Terima kasih atas info Pak Agus. Melihat posisi regionalnya dan hubungannya 
dengan rembesan yang lain di sebelah baratnya, kemungkinan itu rembesan gas 
metana termogenik. Gas biogenik juga gas metana, komposisinya sama 
dengan metana termogenik (metana hampir 100 %); tetapi karakteristik isotop 
karbon-13 dan deuterium-nya berbeda jauh. Hanya dengan jenis isotop tersebut 
keduanya bisa dibedakan dengan tegas.
 
salam,
awang

--- On Wed, 3/11/09, Hendratno Agus <agushendra...@yahoo.com> wrote:

From: Hendratno Agus <agushendra...@yahoo.com>
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] Jan Reerink (1871) dan Tantangan 
Eksplorasi Jawa
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wednesday, March 11, 2009, 6:01 PM

Pak Awang, Pak EAS

Dibeberapa tempat di desa Sidengkok, Pejawaran, Banjarnegara, muncul rembesan
gas. bahkan gas-gas tersebut sudah dimanfaatkan oleh penduduk lokal untuk
kebutuhan sehari-hari di dapur. Secara geologi, daerah pejawaran (timur laut
dari kota Banjarnegara) ditutupi oleh Formasi Halang. Sepertinya dinas ESDM
Jateng pernah mengujinya tipe gas tersebut. Tapi data masih tersimpan dan
tidak publish, apakah gas biogenic atau gas methane. Kalau itu gas methane
tentunya "terkait" dengan petroleum play yang ada di Banyumas. 

trims, agus hendratno 

 



________________________________
From: Eddy Subroto <subr...@gc.itb.ac.id>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, March 11, 2009 2:36:41 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] Jan Reerink (1871) dan Tantangan
Eksplorasi Jawa

Pak Awang dan Pak Koesoema,

Wah, saya mau menjawab sudah didahului Pak Awang. Bahkan, analisis Pak
Awang sangat komprehensif, dengan memasukkan pendapat saya segala.

