Mas Agus Hendratno, Mas Agus Irianto, netter,

Salam, 

Ya beliau yang ambil doktor UNDIP itu memang kerjanya di Dep Perikanan JKT,  
yang mau menyelesaikan permasalahan industri tempat 30.000 ang bergantung dari 
hasil tangkapan ikan sarden. 

Benarlah nadanya kalau ikan-ikan banyak di muara sungai. Ini tempat "upwelling" 
pertemuan arus dingin dengan arus hangat. Dengan temperatur tinggi separo 
sinusoidal 70 th 1969-2039, maka 2004-2039 adalah ikan banyak, namun pertanian 
kekurangan air, kurang panen. Menjadikan perikanan akan lebih di galakkan di 
banding 35 th terakhir yang curah hujan banyak kemarin. Tempat pelelangan ikan 
di Jogya ya di muara Sungai Opak (suatu tempat yang garis lurus: Pantai 
Kidul-Kraton-(Pakem)-Puncak Merapi. Tempat "upwelling" ini selebar sekitar 70 
Km sejak dari pantai, di pantai-pantai pasifik-antartik: pantai barat Amerika, 
Jepang, china, Indonesia, Australia, Argentina, Brasil, Afrika, Eropa, dengan 
beberapa tempat yang tak ada (lihat di:
http://en.wikipedia.org/wiki/Upwelling )

Tak banyak di tempat lain, tapi amat banyak di Selat Bali, ikan sarden lemuru 
ada di daerah berbentuk corong itu. Kenapa begitu ? Ku duga, Selat ini sebagai 
"muara sungai besar Garis Wallace Laut Pasifik-Selat Makasar-Selat Bali-Samodra 
Indonesia". Arusnya mata kuat, sampaipun jalur kapal Banyuwangi -Gilimanuk tak 
berada di jarak terpendek P.Jawa-P Bali di ujung utara, tapi agag di selatan 
yang arusnya lebih lemah. Pun TPI "Tempat Pelelangan Ikan", tak ada di kota 
Banyuwangi yang transportasi daratnya amat menunjang, tapi ya agag di selatan, 
di Muncar itu, 35 km an selatan Banyuwangi. Arus selalu dari utara keselatan di 
"sungai Wallace" ini, terlihat juga kini bahwa muara Mahakam, dengan arusnya 
kini lebih dominan keselatan sejak di muka sungai itu. Bagian utara delta 
Mahakam jadi lebih bersih airnya, maka terumbukarang hidup, tumbuh di utara 
delta, tak banyak tumbuh di selatan delta. "Sungai itu" dengan berkedalaman 
separo panjangnya dengan lebih 4000 m.

Disertasi doktor Fakultas Perikanan UNDIP itu, memperlihatkan Kalender Salam 
adalah paling baik untuk memprediksi jumlah ikan sarden lemuru di tangkap pada 
suatu tahun, sejak th 1970 hingga kini dan akan datang. Tangkapan ikan pada 
suatu tahun: sekitar 37.000 ton (37 Gg) 1970, 30 Gg 1983, 40 Gg 1995, 70 Gg 
2006, akan 115 Gg 2020, 60 Gg 2050, 140 Gg 2090, dst, dengan error 10 %, dan 
dengan penurunan sekitar 30 Gg setiap 10 th dari grafik Kalender Salam sejak 
1967. Penurunan itu dengan deviasi error satu tahun, serta turun 30 Gg pada th 
2003. Belum di ketahui penyebab penurunan setiap 10 th itu, yang mungkin oleh 
Lanina. Penurunan produksi th 2003, kemungkinan oleh adanya kerusuhan Etnis 
Madura di (utamanya nelayannya) di Indonesia. Prediksi ini amat berguna untuk 
managemen 30.000 orang pegawai terkait oleh ikan sarden tadi tentang jumlah: 
kapal, pabrik pengkalengan, kaleng, tempat pelelangan ikan, dll. Besaran su 
“salam unit” pada suatu tahun untuk
 Kalender Salam, sesuai sekitar 30 Gg/su. Gimana mas Agus Hendratno? 

Mas Agus Irianto,

Syukurlah Mas Agus telah merasakan betapa banyak kejadiaan, susunan, keindahan 
hubungan “gathuk-gathuk” semua parameter physis alam, yang tak cukup ditulis 
dengan tinta 7 lautan untuk sejarah sejak 18.6 Gaa “Giga annum ago” hingga 
kini, pergantian siklus malam dan siang, sinusoidal positif-negatif di segala 
pereode Salam, mengarah kepada perasaan betapa kebesaran Alloh, dan lalu 
refleknya mengatakan Alloh Maha Besar. Inilah betapa Nabi Muhammad terharu, 
terpesona, menangis amat dalam, paling berat dan dalam dari semua ayat 
dirasakan ketika turun ayat: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan 
silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang 
berakal (Ali Imron 3:190). Beliau menangis dari malam hingga waktu subuh, 
sampai di tunggu Bilal yang lalu menjemputnya ke rumah beliau yang masih 
bercucuran air-mata. 

Tabel unsur berkala “System pereodik unsur”, perlihatkan atom yang maksimum 
kulitnya 7 itu, setiap kulit berisi maksimumnya 18 unsur berelektron spin 
positif dan negatif. Atau, ini ada 9 pasang elektron per satu kulit atom, 
memisahkan 10 ruang diantara 9 pasang itu. Saya dugakan menjadi adanya 
peristiwa pelepesan energi elektron, fusi dan fisi, yang menghasilkan gelombang 
panas, mengurangi massa atom, adalah mengontrol menjadikan adanya siklus Salam 
(7 x 10^n a “annum”, dan minornya). Akibatnya, semua benda yang semuanya 
terdiri dari atom, maka pengurangan massa benda-benda alam, dari atom hingga 
benda jagadraya, akan bersiklus Salam. Lalu, benda alam yang berempat energi 
utama (nuklir lemah, nuklir kuat, elektromagnetik, dan gravitasi), akan 
bersiklus Salam. 
 
Telah di dapatkan Siklus Salam berkorelasinya 99% pada: 7 a “annum” dan 70 a 
pada terhadap pergerakan kutub bumi pada gerakan itu (data 1900-2000), 70 a 
pada global kemagnitan bumi, lalu 700 a pada perubahan deklinasi magnetik lava 
Gunung Etna, serta 7000 a pada kemagnitan bumi. Kalau saja alat ukurnya lebih 
presisi, bisa menjadikan korelasi 100 %. Pun lalu adanya korelasi siklus lebih 
panjangnya berkorelasi sekitar 90 % untuk data lain. Misal GTS “Geologic Time 
Scale”, pergerakan lempeng tektonik, evolusi biota, sejarah, data ekonomi, 
politik, dll. Deviasi error pengukuran data-data itu lebih besar dari 10%. Ini 
menyatakan adanya kebolehan saah satu penyelesaian untuk masing-data-data itu 
sebagai Kelender Salam. Andaikan deviasi pengukurannya bisa lebih kecil lagi, 
mungkin akan persis 100 % dengan Kalender itu. 
Banyak pengeboran minyak pun di lakukan walau hanya dengan rata-rata 17 % 
probabalitas suksesnya. Betapa saya bersyukur yang amat dalam atas korelasi 
Kalender Salam mencapai 90 - 99 % probabilitasnya itu. Betapa ini menjadikan 
keyakinan kebenaran kalender itu bukan ? Betapa menjadi mudah semua grafik 
evolusi turunannya bukan? Ya global temperatur, curah hujan, keduanya gambaran 
iklim. Apa yang tak terpengaruh oleh iklim? Semua kehidupankan? Ada bunga bank, 
inflasi, jumlah uang anggaran negara, perubahan biota, sejarah, dll. 
 
Adanya ayat yang tak terbatahkan, ilmuwan Barat-Timur akan bergegas memburu 
inspirasi yang bisa terambil dari buku itu. Di kampung muslim Bugis, Gorontalo, 
Bpk. Umar Katili mempunyai putra bpk. Abdulah Umar Katili surveyor bangunan. 
Pak Abduloh menamai putranya  9 Juni 1929 itu sebagai John Ario Katili. Untaian 
inspirasi penghayaan ayat para kakek nenek, bisa lebih 7 turunan sebelumnya, 
menjadikan betapa banyak buku besar terbuat oleh profesor JA Katili yang ( 
diangkat umur 31 th) dengan keinginan beliau yang di pesankan N Muhammad saw: 
kairunnasi anfa’uhum linnasi (sebaik-baik manusia adalah yang memberi manfaat 
bagi sesama) (Grasindo, 2007, Biografi J.A. Katili). Betapa banyak karya 
beliau, rasanya belum terkalahkan diskripsi pada buku geology beliau hingga 
kini. Pun alam masih amat luas, sampaipun di tempat amat terhormat penghasil 14 
an ahli berhadiah Nobel Utrecht Belanda itu, beliau “masih keringatan menjawab 
pertanyaan mereka”. Itu di
 tuturkan th 2004 oleh Dr. Herman Mochtar yang hampir saja summacumlaude di 
situ, sambil katakan Theory Salam minimum dapatkan 3 doktor (bisa 10) di situ. 
Mengapa tidak cepat-cepat memburu inspirasi Qur’an sementara Barat akan segera 
memburunya ? Kesyukuran yang dalam, lega dengan nikmat-nikmatNya, sudah ada 
yang nyatakanku “multidoktors” , bisa dapat Nobel dll., membuat saya kini, 
sudah 5 th sejak itu, tak begitu mengejar gelar buatan manusia tadi, tapi lebih 
mencari gelar sebaik-baik manusia menurut kreteria-Nya. Ayo, Indonesia cepat 
cetak banyak-banyak sarjana, master, doktor, profesor, agar lebih memimpin 
dunia ya. Apa ada yang bisa kubantu ? Tapi mbayar ya....
 
