Pak Moelyono Purbo menyusun kamus geologi bahasa Indonesia itu tentu resmi dalam tugasnya di Direktorat Geologi. Pada waktu itu tidak ada seminar-seminar atau forum-forum mengenai itu, ya Pak Moelyono Purbo dianggap authority mengenai hal itu, dan tidak ada mailing list IAGI untuk memprotesnya. Saya pernah diskusi dengan beliau, tetapi beliau selalu mengatakan kalau tidak setuju ya tidak usah digunakan. Tetapi kemudian kelihatannya di Direktorat Geologi dan Departemen Pertambangan menjadi wajib untuk menggunakanannya.
Begitu ceritanya.
RPK
----- Original Message ----- From: "mohammad syaiful" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Friday, November 14, 2008 8:42 AM
Subject: [iagi-net-l] 'tufa' bukan 'tuff' (was: Mari Kita Terus Belajar Bahasa Indonesia)


Terimakasih, pak Koesoema.

Karena agak sedikit penasaran, pagi ini saya coba buka beberapa
referensi yg ada di rumah:

1) Ternyata di dalam 'Oxford Advanced Learner's Dictionary' (7th
Edition), kata 'tufa' maupun 'tuff' tidak ada (yg termuat adalah
'Tuesday' kemudian langsung 'tuft' (halaman 1647).

2) Hal yg sama di dalam kamus karangan John M. Echols dan Hassan
Shadily (baik yg Kamus Inggris - Indonesia maupun Kamus Indonesia -
Inggris).

3) Di dalam 'A Dictionary of Geology' (D.G.A Whitten dan J.R.V Brooks,
1976/reprinted), di halaman 457 ada kata 'Tufa' yg diminta merujuk ke
kata lainnya 'Calc tufa' dan persis di bawahnya ada kata 'Tuff' yg
diminta merujuk ke kata lainnya 'Pyroclastic rocks'.

Saya kira utk 'pyroclastic rocks' cukup jelas bagi kebanyakan rekan.
Di halaman 66, saya temukan 'Calc tufa' (catatan: bukan 'Calc. tufa'
alias tidak pakai tanda titik setelah 'calc') yg penjelasannya cukup
panjang sekitar satu halaman. Saya kutipkan definisi awalnya saja:
"Calc tufa. A general name for deposits of CaCO3 formed by deposition
from solutions of calcium bicarbonate, Ca(HCO3)2: ....".

4) Masih penasaran, saya buka Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi
Ketiga, Depdiknas, Balai Pustaka). Di halaman 1215, saya temukan di
baris paling atas, kata 'tufa' yg aslinya didefinisikan sbb: 'batuan
yg mengedap dr sumber air panas' (asli, dituliskan 'yg' dan 'dr').
Tidak ada penjelasan lainnya.

5) Iseng-iseng, buka juga deh Kamus Kata-kata Serapan Asing dalam
Bahasa Indonesia (J.S. Badudu), yg ternyata tidak memuat kata 'tufa'
maupun 'tuff'.

Nah, bisa ditarik kesimpulan, bukan? Memang bisa tersesat...

Yg selanjutnya menjadi keingin-tahuan saya, dulu ketika pak Mulyono
Purbo membuat kamusnya, apakah memang hanya ide pribadi, ataukah sudah
juga didiskusikan di dalam lingkup yg lebih luas semisal PIT IAGI?
Mungkin pak Koesoema dapat memberikan penjelasan.

Saya juga sedang berpikir, apakah IAGI perlu mengangkat masalah
'bahasa' ini di dalam suatu forum khusus?

salam dari mbogor,
syaiful

2008/11/14 R.P.Koesoemadinata <[EMAIL PROTECTED]>:
Karena istilah 'tufa' itu dalam bahasa Inggris berarti endapan 'travertine'
----- Original Message ----- From: "mohammad syaiful"
<[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Friday, November 14, 2008 5:45 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Mari Kita Terus Belajar Bahasa Indonesia


Terus-terang, dalam beberapa hal, saya sependapat dengan pak Koesoema.
Mohon penjelasan, mengapa terjemahan 'tufa' dari 'tuff' dianggap
menyesatkan?