Wasalam,
EAS

> Pak Koesoema,
>  
> Tepatnya, sumur Jati-1 dibor dengan TD 14,747 ft, atau sekitar 4,5 km;
> saya pikir itu  sumur terdalam di daratan Jawa. Semula memang sumur tidak
> akan dibor sedalam itu, sekitar 9800 ft saja. Tetapi dari rencana TD sumur
> di dekat horizon 2 second, justru kenyataannya sampai 3 second. Dan,
> ternyata TD sumur masih bermain di horizon mid-Miocene Penosogan (atau
> Second Marlf Tuff kalau di Kebumen area). Target Oligocene/Eocene sands
> (Gabon dan eq. Nanggulan sands) belum tercapai. Sumur dihentikan karena
> pressure sudah tinggi dan di luar kapasitas rig bila diperdalam
lagi serta
> terutama biaya telah jauh meninggalkan AFE-nya.
>  
> Maka, sumur tak mencapai Paleogen, apalagi Basement. Kedalaman basement di
> sini paling dangkal sekitar 5 second. Tak ada gamping ditembus, baik
> Kalipucang, apalagi Kujung. Formasi sedimen yang ditembus seluruhnya
> adalah volkaniklastik Halang dan Penosogan (Middle-Late Miocene). Di dekat
> TD sumur selapis batupasir volkanik Formasi Penosogan dites dan
> mengalirkan gas dan kondensat, sayang tes tidak konklusif.
>  
> Pak Eddy Subroto tahun lalu di pertemuan AAPG Capetown mempresentasikan
> analisis minyak-minyak terbaru di Banyumas, baik rembesan di
> permukaan maupun minyak/kondensat Jati-1. Dari penelitian Pak
> Eddy, rembesan2 minyak berkorelasi dengan sedimen Halang dan Rambatan;
> sedangkan minyak/kondensat Jati-1 berkorelasi dengan sedimen eq. Karang
> Sambung. Berita gembira - sayang reservoir
> Oligosen/Eosen gagal ditembus Jati-1.  
>  
> Meskipun Jati-1 gagal menembus reservoir objektifnya, dan meskipun sumur
> dibor dengan "berdarah-darah", jelas Lundin berhasil membor jauh
lebih
> dalam daripada sumur Cipari-1 (BPM) dan Karang Nangka-1 (Pertamina) -
> memang itu tujuan awal mereka : mengeksplorasi target dalam - sayang
> target dalam di sini terlalu dalam, meskipun Jati-1 telah dibor hampir 5 x
> lebih dalam daripada Karang Nangka. Jati-1 dibor di lokasi yang dulunya
> lokasi Cipari-1 dan Karang Nangka-1.
>  
> Eksplorasi di Banyumas tentu belum selesai. Jati-1 membawa hasil positif,
> bukan negatif. Banyumas duduk di atas wilayah petroleum system aktif -
> tinggal mencari ke mana wilayah yang paling mungkin memerangkap, dengan
> reservoir Paleogen yag jangan terlalu dalam, dan secara operasional tak
> kompleks.
>  
> Saya jadi ingat sebuah kisah saat dulu melakukan sosialisasi sumur Jati-1
> bersama kawan-kawan Lundin. Adalah seorang ibu di dekat lokasi Jati-1 yang
> profesinya paranormal. Ia berkata bahwa ia diberitahu oleh "sang
> mahakuasa" bahwa di bawah Banyumas ada lapangan minyak sebesar Arab
(!).
> Hm...o ya...?
>  
> Satu-satunya tempat di Jawa selatan yang kaya rembesan minyak adalah di
> Banyumas. Tidak salah para eksplorasionis memutar pikirannya di sini dari
> puluhan tahun lalu. Kegagalan sekarang bukan menandakan tak ada apa-apa di
> Banyumas, tetapi kita kurang serius dan intens saja mengerjakannya.
> Berbekal ketekunan, keberanian, sains yang baik, kejelian operasional, dan
> modal yang cukup semoga kelak kita bisa menemukan lapangan migas di
> Banyumas. Amin.
>  
> salam,
> awang
>
> --- On Tue, 3/10/09, R.P.Koesoemadinata <koeso...@melsa.net.id>
wrote:
>
> From: R.P.Koesoemadinata <koeso...@melsa.net.id>
> Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] Jan Reerink (1871) dan Tantangan
> Eksplorasi Jawa
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Date: Tuesday, March 10, 2009, 5:19 PM
>
> Apakah sumur Jati-1 ini menembus basement? Apakah benar TD 15,000 kaki
> (hampir 5
> km?) Apakah equivalent Kujung atau Kalipucang Ls ada? Paleogene?
> RPK
>
> ----- Original Message ----- From: "Awang Satyana"
> <awangsaty...@yahoo.com>
> To: <geo_un...@yahoogroups.com>
> Cc: "IAGI" <iagi-net@iagi.or.id>; "Forum HAGI"
> <fo...@hagi.or.id>; "Eksplorasi BPMIGAS"
> <eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com>
> Sent: Monday, March 09, 2009 10:59 AM