Bagaimana Mas Agus Irianto ?
 
Wass,
Mas Mar 
Tukang mbangun Salamology.
Lebih lengkap ada di : http://salamology.wordpress.com/


________________________________
From: Agus Irianto <agiria...@yahoo.com>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, April 28, 2009 3:42:34 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] SALAM SUNATULLAH


Mbah Maryanto yg tekun......saya termasuk memperhatikan teori salamnya mas 
maryanto......tetapi kadang2 ada yg ora mudeng juga.....atau wah ini kebetulan 
saja...kali....di blognya simbah anda di kritik habis oleh salah satu 
netter....tetapi anda menjawabnya dgn santun......malah saya melihat kesan 
keangkuhan dari netter tsb.....tetapi okelah adu argumentasi yg baik kita 
budayakan di mailing list atau blog.

Satu2nya buku didunia ini yg mengatakan bahwa : "Dalam kitab ini tidak ada 
keragu2an petunjuk bagi orang2 yang beriman"...........hanyalah kitab AL 
QURAN.......apa ada kitab atau buku2 ilmiah karya tulis lainnya yg dlm 
mukadimahnya mengatakan demikian...???

Pada kitab2 karya tulis/karya ilmiah, thesis atau disertasi apapun namanya 
selalu saja mengatakan dalam mukadimahnya : "Tiada gading yang tak retak dalam 
penelitian saya ini masih banyak dari kekurangannya....keritik dan saran kami 
harapkan demi melengkapi tulisan kami ini....dst...dst'"

Orang/ulama bijak mengatakan sbb. Dalam berijtihad kalau benar dapat nilai 2 
dan apabila salah masih mendapat nilai 1 (satu).

Apa yang dilakukan oleh Mas Maryanto ini masih berupa hypotesa tentang TEORI 
SALAM , orang mengatakan spekulatip...iya memang benar tetapi spekulatip yg 
masih dalam range yg masuk akal.......masih banyak yg harus dibenahi disana 
sini tetapi usahanya yg terusmenerus tentang keyakinannya patut mendapat 
acungan jempol wong tingkat keyakinan saja ada beberapa tahap : Ainul Yakin, 
haqulyakin dst........Tidak ada manusia satupun didunia ini yg bisa sempurna 
mengungkapkan kebenaran....akan ada bukti2 baru lagi yang akan menyempurnakan 
atau mengoreksi jalannya suatu teori.

Saya hari ini memperhatikan tentang Table periodik Sistem Berkala 
Mendeleyev...disitu ada unsur2 golongan IA s/d VIIA ....juga ada IB s/d 
VIIB.......apa Mendeleyev juga senang angka 7...??? apa ada kaitannya dgn Teori 
Salamnya Mas Mar...? ....Mengapa Mineral Nickel terdapat di Soroako - 
Halmahera(Weda)- Gebe...??? terdapat dalam batuan Ultramafik peridotit, 
Serpentinit..Saprolite...?? Mungkin Mas Maryanto bisa menjelaskan lebih 
baik..... terus terang saja saya masih gotak-gatik-gatuk meraba2 juga dengan 
senternya Grafik Salamnya Mbah Maryanto....kadang aku juga masih kurang mudeng 
je mas.....?! Kadang grememeng sambat (bhs indonnya apa yah?)......wong iki opo 
meneh wes gendeng po....dikit2 angka 7...??? ada SAGED, ada JAWAH, ada REDI 
dll....tapi koq kepanjangannya yo matuk/cocok juga...yah..??? tapi koq sampai 
begitu yakinnya yah...? background S1 dan S2 nya juga meyakinkan........Bisa2 
kalau teori salam ini dianut oleh orang banyak spt teori plate
tectonic....waah gelarnya Doctor pangkat3 kali yee......hehe..guyon 
lho.......Tetapi apa kita gak bangga kalau ada anak bangsa yg menyumbangkan 
teori yg bermanfaat ke dunia apalagi kalau para pakar mau bersinergy....masak 
rujukannya copy paste para ahli barat melulu....begitu tak ye...?