Terimakasih dan salam,
syaiful

2008/11/13 R.P.Koesoemadinata <[EMAIL PROTECTED]>:

Saya yang kurang setuju dengan istilah2 geologi yang diciptakan Pak
Mulyono
Purbo, karena akan mempersulit untuk menghafalnya, bahkan dapat
menyesatkan.
Contoh tuff diterjemahkan menjadi tufa, menyesatkan. Dalam bahasa
Malaysia
yang ingin memelayukan istilah2 geologi bisa terjadi lucu: graben
diterjemahkan 'lurah tergelincir', padahal graben sendiri adalah berasal dari bahasa Jerman, orang Inggris saja tidak menterjemahkannya. Sebaiknya
istilah-istilah geologi dicari dari bahasa Latin yang diindonesiakan,
karena
lafal bahasa Latin tidak terlalu jauh berbeda dengan bahasa Indonesia.
Istilah geologi bahasa Inggris banyak menggunakan istilah Latin yang
diinggriskan, apalagi dalam bahasa Perancis. Beruntunglah ilmu biologi
yang
secara konsisten menggunakan istilah2 Latin, walapun di'italic'kan.
RPK
----- Original Message ----- From: "Awang Satyana"
<[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Cc: "Geo Unpad" <[EMAIL PROTECTED]>; "Forum HAGI"
<[EMAIL PROTECTED]>; "Eksplorasi BPMIGAS"
<[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, November 13, 2008 4:34 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Mari Kita Terus Belajar Bahasa Indonesia


Iya Pak Untung, terima kasih untuk mengingatkan. Tetapi dalam KBBI (Kamus
Besar Bahasa Indonesia) itu pun, terdapat 24 orang ahli penyumbang
istilah
keilmuan. M.M. Purbo-Hadiwidjojo tercatat di dalam kamus tersebut sebagai
penyumbang istilah-istilah geologi.

Namun demikian, bila kita ingin tahu lebih banyak tentang
peng-Indonesia-an
istilah-istilah geologi, apa yang diingatkankan Pak Untung adalah tepat.
Pak
Purbo pernah menerbitkan dua buku tentang istilah-istilah geologi dalam
bahasa Indonesia, baik sebagai padanan dari bahasa Inggris (diterbitkan
ITB,
1981), maupun sebagai Kamus Ilmu Kebumian (Grasindo, 1994). Bagaimana
perkembangan terbaru pengistilahan geologi dalam bahasa Indonesia setelah
pertengahan tahun 1990 ? Adakah yang meneruskan usaha yang telah dengan
tekun dirintis oleh Pak Purbo tersebut ? Barangkali Pak Untung punya info
?

Mud volcano pernah diterjemahkan sebagai "poton" oleh Pak Purbo, megambil
kata asli dari Pulau Timor yang banyak gununglumpurnya. Tak ada seorang
pun
yang kini menggunakan "poton" tersebut untuk menamai Lusi di Jawa Timur, gununglumpur pun sedikit yang memakainya, lebih banyak yang memakai "Lusi
mud volcano". Ini mencerminkan bahwa kebanyakan orang lebih senang
berbahasa
teknis dengan istilah aslinya. Adakah yang lebih senang memakai "selut"
sebagai ganti "ooze","petabah" untuk monadnock", "bintil" untuk "nodule",
"surutan cepat" untuk "rapid drawdown" ? Saya tak pernah mendengar
seorang
pun lebih senang memakainya. Maka, pengistilahan bahasa Indonesia jelas
masih harus bersaing dengan kegemaran orang beristilah dengan bahasa
aslinya.

Saya memperhatikan bahwa peristilahan yang dianggit Pak Purbo kebanyakan
hanya dipakai oleh publikasi-publikasi keluaran P3G/PSG. Di luar itu,
nampak
keengganan menggunakannya. Entah mengapa. Paling mungkin adalah bahwa
mereka
tidak pernah tahu bahwa istilah-istilah bahasa Indonesia untuk banyak
istilah teknis geologi itu telah ada.

salam,
awang

--- On Thu, 11/13/08, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

From: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [iagi-net-l] Mari Kita Terus Belajar Bahasa Indonesia
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: "Geo Unpad" <[EMAIL PROTECTED]>, "Forum HAGI"
<[EMAIL PROTECTED]>, "Eksplorasi BPMIGAS"
<[EMAIL PROTECTED]>
Date: Thursday, November 13, 2008, 3:44 PM

