Apakah memang bobot signature bonus lebih besar dibanding komitmen kerja? Atau ada 'keraguan' dipihak evaluator akan kemampuan Pertamina melaksanakan komitmen yang dibuatnya senidi...?
Slam Oki Dari detik http://www.detikfinance.com/read/2008/11/13/205021/1036637/4/kalah-lelang-blok-migas-pertamina-protes-departemen-esdm Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengaku keberatan atas kekalahannya dalam lelang pengelolaan ladang migas di Blok Semai V, Kawasan Indonesia Timur. Pertamina merasa sudah memberikan tawaran yang lebih baik ketimbang Hess yang akhirnya ditunjuk pemerintah menjadi pemenang. Demikian disampaikan Vice President Communications Pertamina Anang Rizkani Noor dalam siaran persnya, Kamis (14/11/2008). "PT Pertamina (Persero) menyesalkan keputusan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral yang memilih pihak lain sebagai pengelola ladang migas di Blok Semai V, Kawasan Indonesia Timur," ujarnya. Dalam data siaran pers tersebut, terlihat total komitmen investasi untuk tiga tahun pertama yang diajukan Pertamina jauh di atas komitmen investasi yang ditawarkan Hess. Pertamina mengajukan komitmen US$ 267,26 juta sementara Hess hanya US$ 183 juta. Namun jika dilihat secara detil, komitmen bonus tandatangan (signing bonus) yang diajukan Pertamina memang jauh lebih kecil ketimbang yang ditawarkan Hess. Pertamina hanya menawarkan bonus tandatangan US$ 15 juta, sementara komitmen Hess mencapai US$ 40 juta. "Pertamina memang tidak memberikan signing bonus sebesar pemenang tender. Akan tetapi Pertamina memberikan penawaran teknik yang jauh lebih baik dan dalam jangka panjang akan lebih memberikan keuntungan. Karena itulah, Pertamina seharusnya mendapatkan kesempatan right to match dalam proses tender, yang tidak pernah diberikan Departemen ESDM kepada Pertamina," tambahnya. Meski demikian, komitmen kerja yang ditawarkan Pertamina sebesar US$ 252,26 juta jauh melampaui Hess yang hanya US$ 143 juta. Komitmen kerja inilah yang membuat total komitmen Pertamina masih di atas Hess. Wilayah laut dalam Blok Semai V merupakan wilayah ekplorasi yang paling potensial secara geologis. Potensi gas di wilayah ini yang mencapai lebih dari 8 miliar kaki kubik gas, termasuk potensi yang sangat besar dalam klasifikasi temuan di Asia-Pasifik belakangan ini. "Sebagai perusahaan migas yang dimiliki negara, Pertamina seyogyanya mendapat kesempatan pengelolaan ladang migas Blok Semai V, untuk meningkatkan potensi aktifitas dan keuntungan bisnis yang pada akhirnya menguntungkan bagi negara," katanya.