Tetapi apapun yg ditulis oleh Mas Maryanto tentang teori Salamnya cukup menarik 
utk dikaji dan apapun ilmu yg kita pelajari haruslah mendekatkan diri kita 
kepada ALLAH SWT,......bukan tambah jauh dgn aturan2 ALLAH.....Karena Nabi 
Muhammad kita saja adalah orang yang paling dekat dengan ALLAH masih tetap 
rajin melaksanakan syariat2NYA.

Begitu luasnya Ilmu ALLAH ini kalaulah 7 samudra menjadi tinta dan daun2 dialam 
ini menjadi kertasnya tak akan sanggup dan cukup menuliskan ayat2 
ALLAH.....berkali2 dikatakan dalam AL-Quran : Afalaa ya tafakarrun.....afalaa 
ya taqiluun = Apakah kamu tidak memikirkan...?...apakah kamu tidak berfikir...? 
...Mas Maryanto dan mas2 yg lain spt mas Agus Hendratno adalah ilmuwan2 yang 
berusaha utk mengungkapnya....lak gitu Mbah...?

Salam,
Agus Irianto




--- On Mon, 4/27/09, Hendratno Agus <agushendra...@yahoo.com> wrote:

> From: Hendratno Agus <agushendra...@yahoo.com>
> Subject: [iagi-net-l] SALAM SUNATULLAH
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Date: Monday, April 27, 2009, 4:15 PM
> Baguslah, akhirnya ada yang otak-atik Teori Masmar Salam ini
> dalam sebuah desertasi tentang perikanan dari kawan di
> Undip. Apresiasi sekali. Yang penting kandidat doktor atau
> master setelah bisa otak-atik predisik potensi perikanan
> pada perairan tertentu, maka ybs bersedia turun ke lapangan
> dan membahasakan dengan bahasa yang bisa dimaknai dan
> dipahami kaum nelayan. 
> 
> Lah kemarin hari minggu, saya terima sms dari kang Maryanto
> tentang konsultasi kandidat dokter undip ke PKU, pas lagi
> lihat pelabuhan penangkapan ikan di pantai pandansimo dekat
> muara progo bantul. Tapi diskusi SALAM dan perikanan itu di
> -sms-kan ulang ke saya yang sedang memaknai nelayan
> mendaratkan perahu-perahu dan menumpahkan ikan. Cuman sedang
> sepi, pendaratan. Karena mayoritas nelayan di selatan Jogja
> ini, yang paling favorit pendaratan dan traksaksi perikanan
> laut terbesar di bantul, ada di pantai depok (bantul) dekat
> muara opak.  
> Kang Mar, punya data prediksi tentang akumulasi ikan di
> selatan bantul??? ditinjau darimana pun, nelayan sangat
> memfavoritkan perairan yang dekat dengan muara sungai,
> karena ada influks material dari daratan. Jadi pantai muara
> opak dan pantai muara progo dan pantai dekat muara sungai di
> selatan jogja umumnya terkonsentrasi pendaratan nelayan
> termasuk sampai perairan cilacap. Kebeneran kali....???
> 
> Salam Sunatullah...
> agus hend
> 
> 
> 
> 
> ________________________________
> From: Maryanto <maryan...@yahoo.com>
> To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika
> Indonesia <fo...@hagi.or.id>
> Sent: Monday, April 27, 2009 6:59:33 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] IAGI : SELAMAT HUT KE 49 - 7x7
> th, sejarah IAGI - Ilmu, PT.
> 
> Salam,
> 
> Iya, ayo mas Lukman, cepat ambil doktornya, ku bantu.
> Terhadap dunia, Indonesia masih amat sangat kecil prosentasi
> gelar formal ilmuwannya (2 % yang pernah terdaftar di PT di
> banding jumlah penduduknya, semakin kecil lagi prosentasi
> sarjana, master, doktor, profesor). Cepat cetak profesor,
> doktor, master, sarjana, agar Indonesia lebih cepat
> memimpin. Sempurnanya alam, slalu menyediakan sesuatu yang
> bisa di perbaiki, apalagi Indonesia yang amat kaya
> keragaman, menjadikan Indonesia sebagai salah satu lab
> terbaik di dunia. 
> 
> "Unfied versions" se-alam, universitas salam
