Kalau mau lucu-lucuan, berita yg dicopy dari Detik.com dibawah ini juga
cukup menggelikan, sekaligus bisa menimbulkan 'mispersepsi' di kalangan
masyarakat dan aparat hukum.
Pihak Kejaksaan & Polisi bahkan diberitakan sudah kasak-kusuk berburu 'black
box' untuk mencari data-data pengeboran. Padalah selama ini data-data
tersebut sudah dipublikasikan kepada umum.
**
Salam,
Fajri
-mantan pekerja "black box" pengeboran-
****
*Senin, 14/07/2008 18:45 WIB
'Black Box' Pengeboran Bisa Ungkap sebab Lumpur Lapindo
Irwan Nugroho - detikNews

* *Jakarta* - Ada alat bukti yang dapat menunjukan penyebab bencana semburan
lumpur Lapindo. Alat bukti ini diharapkan bisa mengungkap misteri sekaligus
mengakhiri perdebatan para ahli tentang penyebab tragedi itu.

"Sangat mudah untuk membuktikan itu adalah bencana alam, yakni semacam
'black box' yang berisi parameter mengenai pengeboran," ujar ahli pengeboran
yang juga mantan wakil Dirut Pertamina, Mustika Saleh, saat mendampingi
warga korban lumpur Lapindo di Kejaksaan Agung, Jl Sultan Hasanuddin,
Jakarta Selatan, Senin (14/7/2008).

*Mustika menjelaskan, alat ini seperti yang terdapat di pesawat.* Semua data
pengeboran dicatat dalam alat khusus ini. Ia juga menjelaskan saat ini black
box tersebut berada di Polda Jatim.

Jampidum AH Ritonga yang menemui para korban lumpur Lapindo ini mengaku
kaget ada alat semacam itu. Alat itu tidak pernah disebut dalam berkas
lumpur Lapindo yang dilimpahkan pihak kepolisian.

"*Black box itu tidak bisa bohong, saya baru tahu sekarang*," ujar Ritonga.

Ritonga menambahkan, bila 'black box' pengeboran ini dapat diungkap isinya,
penyebab lumpur Lapindo menjadi jelas.*(rdf/gah)*


On 7/16/08, nyoto - ke-el <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Hehehehe ..... VP Relations koq disuruh ngomong tentang data mud logging
> unit, dimulai dengan kesimpulannya lagi (tidak ada hubungannya antara
> lumpur
> Lapindo dengan sumur BP-1) yach lucu sekali kata2nya ..... hahahaha ....
> Lapindo udah punya pelawak cewek lagi .... saingannya srimulat ....
>
>
> wass,
>
> nyoto
>
>
>
>
>
> 2008/7/16 OK Taufik <[EMAIL PROTECTED]>:
>
> >   Tempo Interaktif:
> >
> > *Pemerintah Akan Tinjau Hasil Arbitrase Lapindo*
> > Selasa, 15 Juli 2008 | 22:30 WIB
> >
> > *TEMPO Interaktif*, *Jakarta*:Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
> > Purnomo
> > Yusgiantoro
> > mengatakan pemerintah akan meninjau hasil persidangan arbitrase
> > internasional yang menyatakan Lapindo Brantas Incorporated kalah.
> >
> > Menteri Purnomo mengaku pemerintah belum menerima laporan adanya
> arbitrase
> > tersebut. "Kami akan cek dulu, karena kami belum pernah dapat laporan ada
> > arbitrase Medco dengan Lapindo," kata Purnomo di Jakarta, Selasa (15/7).
> >
> > Pemerintah, lanjut dia, akan mencari informasi tentang arbitrase
> tersebut.
> > Dia menambahkan, pemerintah tak dilibatkan dalam proses arbitrase
> tersebut.
> > "Kami tak pernah dipanggil untuk menjadi saksi," ujar Purnomo.
> >
> > Hasil putusan Badan Arbitrase Internasional menyatakan bahwa PT Medco
> > Brantas memenangkan gugatan terhadap Lapindo kalah. Majalan Tempo edisi
> > Juni
> > tahun lalu menyatakan, dalam gugatan itu, Medco membeberkan sejumlah
> > pelanggaran yang dilakukan Lapindo terhadap perjanjian kerja sama
> operasi.
> >
> > Salah satunya soal peringatan Medco agar Lapindo memasang selubung bor (*
> > casing) untuk mengantisipasi kebocoran yang diabaikan. Dalam gugatan itu
> > juga disinggung soal dana provisi untuk kegiatan operasional hulu miogas
> > sebesar US$ 14 juta.
> >
> > Medco menolak langkah Lapindo yang "membelokkan"dana operasional itu
> untuk
> > menangani dampak semburan lumpur (Koran Tempo, Senin, 15 Juli).
> >
> > Yuniwati Teryana, Vice President Relations Lapindo Brantas mengatakan
> bahwa
> > data pengeboran yang terekam di mud logging unit menyatakan bahwa tidak
> ada
> > hubungan antara sumur ekplorasi Banjarpanji-1 dan semburan lumpur di
> > Sidoarjo.
> >
> > Mud logging unit adalah satu perangkat alat dalam pengeboran yang
> > berfungsi,
> > antara lain, untuk melakukan pengamatan dan perekaman proses pengeboran.
> >
> > Data mud logging unit tersebut menyatakan bahwa tekanan pengeboran
> > menunjukkan tekanan lubang sumur lebih rendah daripada kekuatan batuan
> > (dinding sumur).
> >
> > "Ini berarti bahwa casing shoe yang merupakan bagian terlemah dari sumur
> > bahkan tidak pecah," ujar Yuniwati.
> >
> > Yuniwati menambahkan, data survei sonan log menunjukkan tidak adanya
> aliran
> > di belakang casing sumur. "Fakta ini membuktikan bahwa casing shoe
> tersebut
> > tidak pecah," kata Yuniwati.
> >
> > Data mud logging unit itu, kata Yuniwati, telah diserahkan kepada pihak
> > Kepolisian Daerah Jawa Timur.
> >
> > Nieke Indrietta-TNR
> > *
> >
> >
> > --
> > OK TAUFIK
> >
>

Kirim email ke