Pak Awang jangan lupa kamus istilah geologi karya MM Purbo-Hadiwidjojo,

banyak membantu peristilahan dalam geologi

Salam Untung Sudarsono
Pak Taufik,

"Tip atau tips" dalam bahasa Inggris bisa berarti dua : (1) uang

persenan,

(2) petunjuk praktis (kamus bahasa Inggris Echols dan Shadily). Dua kata itu dalam bahasa Indonesia baku tentu tidak dianjurkan, kita lebih aman
dan lebih sesuai menggunakan "petunjuk praktis" sebagai

padananannya

(lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Berbahasa Indonesia dengan baik (sesuai ragamnya) dan benar (sesuai
aturan
dan kaidah kebahasaan) adalah wajib bagi seluruh pengguna bahasa
Indonesia
berkewarganegaraan Indonesia. Untuk itu, kita harus terus belajar bahasa
kita sendiri. Jangan putus belajar bahasa Indonesia seusai kita lulus
dari
sekolah menengah. Bila semua orang Indonesia berbahasa Indonesia dengan
baik dan benar, dapat dibayangkan betapa akan semakin majunya bahasa
nasional kita. Dibandingkan dengan bahasa-bahasa lainnya di dunia
(Inggris, Arab, Cina, dll.), bahasa Indonesia masih sangat muda umurnya. Meskipun demikian, penuturnya banyak, sehingga di dunia pun bahasa kita
cukup penting posisinya. Maka, pembinaan bahasa Indonesia jelas suatu
kemutlakan.

Petunjuk praktis berbahasa Indonesia dengan baik dan benar hanya
sesederhana membeli buku-bukunya, mempelajarinya dengan
bersungguh-sungguh, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Buku-buku wajib untuk dapat mempelajari bahasa Indonesia dengan baik dan
benar :

- Kamus Besar Bahasa Indonesia (Departemen Pendidikan Nasional - Balai
Pustaka, 2007 - edisi ketiga) - 1387 halaman. Kamus ini akan membimbing
kita akan makna tepat suatu kata dan menunjukkan mana kata-kata baku
mana
kata-kata nonbaku.

- Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Alwi dkk., Balai Pustaka,
2003,edisi
ketiga) - 486 halaman. Buku ini walaupun bersifat akademik, masih cukup
praktis untuk digunakan mempelaari semua aturan bahasa Indonesia.

- Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman
Umum
Pembentukan Istilah (Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen
Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 1972, 1988, 1992, 2005). Kedua
buku ini bersifat praktis untuk menuntun kita menulis kata-kata dalam
bahasa Indonesia dan menerjemahkan istilah asing.

Itulah ketiga buku yang harus ada bila kita bersungguh-sungguh ingin
mempelajari bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sebagai tambahan atas
buku-buku itu, banyak buku praktis yang dapat meningkatkan ketrampilan
kita berbahasa Indonesia yang baik dan benar, misalnya seperti di bawah
ini.

- Berbahasa Indonesialah dengan Benar : Petunjuk Praktis untuk Pelajar, Mahasiswa, dan Guru (Zaenal Arifin, 1986 - saya punya edisi pertamanya, buku ini mudah dipelajari sehingga banyak dicari orang, edisi terbarunya
-
2005 masih saya lihat ada di toko-toko buku).

- Buku-buku pembinaan bahasa Indonesia tulisan Yus Badudu (mungkin
buku-buku ini sudah sulit dicari di toko-toko buku, kecuali karya-karya Pak Badudu yang terbaru). Beberapa seri bukunya yang banyak dicari orang
:

Membina Bahasa Indonesia Baku (Badudu, 1980, Pustaka Prima, Bandung)
Inilah Bahasa Indonesia yang Benar (Badudu, PT Gramedia -banyak edisi
dan
cetakannya)
Pelik-Pelik Bahasa Indonesia (Badudu, Pustaka Prima).

Masih banyak buku-buku pembinaan bahasa Indonesia yang lain dari
berbagai
penulis. Misalnya, "Masalah Bahasa yang Dapat Anda Atasi

Sendiri" (Anton

Moeliono, Sinar Harapan, 1990), dan "Problematika Bahasa Indonesia :
Sebuah Analisis Praktis Bahasa Baku" (Kusno Santoso, PT Rineka Cipta,
1990).

