Bagus Pak Awang, ulasan tentang reef Sulawesi, salut atas penulusuran
terumbu karanngnya.

Ada suatu yang menarik di Sulawesi, Halmahera, juga kepulauan Maluku
lainnnya, bila ada kompleks ofiolit selalu berasosiasi dengan terumbu
karang yang lebih muda. Hal ini karena fringing reef tumbuh ketika ofiolit
yang tertransport secara tektonik dari dasar laut dalam mendekati
permukaan laut. Di Ampana paleo dan modern reef bertumpu di kompleks
ofiolit.

Di Tacipi hingga Tana Toraja yang menarik adalah perkembangan morfologi
karst nya, dolina dan pepino hillnya berkembang sangat baik, mirip
pegunungan Sewu di Wonosari. Bila sebagian terendam air mungkin
panoramanya seperti "Quinlin" di Cina. Perkembangan fasiesnya dan
diagenesisnya cukup lengkap, dari Boundstone hingga Mudstone ada semua dan
ideal. Porositasnya bagus, karenanya ada gas di Sengkang Basin dari Tacipi
Formation.

Salam
Andri



> Sulawesi, selain tektonik dan basement geology-nya pelik namun menantang,
> dan bio-geografinya membimbing Afred Russel Wallace menaruh garis
> biogeografinya yang terkenal itu, Sulawesi pun menyimpan kompleks terumbu
> karang (coral reef) yang memukau dan world-class.
>
> Bahwa Sulawesi begitu kaya akan berbagai jenis kompleks terumbu karang
> akan segera terlihat bila kita melihat peta terumbu karang sekeliling
> Sulawesi hasil pemetaan Salm dan Halim (1984 : Marine Conservation Atlas :
> Planning for the Survival of Indonesia’s Seas and Coasts, IPB-WWF). Peta
> ini menunjukkan bahwa sekitar 90 % garis pantai Sulawesi dibentengi oleh
> fringing reef dan barrier reef. Sementara beberapa km-puluhan km di
> pulau-pulau besar kecil sekitarnya tumbuh kompleks patch reef dan atoll.
>
> Mengapa bisa begitu, mudah dipahami sebab dua syarat utama pembentukan
> terumbu karang terpenuhi di Sulawesi, yaitu : 1) pulau ini dipotong garis
> khatulistiwa sehingga air lautnya hangat (umumnya di atas 22 C) nyaman
> bagi habitat hewan karang dan 2) tak ada sungai besar (sebesar
> sungai-sungai besar di Sumatra-Jawa-Kalimantan) yang akan menumpahkan
> banyak sedimen di muaranya lalu terserak sepanjang pantai kemudian
> membunuh pertumbuhan hewan karang oleh kekeruhan air laut.
>
> Aneka basement yang membangun Sulawesi sampai ke pantainya, entah itu
> volkanik, kontinen, maupun kerak oseanik, merupakan substrate yang baik
> buat hewan-hewan karang macam scleractinian coral membangun strukturnya di
> pantai menjadi kompleks fringing reef, memagari garis pantai Sulawesi.
> Pulau-pulau terpisah di sekeliling Sulawesi entah itu volkanik, kontinen,
> maupun oseanik akan ditumbuhi terumbu karang fringing reef mulanya, tetapi
> karena tektoniknya yang aktif penenggelaman pulau-pulau terisolasi ini
> aktif juga. Manakala pulau-pulau ini kemudian tenggelam, terumbu karang
> yang memagarinya berusaha mempertahankan diri agar tetap tak jauh dari
> muka laut (keep up growth). Maka bila kita terbang agak ke selatan dari
> Ujung Pandang ke Banggai, akan terlihat kompleks terumbu yang melingkar
> mengitari laguna yang bundar – itulah atol. Atol Taka Bone Rate (terluas
> ke-3 di dunia), atol Tukang Besi, atol Banggai, dan atol Togian merupakan
> atol-atol terkenal yang
>  sering muncul dalam literatur-literatur tentang modern coral reefs.
>
> Whitten dkk. (2002 : The Ecology of Sulawesi – Periplus) meringkas
> beberapa kompleks terumbu karang utama di Sulawesi seperti di bawah ini.
>
> Atol Taka Bone Rate (dalam literatur lama disebut Tijger) tersebar di
> sebelah selatan Teluk Bone. Luasnya 2220 km2, atau hanya 20 % lebih kecil
> dari atol terluas di dunia (Atol Marshall di Pasifik). Atol ini dibangun
> oleh kompleks patchreef dan barrier reef. Atol ini tumbuh dari punggungan
> bawahlaut yang tenggelam sampai sedalam 2000 m.
>
> Kompleks patch reef Sangkarang atau Spermonde membentuk pulau-pulau
> terumbu sebanyak 160 pulau dengan luas total 16.000 km2. Kompleks patch
> reef di Kepulauan Spermonde ini termasuk yang paling banyak dipelajari di
> Indonesia di samping kompleks patch reef Kepulauan Seribu di utara
> Jakarta. Universitas Hasanuddin dan National Natural History Museum di
> Leiden, Belanda menjadikan Kepulauan Sangkarang ini sebagai basis
> penelitian terumbu modern.
>
> Bila kita ingin melihat semua jenis kompleks reef (fringing, patch,
> barrier, atoll reefs) maka Kepulauan Togian di Teluk Tomini dapat menjadi
> pilihan terbaik. Dua atolnya terdapat di pulau-pulau Batudaka, 7 km
> sebelah baratlaut Togian. Atol ini melingkari laguna sedalam 20-50 m yang
> dikelilingi oleh reef flats. Barrier reefnya ditemukan di dekat batimetri
> 200 meter pada jarak 15 km dari Kepulauan Togian dengan patch reef tumbuh
> di pulau paling timur dari kepulauan ini sampai ke garis pantai utara
> Lengan Timur Sulawesi. Juga, terumbu jenis ini ditemukan di sekitar
> paparan Togian sebelum dipagari oleh barrier reef di sekeliling Togian.
> Fringing reef ditemukan hampir di sepanjang pantai pulau-pulau Togian.
>
> Vesuvius reefs, 80 km ke sebelah selatan-baratdaya dari Banggai, menurut
> sebuah cerita merupakan tempat di mana penjelajah pengeliling dunia Sir
> Francis Drake membuang meriam dari kapalnya “The Golden Hind” pada
> tahun 1580. Operation Drake, penjelajahan mengelilingi dunia yang
> dilakukan 400 tahun kemudian (1980) untuk menapak tilas perjalanan Francis
> Drake, singgah di Vesuvius reef untuk mencari meriam itu tetapi tak
> menemukannya.
>
> Sulawesi juga seideal Jawa dalam hal kekayaannya untuk pertumbuhan
> karbonat berumur Paleogen, Neogen dan modern. Ketiganya antara lain
> berkumpul di Sulawei Selatan : karbonat Tonasa yang berumur
> Eosen-Oligosen, karbonat Tacipi yang berumur Miosen Akhir dan kompleks
> terumbu karang moderen di pantai dan pulau-pulau sekitar Sulawesi Selatan.
> Ketiganya tersingkap dan tersebar baik untuk dipelajari.
>
> Salam,
> Awang
>
>
>
>
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
> --------------------------------------------------------------------------------
> ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
> yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
> 13-14 Oktober 2009
> -----------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
> shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to
> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of any information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
>
>



--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
--------------------------------------------------------------------------------
ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
13-14 Oktober 2009
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke