Bahwa Nusa Tenggara Barat (NTB) duduk di dua sistem penunjaman aktif kerak 
samudra yang polaritasnya berlawanan (penunjaman kerak samudra Hindia yang 
miring ke utara vs. penunjaman kerak samudra Banda barat yang miring ke selatan 
- Flores Thrust) dibuktikan oleh dua gempa berturut-turut dalam  dua minggu 
ini. Gempa 11 hari yang lalu terjadi 7 Agustus 2008 dan berlokasi di sisi utara 
Sumbawa dipicu oleh Flores Thrust (lihat ulasan saya di bawah). Gempa subuh 
tadi (18 Agustus 2008 pukul 04.54 WITA) terjadi di sisi selatan Sumbawa dipicu 
oleh penunjaman kerak samudra Hindia.
 
Berikut detail gempa subuh tadi (data USGS) : 
 
Magnitude 4.6 Mb (body magnitude)
Date-Time Monday, August 18, 2008 at 04:54:49 AM at epicenter 

Location 9.125°S, 119.146°E 
Depth 104.6 km (65.0 miles) 
Region SUMBA REGION, INDONESIA 
Distances 85 km (55 miles) SSE of Raba, Sumbawa, Indonesia
280 km (175 miles) W of Ende, Flores, Indonesia
335 km (210 miles) E of Mataram, Lombok, Indonesia
 
Menurut BMG, berdasarkan sms yang saya terima dari seorang kawan di Mataram, 
Lombok, gempa itu bermagnitude 5.6 SR berkedalaman 10 km (?) dengan lokasi 
sedikit bergeser (9.24 LS, 119.04 BT), waktu kejadian gempa 04:54:46 WITA.
 
Gempa ini terjadi di laut, tetapi tak akan menimbulkan tsunami bila mengacu 
kepada statistik tsunamigenic earthquake karena bermagnitude kecil, 
berhiposentrum dalam (104 km) dan kemungkinan pematahannya tidak dip-slip 
(mengacu kepada data historic moment tensor gempa2 di sekitarnya yang 
dikeluarkan USGS). 
 
Perbedaan kedalaman fokus (hiposentrum) gempa antara BMG (10 km) dengan USGS 
(104.6 km) akan penting secara tektonik. Bila data BMG benar, maka ini adalah 
gempa yang terjadi di overriding plate kerak akresi di belakang Sumba 
micro-continent, sementara bila data USGS yang benar maka ini adalah gempa di 
underthrusting plate kerak samudra di bawah segmen utara Sumba. 
 
Berdasarkan semua data regional di wilayah ini, saya lebih percaya bahwa ini 
merupakan gempa yang terjadi di underthrusting Indian oceanic plate yang 
tertekuk di bawah front Sumba micro-continent. Bisa dicek di peta tektonik 
Indonesia Hamilton (1979) bahwa lokasi gempa ini tepat dilalalui isoline 
Wadati-Benioff 100 km.
 
Demikian, saya pikir tak terjadi kerusakan berarti sebab gempa terjadi di 
tengah laut, bukan gempa besar dan dalam.
 
salam,
awang
 
Lampiran : 



[iagi-net-l] Gempa Sumbawa 7 Agustus 2008 6.6 SR
Awang Satyana
Wed, 06 Aug 2008 18:14:38 -0700
Berita dari radio El Shinta dan sms seorang kawan dari Mataram (Pak Heryadi 
Rachmat) melaporkan bahwa telah terjadi gempa pagi ini yang mengguncang wilayah 
Sumbawa utara dan sekitarnya. Data detail gempa adalah sbb. : 
 
waktu kejadian : 06.41 WITA (05.41 WITA)
magnitude 6.6 SR ( 5.7 Mw - regional moment magnitude)
lokasi episentrum : 8.146°S, 117.536°E (210 km TL Lombok)
kedalaman (sementara) : 10 km
 
Lokasi episentrum terjadi di pantai Pulau Moyo, sebuah pulau di utara Pulau 
Sumbawa, atau lokasi tersebut berjarak 40 km ke sebelah barat dari Gunung 
Tambora.
 
Dilaporkan oleh Pak Heryadi bahwa sekitar 50 rumah mengalami kerusakan. 
Wawancara radio El Shinta dengan seorang penduduk di sekitar lokasi kejadian 
mengatakan bahwa beberapa rumah di pantai roboh. Belum ada korban jiwa 
dilaporkan.
 
Gempa ini berhubungan dengan upblock Flores Thrust di sebelah utara 
Sumbawa-Flores. Di jalur sesar besar ini (megathrust) sebenarnya kerak samudera 
Laut Banda sebelah barat menyusup masuk ke bawah busur kepulauan Nusa Tenggara 
di sektor Sumbawa-Flores-Alor. Ini mirip dengan penunjaman kerak samudera 
Hindia di sebelah selatan di bawah Nusa Tenggara. Sehingga, pulau2 Sunda Kecil 
ini sesungguhnya duduk di atas dua penunjaman kerak samudera yang polaritasnya 
saling berlawanan. Statistik kejadian gempa dan tsunami menunjukkan bahwa 
Flores Thrust lebih aktif memicu bencana di wilayah ini daripada tunjaman kerak 
samudra Hindia. Tsunami besar di Larantuka, Flores tahun 1990-an adalah dipicu 
oleh Flores Thrust juga. 
 
Dua penunjaman kerak samudera di utara dan selatan Nusa Tenggara ini membangun 
evolusi geologi wilayah ini secara bergantian. Saat ini yang sedang aktif 
adalah sektor penunjaman sebelah utara atau Flores Thrust (saya pernah ulas di 
milis ini saat menulis  sejarah geologi Lombok).
 
Meskipun dipicu Flores Thrust, gempa Sumbawa pagi tadi mematahkan batuan di 
bawah Pulau Moyo secara mendatar berdasarkan body-wave moment tensor solution 
USGS. Pematahan mendatar berorientasi BD-TL dengan azimuth 37 NE dan kemiringan 
tegak 80 derajat. Tentu, gempa semacam ini tak akan menimbulkan tsunami sebab 
tak memenuhi syarat-syarat tsunami-genic earthquake.
 
Gempa-gempa susulan masih terjadi, penduduk sekitar dihimbau untuk sementara 
tinggal di luar rumah sebab gempa2 susulan dapat merontokkan rumah-rumah yang 
sudah rusak berat.
 
Semoga tak ada kerusakan rumah/gedung terlalu banyak dan korban jiwa. 
 
Nuhun Kang Heryadi, parantos ngintun sms.
 
salam,
awang


      

Kirim email ke