Pak Taufik cukup mengunjungi toko buku yang lengkap dan memilih sendiri
di
sana buku-buku pembinaan bahasa Indonesia. Setelah itu, mempelajari dan
menerapkannya secara disiplin, kita akan melihat bahwa meskipun kita
pernah mempelajari bahasa Indonesia selama minimal 12 tahun, ternyata
masih banyak kesalahan yang selama ini kita lakukan dalam berbahasa
Indonesia.

Analisis Pak Badudu dalam Cakrawala Bahasa Indonesia (Badudu, 1988)
mengatakan bahwa kita sering membuat kesalahan dalam berbahasa Indonesia
karena kita selama ini suka menganggap bahasa Indonesia itu mudah dan
kita
kurang berlatih di sekolah melalui kegiatan menulis atau mengarang.

Sebuah pengalaman pribadi, saya menentukan hari-hari tertentu dalam
seminggu untuk mempelajari bahasa Indonesia, tetap menyempatkan untuk
mempelajarinya di tengah berbagai kesibukan. Kita akan memperhatikan
hukum-hukum dalam bahasa ketika kita harus menulis sebuah karangan
dengan
bahasa yang baik dan benar, maka semakin banyak kita menulis, akan
semakin
baik ketrampilan kita berbahasa.

Mari kita terus belajar bahasa Indonesia ! Beli buku-bukunya, pelajari,
dan terapkan !

salam,
awang

--- On Thu, 11/13/08, taufik anwar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: taufik anwar <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [iagi-net-l] Mari Kita Terus Belajar Bahasa Indonesia
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Thursday, November 13, 2008, 8:59 AM

Terima kasih banyak Pak Awang. Uraian yang menarik. Saya merasakan
sekali
kesulitan itu. Mau berbahasa Indonesia yang benar ternyata sulit,
apalagi
berbahasa Inggris yang baik, jauh lebih sulit. Jadinya serba naggung.
Campur-campur.
Mungkin Pak Awang punya tip (saya takut keliru dengan "tips")

apa

yang harus
kita lakukan dalam belajar bahasa Indonesia yang baik dan benar itu.
Mungkin
punya buku-buku referensi yang bagus dan lengkap?

Terima kasih,

 Taufik Anwar

On Thu, Nov 6, 2008 at 11:40 PM, Awang Satyana
<[EMAIL PROTECTED]>wrote:

Berikut sebuah tulisan pendek yang saya mulai menulisnya pada 28

Oktober

lalu, tepat 80 tahun setelah "Sumpah Pemuda" diikrarkan,

yang

saya tulis di

ujung selatan Afrika - di Capetown di antara kesibukan menghadiri

pertemuan

AAPG 26-29 Oktober 2008. Tulisan terputus di tengah, terselingi oleh

tulisan

lain tentang kasus jajak pendapat Lusi di pertemuan AAPG tersebut yang

harus

segera ditanggapi. Tulisan ini tentang sikap kita pada umumnya kepada
bahasa persatuan kita : bahasa Indonesia.

Tanggal 28 Oktober yang lalu kita memperingati 80 tahun "Sumpah

Pemuda" (28

Oktober 1928). Semoga kita tetap mengingatnya sebagai tonggak penting
sejarah bangsa Indonesia, saat para pemuda kita dari berbagai
perkumpulan
daerah bersatu bersumpah "bertanah air satu : Tanah Air

Indonesia,

berbangsa

satu : Bangsa Indonesia, berbahasa satu : Bahasa Indonesia.

Apakah kita telah berbahasa Indonesia dengan baik dan benar setelah

belasan

tahun bahasa nasional ini kita pelajari dari TK sampai perguruan

tinggi

dan

setelah puluhan tahun bahasa persatuan ini kita gunakan sehari-hari
dalam
berbagai kesempatan resmi dan tak resmi ? Banyak orang menganggap

bahasa

Indonesia itu mudah. Benarkah ?

"Jangan menganggap bahasa Indonesia itu mudah. Yang mudah ialah

bahasa

Indonesia tutur (lisan), yang kita gunakan dalam pergaulan

sehari-hari,

tetapi bahasa Indonesia ragam resmi yang baku tidak semudah yang

disangkakan

orang", demikian kutipan dari "Cakrawala Bahasa

Indonesia"

(Badudu, 1988, PT

Gramedia, hal. 11). Kalau seorang guru besar bahasa Indonesia seperti
Yus
Badudu saja mengatakan bahwa bahasa Indonesia ragam resmi tak mudah,
maka
sebaiknya kita menghapus sangkaan itu.

