minum > kopi > > > > > > sambil > tanya > “apa > kabar” > ,makan > makan > , > lalu > ngeloyor > pulang > sambil > janjian > kapan > > > > > > ketemuan > lagi. > Dus > , > hanya > itu > sama > sekali > tidak > ada > serius-ya > . > > > > > Tidak > formil > sama > sekali. > Pada > pelaksanaan > pertemuan > ada > “kesepakatan” > , > bahwa > tuan > rumah > bisa > mengundang > rekan > rekan > lain > yang > akrab > dengan > tuan > rumah > , > sehingga > reuni > menjadi > lebih > besar > dan > rame > , > tapi > akibat > lainnya > adalah > biaya-nya > bisa > menjadi > lebih > besar. > Ini > yang > sebenarnya > sangat > dihindari > oleh > penggagas. > > > > Oleh > karena > itu > rasanya > nama > nama > > > > > > yang > diusulkan > pak > Dardji > dan > nama > yang > terakhir > diatas > kok > sangat > > > > > > berat > ya, > bagaimana > kalau > dinamakan > Reuni > Gea > 6065 > Genk > , > agar > lebih > > > > > > ngetrend > dan > bernuansa > sangat > tidak > formil. > > > > > > > Si > Abah > (yang > nggak > ngerti > mengapa > reuni-an > seperti > ini > kok > begitu > pentingnya > sampai > masuk > di > iagi > webbsite > ? > > > > > >> > Rekan-rekan > IAGI > yang > budiman, >> > >> > Kembali > ke > alam > dalam > suasana > religius > ! > Itulah > tema > yang > diberikan > oleh >> > MC > handal > kita, > Pak > Tjahya > Hadi > , > untuk > Reuni > Alumni > GEA > ITB > 1960 > - > 1965 >> > yang > dilaksanakan > di > Pasir > Luhur > Bandung > pada > hari > Minggu > 2 > Maret > 2008 > . >> > Tak > kurang > dari > 34 > Alumni > yang > hadir, > lebih > separuhnya > membawa > pasangan. >> > Reuni > ini > terasa > istimewa > karena > > dihadiri > juga > oleh > 3 > senior > kita > yaitu >> > Prof. > Soejono > Martodjojo > dan > mbak > Wiwik, > Prof. > Koesoemadinata > dan > ceu >> > Itje, > dan > > Kang > Atik > Suardy > dan > ceu > Yus. > Prof. > Sampurno > dan > Prof > .Sukendar >> > Asikin > yang > confirmed > hadir > ternyata > tidak > bisa > datang > karena > ada >> > keperluan > penting > lainnya > yang > sangat > mendadak. > Sementara > itu > Prof. > Djoko >> > Santoso, > Rektor > ITB, > berhalangan > hadir > karena > waktunya > yang > bertepatan >> > dengan > acara > Dies > Natalis > ITB, > demikian > juga > Prof. > Emmy > Suparka, > Wakil >> > Rektor > ITB, > yang > sehari > sebelumnya > berangkat > ke > Kyoto. > Prof. > Katili > yang >> > ingin > juga > hadir > ternyata > kesehatannya > terganggu. >> > >> > Mengawali > acara, > seluruh > hadirin > diminta > untuk > > berdiri > dan > bersama-sama > >> > menyanyikan > > lagu > Taubatan > Nasuha > dengan > iringan > musik > keyboard. > Inti > lagu >> > tersebut > sekedar > mengingatkan > tentang > > hidup > di > dunia > yang > sangat > singkat >> > dan > untuk > tidak > > mengejar > kehidupan > dunia > semata > karena > hal > itu > akan >> > menimbulkan > keletihan > dan > kesengsaraan. > Di > bait > terakhir, > kita > diingatkan >> > untuk > banyak > bertaubat > karena > ajal > yang > kian > mendekat. > Usai > bertaubatan >> > nasuha, > seluruh > hadirin > mendoakan > para > alumni > yang > sakit > atau > telah >> > meninggal > dunia > antara > lain > Prof. > Rubini, > Prof. > Iwan > Tachyudin, > > Ir. > H. >> > Sumaryono, > dan > lain-lain, > serta > doa > untuk > keselamatan > kita > semua. >> > >> > Back > to > Nature >> > >> > Usai > acara > sambutan > dan > penyerahan > cenderamata > kepada > Prof. > Koesoemadinata >> > dan > Prof. > Soejono > beserta > Mbak > Wiwik > dan > Ceu > Itje > > ( > dasi > country > dan >> > kalung > batumulia > yang > membuat > beliau-beliau > tampak > lebih > muda > dan > lebih >> > energik > ), > seluruh > hadirin > diajak > meninjau > kawasan > workshop > yang > luasnya >> > 6000 > m2 > dan > > penuh > dengan > ribuan > ton > bahan > batumulia > dari > seluruh > pelosok >> > tanah > air. > Fosil-fosil > kayu > dari > Banten > dan > Garut > yang > panjangnya > ada > yang >> > sampai > 14 > meteran > dipajang > di > kawasan > ini, > demikian > juga > kecubung > Sumbar, >> > krisopras > Sultra, > bintal > akik > Ponorogo > dan > Banten, > kristal > kuarsa > Banten, >> > geoda > Pacitan > dan > Banten, > giok > Jawa, > panca > warna > Tasik > dan > Garut, > dll. >> > Demo > kerajinan > batumulia > diperagakan > juga > oleh > para > pengrajin > trampil. >> > Mereka > menyiapkan > dasi > country > dan > kalung > wanita > yang > khusus > dibuat > untuk >> > pasangan > para > Alumni > yang > hadir. >> > >> > Di > sela-sela > peninjauan > kawasan, > seluruh > Alumni > dibuat > terkesima >> > menyaksikan > Prof. > Koesoemadinata > yang > ternyata > masih > mampu > menuruni > dan >> > menaiki > 100 > > tangga > yang > kemiringannya > sekitar > 30 > derajat > ( > dari > halaman >> > atas > > sampai > ke > lembah > sungai > yang > membatasi > kawasan > ). > Alhamdulilah, > para >> > Alumni > mengaku > seolah > kembali > ke > alam > , > kali > ini > bukan > untuk > meneliti >> > beragam > batuan > beku, > metamorf, > dan > sedimen, > melainkan > menikmati > keindahan > >> > batumulia > yang > walaupun > wujud > bahannya > seperti > batu > biasa > tetapi > menjadi >> > indah > berkilauan > setelah > tersentuh > teknologi. >> > >> > Rekan-rekan > IAGI > yang > budiman, >> > >> > Reuni > Alumni > GEA > ITB > 1960 > - > 1965 > ini > merupakan > kelanjutan > dari > reuni > yang >> > dilaksanakan > setahun > sebelumnya > di > rumah > Bapak > Surachman > Suari > di > Bandung >> > ( > 25 > Maret > 2007 > ). > Kali > ini > dan > seperti > sebelum-sebelumnya, > > seksi >> > sibuknya > siapa > lagi > kalau > > bukan > Pak > Tjahya > Hadi > ( > tiba > di > Pasir > Luhur >> > lebih > dari > sejam > sebelum > acara > ), > Pak > Surachman > Suari, > Pak > Supardiyono >> > Sobirin, > Pak > Giovani > Wiyarto, > Bu > Etty > Nuay > ( > langsung > terbang > dari > Bukit >> > Tinggi > bersama > Uda > Nuay > > ), > dll. > Di > barisan > penyumbang > lagu, > selain > Prof. >> > Soejono > ( > sampai > terlambat > lunch > ) > , > Pak > Tjahya > Hadi > , > Pak > Supardiyono, >> > dan > Bu > Etty > Nuay, > ternyata > Prof > Koesoemadinata > menyumbangkan > juga > beberapa >> > lagu > antara > lain > Monalisa > dan > Too > Young > ( > beliau > masih > mendambakan > lagu >> > Hawaian > Wedding > Song > , > sayang > catatannya > tak > tersedia > ). > Di > seksi > hiburan, >> > Pak > Giovani > mampu > membuat > para > Alumni > terpingkal-pingkal > mendengarkan >> > banyolan > dan > sindiran-sindiran > segarnya. >> > >> > Reuni > 9-10 > Agustus > 2008: > Villa > YUSTIK, > Sela > Bintana, > Sukabumi >> > >> > Reuni > Pasir > Luhur > ini > alhamdulilah > telah > berhasil > mengetuk > hati > beberapa >> > alumni > lainnya > untuk > menjadi > tuan > / > nyonya > rumah > reuni > selanjutnya > , >> > antara > lain > Pak > Atik > Suardy > dan > Prof. > Koesoemadinata. > Karena > reuni > di >> > Bandung > telah > dilaksanakan > 2 > kali > berturut-turut, > maka > prioritas > diberikan >> > kepada > Pak > Atik > Suardy > dan > giliran > selanjutnya > insyaallah > > Prof. >> > Koesoemadinata > ( > diperluas > ke > angkatan > sebelum > 1960 > ). >> > >> > Dengan > demikian > maka > reuni > yang > akan > datang > insyaallah > akan > dilaksanakan >> > di > VILLA > YUSTIK > ( > singkatan > dari > Ceu > Yus > dan > Kang > Atik > ) > , > Sela > Bintana, >> > Sukabumi, > pada > hari > Sabtu > dan > Minggu, > 9-10 > Agustus > 2008 > ( > sekalian >> > merayakan > Ulang > Tahun > Kang > Atik > , > 8 > Agustus > 2008 > ). >> > >> > Semoga > makna > silaturahmi > kita > semakin > hari > semakin > meningkat > khususnya >> > dalam > mempererat > tali > persahabatan > dan > kesetiakawanan > di > antara > kita. >> > Amiin. >> > >> > Salam > hormat, >> > >> > Mang > Okim >> > >> > KETERANGAN > GAMBAR > : >> > >> > Duduk > dari > kanan > ke > kiri > : > Kang > Atik, > Bu > Etty > Nuay, > Prof. > Koesoemadinata, >> > Bu > Djoedjoe, > Prof. > Soejono, > mang > Okim. >> > Berdiri > dari > kanan > ke > kiri > : > Pak > Yaya > Sunarya, > Pak > Runtiarko, > Pak > Tjahya >> > Hadi, > Pak > Amar > Rachmat, > Pak > Sumani > ( > 1963, > kesehatannya > memprihatinkan > ), >> > Pak > Supardiyono > Sobirin, > Pak > Toto > Santoso, > Pak > Mulyadi, > Pak > Nugroho, > Pak >> > Nasrun > Nurdin, > Pak > Suroso, > Pak > Thamrin > Cobrie, > Pak > Zanial > Achmad, > Pak >> > Djumardi, > Pak > Umar > Effendy > Daulay, > Pak > Fahmi > Santosa, > Pak > Darwin > Kadar, >> > Abah > Yanto > Sumantri. >> > Berdiri > di > belakang > dari > kanan > ke > kiri > : > Pak > Surachman > Suari, > Pak > Andoko >> > Wibowo, > Pak > Poernomo > Satriyo, > Pak > Bandono, > Pak > > Hudaya, > > Pak > Giovani, > Pak >> > Herman, > dan > Pak > Suwiyanto. >> > Catatan > : > Pak > Mulhadiono > dan > Pak > Joel > Pattipeilohy > > tidak > ikut > difoto >> > karena > datang > terlambat. >> > >> > > -------------------------------------------------------------------------------- > PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) > * acara utama: 27-28 Agustus 2008 > * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 > * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 > * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 > * abstrak / makalah dikirimkan ke: > www.grdc.esdm.go.id/aplod > username: iagi2008 > password: masukdanaplod > > -------------------------------------------------------------------------------- > PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: > * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 > * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung > AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! > > ----------------------------------------------------------------------------- > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > --------------------------------------------------------------------- > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event > shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to > direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting > from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with > the use of any information posted on IAGI mailing list. > --------------------------------------------------------------------- > >