> Subject: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] Jan Reerink (1871) dan Tantangan
> Eksplorasi Jawa
>
>
> Fajri,
>
> Tolong diperhatikan di peta yang Fajri lampirkan bahwa rembesan minyak dan
> gas
> di wilayah Banyumas membentuk jalur BL-Tenggara. Jalur ini tak hanya
> terjadi di
> Banyumas, tetapi juga jauh ke sebelah baratlautnya, melintasi batas
> provinsi
> Jawa Tengah-Jawa Barat sampai ke Majalengka di mana Jan Reerink selama
> lima
> tahun dari 1871-1876 menyerbunya dengan 19 sumur eksplorasi dangkal.
>
> Banyumas tetap misteri bagi banyak orang. Ada minyak dan gas di bawah
> wilayah
> ini. Mengapa sampai sekarang kita tak berhasil menemukannya setelah sekian
> lama
> dikerjakan oleh Belanda, Pertamina, Coparex, Lundin dan para partnernya ?
> Apakah
> sedemikian sulit ? Bukan, kita hanya kurang mengeksplorasinya saja. Memang
> lama
> dikerjakan, tetapi sedikit diusahakan...
>
> Sumur terdalam di wilayah ini dibor Lundin pada tahun 2006 diberi nama
> Jati-1.
> Sumur ini sebenarnya meneruskan pekerjaan dua sumur sebelumnya yang pernah
> dibor
> Belanda dan Pertamina yaitu Cipari-1 dan Karang Nangka-1.. Lundin tak
serta
> merta
> mengebor sumur dalam ini. Mereka bertahun-tahun mempelajarinya, termasuk
> melakukan analog lapangan ke beberapa wilayah di Jawa Barat. Peter Lunt,
> kawan
> saya di Lundin saat itu, yang sangat mengerti geologi Jawa dan banyak
> memimpin
> fieldtrip di Jawa, pernah beberapa kali mengajak saya masuk ke wilayah2 di
> Bayah, Ciletuh, dan selatan Citarum demi mempelajari analog silisiklastik
> Paleogen. Peter Lunt beranggapan bahwa batupasir Eosen yang tersingkap
> baik di
> Jawa Barat dapat menjadi analog untuk target Paleogen di Banyumas.
>
> Sebelum pemboran sumur Jati-1 disetujui, kami sempat berdiskusi panjang
> soal
> overpressure dan diapirisme di wilayah ini. Itulah kedua problem yang
> membuat
> sumur-sumur sebelumnya gagal menembus lebih dalam.. Target Jati-1 adalah
> batupasir Paleogen baik punya Gabon (Old Andesite) maupun punya ekivalen
> Nanggulan. Semua sumur lama tak ada yang menembus Paleogen. Mereka semua
> berhenti di Late Miocene Halang.
>
> "Dengan berdarah-darah" (penuh problem mekanik) Lundin mengebor
> Jati-1 sampai hampir 15.000 ft, sebuah rekor sumur terdalam di Jawa
> Selatan.
> Sungguhpun demikian, target yang ingin dicapainya tak kunjung ditemukan.
> Ternyata, Halang dan mid-Miocene Penosogan di sini tebal sekali, jauh
> lebih
> tebal daripada yang bisa ditafsirkan di penampang seismik. Apakah Jati-1
> menemukan minyak dan gas ? Ya, sebuah lapisan batupasir di bagian bawah
> Penosogan mengalirkan gas dan kondensat.Sayang tes tidak konklusif karena
> sumur
> sebelumnya penuh dengan problem mekanik. Tetapi sampel kondensat telah
> berhasil
> diambil dan inilah salah satu kunci yang akan membuka misteri Banyumas ke
> depan.
>
> Karena mengebor Jati-1 "penuh darah" beberapa company memilih
> meninggalkan Banyumas, Tak gampang memang mengerjakan Banyumas, ia tak
> sesederhana Cekungan Jawa Barat atau Jawa Timur yang produktif; tetapi
> sebenarnya kunci-kunci sudah mulai ditemukan, mereka berserakan di wilayah
> antara Majalengka dan Banyumas. Sebenarnya, inilah saatnya kita menjawab
> tantangan2 eksplorasi sebab penemuan-penemuan mudah telah berlalu.
>
> Secara singkat boleh dikatakan bahwa Jati-1 memang tak berhasil mencapai
> targetnya, tetapi jelas ia telah menjadi salah satu kunci yang membuka
> misteri
> Banyumas ke depan.
>
> salam,
> awang
>
>
>
>
> --- On Mon, 3/9/09, Muhammad Walfajri <walfa...@gmail.com> wrote:
>
> From: Muhammad Walfajri <walfa...@gmail.com>
> Subject: Re: [Geo_unpad] Jan Reerink (1871) dan Tantangan Eksplorasi Jawa
> To: geo_un...@yahoogroups.com
> Date: Monday, March 9, 2009, 9:29 AM
>
>
>
>
>
>
>
> Pak Awang,
>
> Dari Banyumas PSC map (attached file) terlihat cukup banyak oil & gas
seep
> disitu, yang merupakan titik ikat selatan(Banyumas) . Kalimat terakhir Pak
> Awang, "Jawa masih menyimpan banyak misteri. Minyak tak hanya ada di