Kapan bahasa Indonesia terasa tidak semudah seperti yang kita sangka ?
Yaitu, ketika bahasa Indonesia digunakan dalam tulisan resmi.

Seseorang

yang

tidak biasa menggunakan bahasa Indonesia secara teratur dalam bertutur

akan

merasakan kesukarannya bila ia tiba-tiba diminta berbicara di depan

umum

dalam suatu acara bersifat resmi. Seseorang yang tidak biasa menulis
akan
merasa sukar bila ia harus membuat karangan, misalnya surat resmi,
kertas
kerja, laporan ilmiah. Memeriksa kemampuan sesungguhnya seseorang akan

suatu

bahasa dapat segera terbaca melalui tulisan resminya. Dalam setiap
bahasa
berlaku hal itu.

Sikap kita terhadap bahasa Indonesia milik nasional sering negatif.

Kita

yang sudah tidak wajib lagi mempelajari bahasa Indonesia karena telah

lulus

sekolah umumnya betapa kurang dan tidak adanya perhatian kita terhadap bahasa Indonesia yang setiap hari kita gunakan itu. Kita sering merasa
tak
ada kekurangan pada diri kita atas kekurangsanggupan kita menggunakan

bahasa

Indonesia itu dengan baik dan benar. Apakah kita telah yakin bahwa

kita

tidak membuat kesalahan dalam bertatabahasa Indonesia : susunan kata
dalam
kalimat, bentukan kata, maupun pemakaian kata dengan makna yang tepat

?

Jika bangsa Indonesia sebagai pemilik dan pemakai bahasa Indonesia

terus

bersikap negatif terhadap bahasa nasionalnya, bahasa Indonesia akan
berkembang secara kacau dan tak pernah bahasa ini menjadi bahasa yang
mantap. Walaupun kita tidak lagi terikat secara pendidikan harus

mempelajari

bahasa Indonesia, janganlah kita berhenti mempelajari bahasa Indonesia

sebab

bahasa kita ini berkembang terus. Aturan bahasa atau bentukan kata

yang

selama ini kita anggap benar, ternyata salah menurut aturan yang

benar.

Kita

tidak akan pernah tahu bahwa itu salah kalau kita tidak lagi belajar

bahasa

Indonesia. Kesalahan berbahasa yang kita anggap benar itu disebut

"salah

kaprah".

Salah kaprah adalah salah yang sudah umum sehingga tidak lagi terasa
kesalahannya. Bentuk salah kaprah hendaknya dikembalikan kepada
bentuknya
yang benar dan tepat. Bila terlampau banyak bentuk salah kaprah,

terlalu

banyak penyimpangan dari kaidah bahasa yang berlaku, bahasa itu

bukanlah

bahasa yang baik, yang mantap. Kalau bentuk salah kaprah diterima
sebagai
bentuk kecuali maka bahasa itu bukanlah bahasa yang mantap. Bahasa

yang

baik

ialah bahasa yang mantap, yang bersistem, yang mudah dipelajari.

Bahasa

yang

bersistem adalah bahasa yang mudah dipelajari. Dalam linguistik
dijelaskan
bahwa kita belajar bahasa dengan membentuk analogi dari bentuk pertama

yang

kita pelajari. Tanpa keteraturan yang ada pada sistem bahasa itu, akan
sangat sukar mempelajari bahasa karena semua harus dihafalkan saja.

Sikap kita yang kurang teliti (atau kurang peduli) dalam berbahasa
menyebabkan makin tersebarnya bentuk salah kaprah itu. Beberapa salah

kaprah

yang sering ditemui : merubah, mengenyampingkan, dimana, ijin, bersama
ini
kami kabarkan, pertanggungan jawab, tapi, kenapa, lain kesempatan,
kantor

di

mana saya bekerja, itu adalah benar, disebabkan karena, lebih besar
dari,
berulang kali, para hadirin, pada zaman dahulu kala, kwalitas,

analisa,

metoda, prosentase, praktek, hektar, sistim. Semoga kita tahu apa
bentuk-bentuk benar dari bentuk-bentuk salah ini.

Anton M. Moeliono, seorang tokoh bahasa Indonesia, menulis dalam

"Politik

Bahasa Nasional" (Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1976,

hal.

29),

"Bahasa baku perlu memiliki sifat kemantapan dinamis, yang berupa

kaidah dan

aturan yang tetap. Tetapi kemantapan itu cukup terbuka untuk perubahan

yang

bersistem di bidang kosakata dan peristilahan dan untuk perkembangan
berjenis ragam dan gaya di bidang kalimat dan makna." "Ciri

lain

yang harus

dimiliki oleh bahasa baku yang modern ialah ciri kecendekiaan. Bahasa
Indonesia harus mampu mengungkapkan proses pemikiran yang rumit di

berbagai

bidang ilmu, teknologi, dan antarhubungan manusia, tanpa menghilangkan
kodrat dan pribadinya."

Kita menginginkan dan berusaha menjadikan bahasa Indonesia bahasa yang
lebih tinggi tarafnya daripada sekadar bahasa pergaulan saja. Kita

ingin

agar bahasa Indonesia menjadi bahasa ilmiah. Keinginan kita itu telah
kita
buktikan. Kita telah berusaha menciptakan istilah yang cukup bagi
berbagai
bidang ilmu. Kita mencoba meningkatkan swadaya bahasa kita dengan
menciptakan bentuk-bentuk baru dari unsur bahasa yang ada. Di

perguruan

tinggi, kuliah diberikan dalam bahasa Indonesia. Laporan-laporan

ilmiah

seperti kertas kerja, makalah, skripsi, dan disertasi ditulis dalam

berbagai

bidang ilmu ditulis dalam bahasa Indonesia.

Sikap kita terhadap bahasa Indonesia haruslah positif. Artinya, cinta
akan
bahasa Indonesia haruslah diejawantahkan dengan perbuatan yang nyata.

Setiap

putra dan putri Indonesia haruslah mau berusaha meningkatkan

pengetahuan

dan

keterampilannya berbahasa Indonesia. Kita harus memberikan tempat dan
kedudukan yang layak bagi bahasa Indonesia karena ia bahasa nasional
kita.
Penghargaan kita terhadap bahasa Indonesia harus lebih tinggi daripada
penghargaan kita terhadap bahasa asing yang mana pun.

Mari kita terus belajar bahasa Indonesia.

salam,
awang











--------------------------------------------------------------------------------
serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...

--------------------------------------------------------------------------------
ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
* mungkin di semarang
* mungkin pula di solo
* mungkin juga join dg HAGI dll.

-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted
on
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
IAGI
and
its members be liable for any, including but not limited to direct or
indirect
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use,
data
or
profits, arising out of or in connection with the use of any information
posted
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------









__________ NOD32 3244 (20080705) Information __________

This message was checked by NOD32 antivirus system.
http://www.eset.com



--------------------------------------------------------------------------------
serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...

--------------------------------------------------------------------------------
ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
* mungkin di semarang
* mungkin pula di solo
* mungkin juga join dg HAGI dll.

-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted
on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
IAGI and its members be liable for any, including but not limited to
direct
or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from
loss
of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of
any
information posted on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------





--
Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
Mobile: 62-812-9372808
Emails:
[EMAIL PROTECTED] (business)
[EMAIL PROTECTED]

Technical Manager of
Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)


--------------------------------------------------------------------------------
serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...

--------------------------------------------------------------------------------
ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
* mungkin di semarang
* mungkin pula di solo
* mungkin juga join dg HAGI dll.

-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to
direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
use of any information posted on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------




__________ NOD32 3244 (20080705) Information __________

This message was checked by NOD32 antivirus system.
http://www.eset.com




--------------------------------------------------------------------------------
serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...
--------------------------------------------------------------------------------
ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
* mungkin di semarang
* mungkin pula di solo
* mungkin juga join dg HAGI dll.
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
information posted on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------





--
Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
Mobile: 62-812-9372808
Emails:
[EMAIL PROTECTED] (business)
[EMAIL PROTECTED]

Technical Manager of
Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)

--------------------------------------------------------------------------------
serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...
--------------------------------------------------------------------------------
ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
* mungkin di semarang
* mungkin pula di solo
* mungkin juga join dg HAGI dll.
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------




__________ NOD32 3244 (20080705) Information __________

This message was checked by NOD32 antivirus system.
http://www.eset.com




--------------------------------------------------------------------------------
serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...
--------------------------------------------------------------------------------
ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
* mungkin di semarang
* mungkin pula di solo
* mungkin juga join dg HAGI dll.
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke