Mang Okim,

Sebenarnya ada dua sesar besar (block faulting) yang digambarkan van Bemmelen 
(1949)di area yang kemarin menderita kerusakan paling parah akibat gempa 
Tasikmalaya 2 September 2009. Kedua sesar besar berarah barat-timur itu adalah 
: (1) Sesar Pangalengan (Sesar Malabar-Tilu) yang merupakan batas antara zone 
fisiografi Bandung dan Pegunungan Selatan dan (2) Sesar Kancana di sebelah 
selatan Pangalengan di tengah Zone Pegunungan Selatan. Saya sependapat dengan 
Mang Okim bahwa mungkin saja kedua sesar besar itu telah direaktivasi saat 
gempa terjadi. Sesar2 sedalam 4 km ini bisa menjadi konduit energi gempa ke 
permukaan saat gelombang permukaan  gempa(surface wave-Rayleigh dan Love 
waves)menjalar dari episentrum ke arah utara. Itu terbukti dari kerusakan parah 
di permukaan di sekitar kedua jalur sesar ini.

Kemudian kelihatannya kedua jalur sesar ini telah dijadikan konduit untuk magma 
menerobos ke permukaan kemudian menjadi gunungapi. Dengan kata lain, kantong 
magma gunung2 ini berlokasi di sekitar sesar2 tersebut. Gunungapi2 aktif/mati 
tersebar di sepanjang kedua sesar ini. Misalnya, Sesar Pangalengan di atasnya 
ditutupi oleh kompleks gunung Masigit-Patuha-Tilu-Malabar-Guntur. Sesar Kancana 
di atasnya ditutupi oleh rangkaian gunung Kancana-Papandayan-Cikuray. Beberapa 
gunung tersebut terbilang masih aktif (Papandayan, Guntur). Sehingga bila 
sesarnya direaktivasi, maka bisa saja gunung2api ini digiatkan kembali.

Akan halnya Sesar Lembang, kelihatannya ini tak menjadi konduit untuk Gunung 
Tangkuban Parahu sebab Sesar Lembang umurnya lebih muda dari Gunung Tangkuban 
Parahu. Sesar ini terjad akibat collapse lereng selatan gunung ini. Apakah 
gempa kemarin mereaktivasi Sesar Lembang ? Bisa saja sebab posisi sesar ini 
sejajar dengan sesar2 di Jawa Barat selatan yang disebutkan di atas, jadi 
peluangnya bisa saja. 

Kalau diperhatikan, observatorium astronomi Bosscha dibangun di suatu tempat 
paling tinggi (1303 m) daripada sekitarnya. Sebenarnya, tempat paling tinggi 
itu adalah puncak upblock Sesar Lembang. Maka posisi observatorium Bosscha 
sebenarnya bisa rawan terhadap gempa2 di Jawa Barat bila menggerakkan Sesar 
Lembang.

Seperti yang diinformasikan Mang Okim, betul bahwa umur2 sesar ini dari selatan 
ke utara semakin muda : Sesar Kancana (Plio-Plistosen), Sesar 
Pangalengan/Malabar-Tilu (Plistosen Bawah), Lembang Fault (sub-Recent). Dari 
beberapa pengalaman reaktivasi gempa kepada sesar (Sesar Opak, Sesar Mentawai, 
Sesar Sumatra, Sesar Sorong,dll.) umur tua-muda bukanlah sesuatu prasyarat 
reaktivasi. Banyak sesar berumur Miosen terbukti bisa direaktivasi.

salam,
Awang


--- On Tue, 9/15/09, yanto R.Sumantri <yrs...@rad.net.id> wrote:

> From: yanto R.Sumantri <yrs...@rad.net.id>
> Subject: Re: [iagi-net-l] GEMPA JABAR : MENGAPA KEC.PENGALENGAN BANDUNG  
> RUSAK  BERAT
> To: "iagi-net" <iagi-net@iagi.or.id>
> Date: Tuesday, September 15, 2009, 2:51 PM
> 
> 
> 
> > Rekan dan Mang Okim
> 
> Sebenarnya apayang dikatakan Cak
> Ipul dan Mang Okim  banyak benernya heheheh atau
> seluruhnya benar.
> Kalau menyumbang dalam arti secara finansial itu baik ,
> akan teapi bila
> memang tidak juga TIDAK berarti anggoat IAGI tidak perduii
> (sebagaimana
> dikatakan oleh Sekjen IAGI), Tentu saja sebagai anggota dan
> Bekas Presiden
> Rotary Indonesia Mang Okim sangat "concern" dengan
> kegiatan
> sosial - nya .
> Tetapi hal lain yang mestinya dilaksanakan oleh
> profesional adalah menuyumbangkan sesuatu yang positip
> dalam kemampuan
> profesinya.
> Dan sekali lagi Mang Okim telah melakukan - nya
> dengan  mengkaji secara sederhana faktor adanya aktifitas
> Sesar
> Pangalengan. Apakah ini benar , tentu harus ada penelitian
> yang lebih
> mendetil.
> Akan tetapi hal yeng penting disini adalah adanya kenyatan
> bahwa tingkat kerusakan sangat bergantung pada struktur
> tanah dan
> aktifitas tektonik lokal.
> Hal inilah yang harus dianalisa , mana mana
> lokasi yang merupakan lokasi  dengan kriteria sperti itu
> ?
> Tentu
> saja tindak lanjutnya adalah bagaimana menimialkan
> kerusakan pad daerah
> daerah spt itu. Bukan pekerjaan yang enteng kan . Nah IAGI
> mungkin dapat
> berperan dalam hal ini.
> 
> Si Abah
> 
>  
> 
>    sentilan mang okim terasa menyengat juga pada akhir
> minggu
> ini. yg
> > pertma,
> > tentunya 'press release' saja tidak
> cukup kalau targetnya adalah lebih
> > dari
> > itu. yg kedua,
> sekiranya ada pertanyaan yg berhubung dengan kegundaan utk
> >
> mengetahui geologi pengalengan, 'kan dapat dilontarkan di
> milis ini.
> > dengan
> > harapan tentunya, para pakar kita dapat
> menjelaskannya.
> > 
> > namun hari2 ini adalah hari2
> menjelang lebaran, orang sudah terburu2 utk
> > menyelesaikan
> pekerjaan dan segera mudik; atau justru mendekam di masjid
> >
> karena itulah yg disarankan selama 10 hari terakhir
> ramadhan.
> >
> 
> > iagi bisa saja menggalang dana utk nantinya
> disumbangkan ke
> para korban.
> > apakah perlu? mungkin ya, mungkin tidak. setahu
> saya, tidak kurang banyak
> > anggota kita yg menyalurkan bantuan
> ini melalui banyak pihak. sebut salah
> > satunya adalah petrobikers
> (milis bersepeda karyawan migas), atau juga
> > mungkin wadah di
> kompleks, dll. tentulah kita juga mesti paham dan maklum,
> > orang
> per-orang berperan-serta sebatas kemampuannya, tenaga,
> waktu, dsb.
> > 
> > tentu masukan atau usulan, semoga dapat
> dipertimbangkan
> utk dilaksanakan.
> > kita punya divisi panasbumi, kita juga punya
> divisi bencana alam.
> > 
> > salam akhir pekan,
> >
> syaiful
> > 2009/9/13 miko <m...@cbn.net.id>
> > 
> >>  *Rekan-rekan IAGI yang budiman,*
> >>
> >>
> Pada hari ketiga pasca gempa atau 4 September 2009 , 
> mang Okim
> >> alhamdulilah sempat meninjau ke kampung-kampung di
> sekitar
> lokasi *Posko
> >> Peduli Gempa Rotary di Desa Marga Mukti,
> Kecamatan Pengalengan*.
> >> Rumah-rumah
> >> yang rusak
> berat dan bahkan hancur lebur jumlahnya luar biasa
> >> banyak.
> Menurut catatan Satkorlak Pengalengan / Kab. Bandung, di
> wilayah
> >> kecamatan ini saja tak kurang dari  10.000
> rumah dan banyak
> bangunan
> >> sekolah
> >> serta sarana ibadah yang
> rusak berat. Angka ini  jauh melampaui jumlah
> >> kerusakan di
> wilayah-wilayah yang lebih dekat ke episentrum gempa
> >>
> misalnya
> >> Ciamis, Tasikmalaya , Garut , Cianjur, 
> Sukabumi ,
> dan lain-lain.
> >>
> >> Mengingat musibah gempa besar
> ini tampaknya kurang / tidak mendapatkan
> >> perhatian yang
> semestinya  dari para ahli kebumian kita  - - -
> seperti
> >>
> yang
> >> tercermin dari dialog di milis IAGI sejak hari
> pertama
> gempa tanggal 2
> >> September 2009 , di mana  rekan-rekan lebih
> tertarik ke masalah -
> >> masalah
> >> yang *nothing to