> sudah mau melahirkan doktor lagi lho. Kini perikanan UNDIP.
> Ternyata telah setahun di tulis dalam draft disertasi doktor
> UNDIPnya, masih sulit menggunakannya, cukuplah sehari
> kemarin dia datang dari JKT ke Pekanbaru, khusus minta tahu
> Salamology. Tak ada rumus yang ampuh, dan ternyata
> Salamology menyelesaikannya dengan deviasi kecil untuk (juga
> judul): Prediksi jumlah ikan sarden lemuru di Selat Bali
> versus tahun, masa lalu, kini, prediksi kedepan. ila
> temperatur global tinggi, berkorelasi jumlah ikan lebih
> banyak. Jumlah tangkapan ikan sekitar 30.000 ton (1970),
> 3.000 ton (1986), 30.000 ton (2000), tangkapan tiap tahun
> kedepan ?. Amat drastisnya tangkapan, bisa hanya 10 % dari
> tangkapan suatu tahun subur, merepotkan managemen sekitar
> 30.000 orang yang tergantung dengan tangkapan itu, jumlah
> pabrik, jumlah kalengnya, kapal, sarana TPI, pegawai
> pemerintah, dll. Salamology amat ampuh digunakan. Sekitar
> 30'an orang selama ini, biasanya KP, thesis sarjana,
> master, dan doktor lho. 
> 
> Suka judul apa Mas Lukman, Mas Agus Irianto, atawa juga
> yang lain? 
> 
> Apakah menjawab masalah:  
> 1. Memang pereodik, baris, bersyaf-syaf untuk lokasi, umur,
> ketebalan, kwalitas, dll., untuk barang tambang ? Analogi
> Cekungan Jateng-Jatim:  grup gunung dari PojokTiga, Semeru,
> .., Ijen, yang pereodik setiap sekitar 70 km, 3 gunung
> setiap grup, umur dari yang tua di utara ke yang muda
> keselatan selisih 700.000 th sejak 2.5 Maa"Millian
> annum ago".  Gunung-gunung yang besyaf, sesar,
> antiklin, lapisan, dll.
> 2. Umur-umur lapisan yang bersiklus Salam di suatu Cekungan
> yang di pilih? Analogi, umur lapisan sedimen di seluruh
> dunia, mengikuti Kalender Salam.
> 3. Kenapa paparan Sunda semua mulai dengan Early Eosen?
> Hipotesa:  Mid Eosen adalah parasequence lowstand siklus 70
> Ma terakhir, ya umur 54.5 - 46.5 Maa, awal extensi, tempat
> LAIR "Low Atmospheric temperature as Initiation of
> Regeneration", ya awal lahirnya setiap Cekungan di
> Paparan Sunda (siklus 70 Ma). Itu juga "lair"nya
> prosimian, kearah 7 Maa ya lahir homosapien, 70 annum
> terakhir ya lahirnya penyakit. Siapkan Kalender Pageblug,
> atau makluk-makluk. 
> 4. LAIRnya cekungan-cekungan dunia siklus 700 Ma adalah
> PermianTriassik.
> 5. Kambrium sebaga awal kompresis siklus 700 Ma terakhir,
> jadikan terkenal Prekambium, dan tidak preDevon, Pre
> Carboniferous, dll.
> 6. Banyak gempa di "late syn rift" 2004-2011
> siklus 70 annum, ekonomi paling besar jatuhnya,
> gonang-ganjing "fast global change".
> 7. SE Kebangkitan ekonomi dunia, siklus 70 annum, dan 700
> annum. Dll.
> 
> Hayooooo, siapa tertarik ? Insya Alloh, kalau di beri
> amanah, Mas Mar akan "saged = dapat, bisa"
> membantu. 
> 
> Kami siap dengan ilmu Masmar Salam Theory (MST), SAGED
> "Salam Alam Grand  Evolution Design", GUNA
> "Grand Unified Natural evolutions Algorithm",
> JAWAH "Journal Atmospheric Water Affecting
> History", LINDU "Large Intensity Natural
> Destruction from Underground", SDEKAH "Sunda plate
> Development in Earth convections as Kalimantan Axis
> History", BERKAH, ALON, REDI, ASREP, ARIF, Salam wave,
> Masmar wave, Sempol Movement, Harjobinangun mission, Pakem
> Cosmos, Sleman List, dll. 
> 
> Wass,
> Mas Mar.
> Pengarah (diRector) universitas salam.
> http://salamology.wordpress.com
> 
> 


      

Kirim email ke