> cekungan-cekungan produktif saat ini", mungkin bisa menjadi penuntun
bagi
> para eksplorasionis utk menemukan cadangan yg komersial. Ini sangat
> menarik bagi
> saya pak.
> Boleh tahu Pak Awang, bagaimana dgn eksplorasi yg dillakukan Lundin
> Bayumas B.V
> (1 atau 2 well?) di daerah ini 2/3 thn yg lalu ? Apakah pengeboran mereka
> - yg
> dengar2 cukup kompleks permasalahannya - memberikan harapan utk menguak
> misteri
> keberadaan hidrokarbon disana?
>
> Salam,
> Fajri '95
>
>
> 2009/3/9 Awang Satyana <awangsatyana@ yahoo.com>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Jan Reerink adalah seorang anak laki-laki saudagar penggilingan beras pada
> zaman Belanda di Indonesia pada paruh kedua abad ke-19. Reerink ditugaskan
> ayahnya menjaga sebuah toko kelontong di Cirebon. Tetapi, Reerink selalu
> melamunkan penemuan minyak seperti yang dilakukan Kolonel Drake di
> Pennsylvania
> pada tahun 1857. Akhirnya, sebuah berita ia terima bahwa ada rembesan
> minyak
> keluar dari lereng barat Gunung Ciremai di kawasan Desa Cibodas,
> Majalengka.
> Reerink berketetapan hati akan membor rembesan minyak itu.
>
> Sebagai seorang dari keluarga pedagang, Jan Reerink tak menemui kesulitan
> dalam
> melobi Nederlandsche Handel Maatschappij (perusahaan dagang Belanda) untuk
> menyokong usahanya mencari minyak. Setelah sokongan diperoleh, Reerink
> pergi ke
> Amerika Serikat dan Kanada mengumpulkan peralatan bor dan tenaga kerjanya.
>
> Reerink kemudian kembali ke Cirebon dan segera pergi ke lereng barat
> Ciremai di
> mana rembesan minyak dilaporkan. Di sana, menggunakan menara bor bergaya
> Pennsylvania, seperti yang digunakan Kolonel Drake mengebor sumur minyak
> pertamanya di dunia di Titusville, Reerink mengebor sebuah sumur mencari
> minyak.
> Saat itu bulan Desember 1871 dan tercatat dalam sejarah perminyakan
> Indonesia
> sebagai tahun sumur eksplorasi minyak pertama dibor di Indonesia.
>
> Sumur pertama itu dinamai Madja-1 atau Tjibodas Tangat-1. Tali, bukan
> pipa,
> digunakan untuk menggerakkan mata bor. Tidak ada pipa selubung atau
> casing.
> Kedalaman sumur pertama itu hanya 125 kaki. Tenaga penggerak berasal dari
> generator yang dihela beberapa ekor kerbau. Sumur pertama ini menemukan
> minyak
> walaupun sedikit. Reerink kemudian membor tiga sumur lagi di Cibodas dan
> dua di
> antaranya menemukan sedikit minyak.
>
> Merasa penasaran belum menemukan minyak dalam jumlah besar, Reerink
> berpikir
> bahwa peralatan bornya kurang tenaga, sumur-sumur harus dibor lebih dalam.
> Maka
> Reerink pun kembali ke Amerika. Di sana ia membeli peralatan bertenaga
> uap,
> sebagai pengganti tenaga kerbau. Tahun 1874, Reerink memulai periode kedua
> kegiatan pemborannya. Dengan dua mesin bertenaga uap, Reerink mengebor
> beberapa
> sumur di Panais, Madja, dan Tjipinang. Semuanya berlokasi di lereng barat
> Gunung
> Ciremai, sayang semuanya gagal.
>
> Sampai tahun 1876, Reerink terus berusaha mengebor di wilayah ini.
> Nederlandsche Handel Maatschappij (terakhir kemudian menjadi Royal Dutch
> Shell)
> telah mengeluarkan 225.000 gulden dan Reerink sendiri mempertaruhkan uang
> pribadinya sebanyak 100.000 gulden. Sebenarnya Reerink masih ingin
> berusaha
> setelah sebanyak 19 sumur eksplorasi dibornya di lereng Ciremai, tetapi
> perusahaan dagang Belanda itu tak mau lagi menyokong dananya.
>
> Pada akhir Juli 1876, Reerink kembali ke tokonya dan mengubur mimpinya
> menemukan dan menjadi saudagar minyak. Meskipun demikian, Jan Reerink
> patut
> dikenang sebagai eksplorasionis pertama di Indonesia yang serius mencari
> minyak.
> Reerink hidup sampai tahun 1923.
>
> Tahun 1939, penemuan komersial pertama ditemukan di wilayah ini, lebih ke
> utara
> dari wilayah di mana Reerink mengebor sumur-sumur eksplorasinya. BPM
> (Bataafsche
> Petroleum Maatschappij) menemukan minyak komersial pertama di Jawa Barat
> di
> Lapangan Randegan. Berturut-turut, kemudian penemuan lapangan-lapangan
> penting
> terjadi di wilayah ke utara dan barat dari Randegan, bukan ke selatan
> menuju
> Ciremai.
> Meskipun demikian, minyak-minyak dari sumur-sumur Reerink masih mengalir
> dan
> sampai sekarang dimanfaatkan penduduk setempat. Apakah Ciremai, Kuningan,
> Majenang, dan Banyumas tak perlu dilihat lagi kemungkinannya sebagai
> wilayah
> minyak ? Salah. Justru wilayah tinggian struktur dari Majalengka-Banyumas
> ini
> merupakan salah satu wilayah terkaya akan rembesan minyak di Pulau Jawa.
> Dan
> rembesan minyak selalu lebih positif daripada negatif dalam membimbing
> eksplorasi.
>
> Sebuah keunikan geologi, tektonik,volkanisme , dan petroleum system
> terjadi di
> wilayah dari Majalengka-Banyumas . Jan Reerink tidak salah mempertaruhkan
> uang
> pribadinya di lereng Ciremai. Ia belum beruntung saja. Keuntungan
> barangkali
> akan berpihak kepada para eksplorasionis masa mendatang yang berani keluar
> dari
> wilayah-wilayah klasik perminyakan. Sains dan keberanian diperlukan dalam
> hal
> ini.
>
> Perburuan telah dimulai dengan meneliti kembali minyak sumur-sumur Jan
> Reerink,
> diteliti karakteristik geokimianya. Ini titik ikat sebelah baratlaut
> (Majalengka) . Hal yang sama dilakukan atas rembesan-rembesan minyak di
> Banyumas, ini adalah titik ikat selatan (Banyumas). Setelah kedua titik
> ikat
> ditentukan, mulailah para eksplorasionis berkutat dengan data dan sains,
> dst.,
> dst.
>
> Jawa masih menyimpan banyak misteri. Minyak tak hanya ada di
> cekungan-cekungan
> produktif saat ini.
>
> Salam,
> awang
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> __._,_.___
> Messages in this topic (2) Reply (via web post) | Start a new topic
> Messages | Files | Photos | Links | Database | Polls | Members | Calendar
> Please Visit Our Website @ http://geounpad.ac.id/
> and Our Forum @ http://forum.geounpad.ac.id/
>
>
> Moderators:
> Budhi Setiawan '91 <bu...@wgtt.org>
> Edi Suwandi Utoro '92 <edsu...@chevron.com>
> Sandiaji '94 <sandi...@elnusa.co.id>
> Wanasherpa '97 <wana.she...@total.com>
> Satya '2000 <tri.nugr...@medcoenergi.com>
> Andri'2004 <andri_ma...@yahoo.com>
>
> MARKETPLACE
>
>
>
> From kitchen basics to easy recipes - join the Group from Kraft Foods
>
> Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
> Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format
> to
> Traditional
> Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
>
>
>
> Recent Activity
>
>
> 2
> New Members
>
> 5
> New PhotosVisit Your Group
>
>
>
> Y! Groups blog
> the best source
> for the latest
> scoop on Groups.
>
> All-Bran
> 10 Day Challenge
> Join the club and
> feel the benefits.
>
> Yahoo! Groups
> Auto Enthusiast Zone
> Auto Enthusiast Zone
> Car groups and more!
> .
>
> __,_._,___
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> __________ NOD32 3917 (20090307) Information __________
>
> This message was checked by NOD32 antivirus system.
> http://www.eset.com
>
>
>
--------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>
--------------------------------------------------------------------------------
> tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
> akan dilaksanakan di Semarang
> 13-14 Oktober 2009
>
-----------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on
> its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
> IAGI and
> its members be liable for any, including but not limited to direct or
> indirect
> damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use,
> data or
> profits, arising out of or in connection with the use of any information
> posted
> on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
>
>
>
>
>



--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
--------------------------------------------------------------------------------
tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
akan dilaksanakan di Semarang
13-14 Oktober 2009
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups..yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------


      


      

Kirim email ke