> do* dengan gempa Jawa Barat  , maka dengan
> pengetahuan
> >>
> geologi yang sudah karatan ini, mang Okim mencoba mencari
> jawaban atas
> >> pertanyaan yang membikin mang Okim sulit tidur :
> *MENGAPA 
> WILAYAH
> >> PENGALENGAN  BANDUNG  BEGITU RUSAK BERAT
> ???*Setelah
> bongkar sana
> >> bongkar
> >> sini, akhirnya  mang Okim
> mendapatkan titik terang yang rasa-rasanya
> >> merupakan jawaban
> atas  curiosity  mang Okim selama ini . Jawaban
> >> tersebut
> >> tersurat dan tersirat dalam buku Geologi Indonesia
> karangan
> Maestro kita
> >> R.W.Van Bemmelen almarhum . Di  halaman 642
> Almarhum  menjelaskan bahwa
> >> :
> >>
> >>
> *Quote : At the beginning of the Quaternary, the
> Pengalengan Faults
> were
> >> formed, and then the older Quaternary volcanoes
> accumulated. Then the
> >> collapse of the Malabar occurred which
> might be contemporaneous with or
> >> somewhat older than the
> formation of the Lembang Fault. Finally the
> >> northernmost
> series of arcuate slip faults came into being while the
> >>
> Tangkuban Prahu Volcano was very active.*
> >> **
> >>
> Setelah membaca analisa Almarhum van Bemmelen ini , mang
> Okim kemudian
> >> mereka-reka tentang kemungkinan terjadinya
> reaktifasi Sesar
> Pengalengan
> >> sebagai akibat dari Gempa Jawa Barat . Kerusakan
> wilayah Pengalengan
> >> yang jauh lebih besar dari
> wilayah-wilayah yang lebih stabil di
> >> kabupaten
> >>
> lain yang lokasinya lebih ke selatan barangkali mendukung
> hipotesa
> >> tersebut.  Pertanyaannya kini , bagaimana
> dengan Sesar Lembang,
> apakah
> >> reactifated juga ? Jawabannya mungkin saja ,
> karena
> menurut berita yang
> >> mang
> >> Okim dengar, di
> sekitar lintasan Sesar Lembang ini terdapat juga
> >>
> rumah-rumah
> >> yang kerusakannya cukup serius .
> >>
> >> Semoga milis  mang Okim ini dapat menggugah 
> rekan-rekan IAGI untuk
> >> memberikan  perhatian yang lebih
> besar terhadap kejadian gempa Jawa
> >> Barat -
> >> - -
> sesuai dengan kemampuan dan disiplin ilmu kita
> masing-masing - - -
> >> ta'
> >> iya ! Karena mang Okim berkecimpung di
> program-program kemanusiaan dalam
> >> wadah Rotary, ya itulah
> yang mang Okim garap. Tetapi di Pengalengan juga
> >> ada
> >> potensi geothermal yang luar biasa dan masalah
> struktur geologi
> serta
> >> kegempaan yang  sangat menarik. Kalau hal-hal
> tersebut
> didialogkan di
> >> milis
> >> kita atau di forum
> terbuka dan mengundang wartawan - - - heeem - - -
> >> IAGI
> >> akan sangat keren  kaaan ? Atau apakah dengan
> PERS RELEASE dari
> PP IAGI
> >> sudah dianggap cukup untuk menunjukkan kepedulian
> IAGI  ???
> >>
> >> Demikian dulu dari mang Okim, 
> kepada rekan-rekan yang melaksanakan
> >> ibadah
> >>
> puasa, selamat menyambut  malam-malam Lailatul Qadar
> dengan harapan 
> >> semoga
> >> rekan-rekan seihwan berhasil dalam
> meningkatkan iman dan taqwa
> >> masing-masing, Amiiin.
> >>
> >> Wassalam,
> >> Mang Okim
> >>
> >> *KETERANGAN  GAMBAR :*
> >>
> >>
> >> *Gambar 1 :* *Kawasan Proyek Geothermal Wayang -
> Windu yang kelihatannya
> >> masih asri dan utuh (mang Okim)*
> >>
> >>
> >>
> >> *Gambar 2 :* *Desa
> Sukamanah dan Marga Mukti yang rusak berat ( Feni ) *
> >>
> >> **
> >>
> >>
> >> **
> >>
> **
> >> **
> >> **
> >> **
> >>
> >>
> > 
> > 
> > 
> > --
> >
> Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
> > Mobile:
> 62-812-9372808
> > Emails:
> > msyai...@etti.co.id
> (business)
> > mohammadsyai...@gmail.com
> > 
> >
> Technical Manager of
> > Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
> > 
> 
> 
> -- 
> _______________________________________________
> Nganyerikeun hate
> batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma
> hirupna pada
> ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.
> 





--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
--------------------------------------------------------------------------------
ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
13-14 Oktober 2009
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke